Rasa takut itu adalah salah satu dari emosi yang umum dimiliki setiap orang. Tapi gak banyak orang yang seneng ketika harus ngerasain takut. Poin utama yang mau aku bahas di sini adalah rasa takut sama hal-hal berbau horor dan mistis, bukan fobia sama hal-hal tertentu atau takut melakukan sesuatu. Nah sebenernya, cukup banyak juga kok orang-orang yang enjoy saat mengalami ketegangan dari ke-hororan itu sendiri. Misalnya aku.

Dari dulu aku sering ketemu sama orang-orang yang suka baca cerita romansa, cerita fiksi, dan cerita yang lain di luar genre horor. Nah ketika aku tanya, kenapa mereka gak suka horor, mereka bilang karena sebenernya mereka takut sama after effect-nya. Kalo yang biasanya ke kamar mandi malem-malem itu berani sendiri, setelah denger atau baca cerita horor mereka jadi takut dan kemana-mana mesti ditemenin. 


Kemudian aku mulai berkaca dan melihat diri sendiri. Kalo buat aku, cerita atau film horor itu adalah satu hal yang harus aku konsumsi saat lagi sedih. Entah kenapa, aku menikmati itu. Kayak misalnya aku lagi sedih sama sesuatu, daripada aku harus cerita panjang-panjang soal masalahku, aku lebih milih untuk cari pengalihan dan pada akhirnya aku bakal lupa sama masalah yang bikin aku sedih.

Apalagi ketika aku tau kalo cerita itu terjadi di tempat yang jauh dan mungkin gak akan aku alami sendiri. Itu bakalan jadi experience unik dimana aku masuk ke zona gak aman dan menyeramkan tapi aku tau aku bakalan pulih dan baik-baik aja. Ditambah lagi, cukup banyak thread atau cerita-cerita horor yang sengaja dipublikasi untuk konsumsi publik. Terlepas orang lain percaya atau enggak sama ceritanya, cerita horor akan tetep punya jumlah peminat yang gak kalah banyak dari cerita-cerita unik lainnya.

Setelah cerita viral di kalangan warganet tentang KKN di Desa Penari, atau Bus Hantu Bekasi-Bandung, ada lagi satu cerita yang cukup menarik untuk ditunggu. Dalam waktu dekat ini, The Panasdalam Publishing bakal nerbitin cerita yang ditulis oleh Briistory.

Tahun kemaren tepatnya tanggal 19 Desember 2019, Brii di akun twitternya sempet minta para pembaca kisah-kisah RHDPK ini buat ngasih testimoni. Gimana kesan pesannya. Respon dari pembaca cerita-cerita horor ini pun sangat bagus. Mereka berpendapat bahwa cerita dan gaya penulisan disini dikemas rapi dan berhasil membawa pembaca untuk ikut dalam alur. RHDPK ini membuat andrenalin para pembaca terpacu dan salut akan keberanian pemeran di dalam cerita. Alurnya berhasil membawa para pembaca seakan-akan ikut diterror dan merasakan ketegangan. Masih banyak sekali komentar-komentar pembaca Brii yang mengaku merasakan keseraman hingga ke tulang.

Cerita yang dikenal dengan singkatan RHDPK ini bercerita tentang seorang karyawan perkebunan karet punya pemerintah—Heri, yang bertugas di Martapura, Sumatra Selatan. Selama bertugas di sana, dia tinggal di rumah tua di tengah perkebunan karet yang tadinya terbengkalai. Sebagai orang yang bertugas untuk mengaktikan lagi perkebunan itu, Heri tinggal dan ditemenin sama asistennya yang bernama Wahyu. Tapi sejak awal tinggal di sana, mereka ngalamin banyak banget hal-hal di luar nalar, belum lagi terror yang gak kalah menegangkan.

Di dalam buku yang sebentar lagi diterbitin sama The Panasdalam Publishing ini, dijamin buat para pecinta horor bakal menikmati banget kisah-kisah mereka yang dikupas secara intens dan mencekam. Kita bakal melibatkan rasa takut dan emosi di dalam tubuh untuk ikut rasain ketegangan dan mompa andrenalin kita. 

Buat yang dapetin rasa puas dari cerita-cerita horor, gak ada salahnya coba buat kepo-in cerita dari Briistory ini. Siapatau yang ngalamin kejadian serupa, bisa sekalian belajar gimana cara ngadepin rasa takut dan gimana menghadapi teror itu sendiri. Meskipun ini adalah cerita horor dan menyeramkan, dijamin deh, setelahnya kamu bakal ketagihan dan terus mikirin apa yang bakal terjadi setelah kejadian ini. Pada akhirnya, siap-siap untuk terus penasaran dan gak pengen berhenti.