Foto Sumber dari Pixabay.com/Free-Photos

Siklus perubahan perilaku generasi muda dalam menyikapi perkembangan zaman begitu cepat. Kalau dulu mungkin orang tua para generasi millennial diarahkan sekolah yang tinggi untuk kerja yang nyaman. Namun bagi generasi millennial orientasi tersebut berubah sejak perkembangan teknologi internet kian pesat. Generasi millennial menganggap kerja membelenggu kebebasannya, sedangkan wirausaha merupakan lompatan dari zona nyaman menuju kebebasan finansial.

Siklus perkembangan wirausaha yang dipelopori millennial tumbuh pesat dari tahun ke tahun. Setelah akses teknologi internet memudahkan akses cara melangkah kembangkan usaha membuat para millennial bebas berkreasi mengandalkan akses internet.

Peluang kerja yang kian sempit ditengah persaingan kerja yang sangat ketat membuat bahan pertimbangan tersendiri bagi para millennial untuk mengolah kreatifitasnya demi menyukseskan usahanya. Generasi millennial yang energinya penuh terobosan mampu meyakinkan dirinya melompat dari zona nyamannya demi kemandirian finansialnya.

Dalam catatan penulis ada 7 catatan penting yang menjadi alasan bagi generasi millennial memutuskan wirausaha daripada harus sibuk kerja ikut orang. Catatan ini menjadi dasar kemantapan generasi millennial sekarang lebih yakin berwirausaha.

Pertama, pertimbangan teknologi internet y as ng kian pesat jadi pemantik energi peluang baru bagi generasi millennial mudah memutuskan wirausaha. Dalam kurun lima tahun ini akses teknologi internet telah mudah digapai para generasi millennial seluruh pelosok negeri. Ditambah lagi peran media sosial yang begitu besar dan booming memudahkan akses promosi segala macam barang hanya lewat kontrol kendali hp para millennial.

Hal inilah yang mendasari generasi millennial memutuskan wirausaha demi mencapai kebebasan finansial.Generasi millennial menganggap kemudahan teknologi menjadi faktor penting bagi perubahan mindset perilaku generasi muda jaman now.

Kedua generasi millennial tidak ingin dibelenggu kebebasannya dalam ruang sekat kerja yang bikin jenuh. Generasi millenial menganggap ruang ruang kerja yang membebani kebebasan membuat mereka jenuh dengan rutinitas kerja yang diatur orang lain. Aturan aturan kerja yang membuat kreatifitas tidak bebas karena ada aturan yang mengikat dirinya.

Makanya generasi millennial bergerak memutuskan wirausaha demi mengembangkan kreatifitas hobi dan kesukaan yang diminatinya demi kebebasan finansialnya. Millennial menganggap melompat dari zona nyamannya akan mudah mengekspresikan lewat bisnis online.

Ketiga ,cita cita kebebasan finansial yang diinginkan demi membiayai gaya hidupnya yang tinggi. Generasi millennial yang memiliki mobilitas tinggi dengan gaya hidup yang tinggi merasa tidak cukup jika mengandalkan gajian di tempat kerja yang aturannya begitu mengikat.

Millennial memutuskan berwirausaha hanya demi mendapatkan kebebasan finansial yang dapat mencukupi segala gaya hidupnya. Millennial akan merasa puas hasil kemandiriannya mampu menopang gaya hidup dan impian kesejahteraan yang tinggi.

Keempat, generasi millennial ingin menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Generasi millennial meyakini dengan membantu menciptakan lapangan kerja mampu memuaskan dirinya dan keinginannya dalam berwirausaha. Karena bisa membantu orang lain ikut bekerja akan membawa berkah bagi pengembangan usahanya.

Kelima, banyaknya pelopor wirausaha yang dibidani millennial yang sukses mengandalkan media sosial. Semakin banyaknya contoh para millennial dalam membangun bisnis online dan start up memicu semangat para generasi millennial lainnya mengikuti jejaknya. Para millenial yang sukses inilah sebagai pemantik semangat bergeraknya orientasi para millennial untuk membangun usahanya.

Keenam, millennial ingin membuktikan b as hwa dirinya mampu mandiri lewat wirausaha. Biasanya ini merupakan motivasi sebagian besar para millennial dalam memutuskan untuk berwirausaha, prinsipnya sebisa mungkin untuk hidup mandiri sebagai ajang pembuktian tidak mau bergantung pada orang lain.

Ketujuh, tempaan orang tua sejak kecil tentang jiwa jiwa wirausaha. Ada sebagian para millennial merasa sejak kecil dirinya telah ditempa membangun jiwa jiwa wirausaha untuk bisa menambah penghasilan. Dan biasanya dipengaruhi oleh kultur yang dibangun lingkungannya yang rata rata hidupnya dari eksistensi wirausaha.

Secara langsung tidak langsung jiwa wirausaha tertanam sejak kecil sehingga menjadi momentum cita cita punya usaha mandiri saat kelak dewasa. Milennial menganggap membangun kemandirian adalah keniscayaan dalam hidup.