Assallam muallaikum Agan-sista

pernah gak sih di dalam hidup kalian melakukan suatu pelanggaran entah itu di sengaja atau tidak di sengaja kalian lakukan?

Tentu pernah dong, bukan hal yang jarang kita temui terutama di sekitar kita, bahkan kita pun sering melakukan hal tersebut dengan alasan kepepet, saya pribadi pun tentu pernah melakukan pelanggaran tersebut.

Adapun contoh pelanggaran yang sering kita temui atau lakukan ialah; ketika semasa SMA dulu hari senin pihak sekolah mewajibkan murid-muridnya berpakaian lengkap seperti topi, dasi, serta atribut penunjang lain nya, namun kita enggan membawa nya dengan alasan tidak terlihat keren. Pernah juga ketika sedang berkendara kita dengan sengaja menerobos lampu lalu lintas dengan dalih takut telat kerja atau mengambil jalur yang tidak seharusnya kita lalui dengan alasan malas ambil jalan memutar.

Nah, inti nya kita sering kali melalukan suatu pelanggaran entah itu di sengaja atau tidak di sengaja dengan berbagai macam alasan. Tentunya ini sangat tidak baik untuk di lakukan.



Mengingat kejadian yang beberapa lalu sempat ramai, ada dua orang pemuda yang sedang berkendara namun tidak berapa lama kemudian yang bersangkutan di tilang oleh pihak kepolisian di karena kan tidak menghidupkan lampu utama pada siang hari.

Dua pemuda yang di dapati adalah Mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini, menanyakan kenapa harus menghidupkan lampu padahal bumi sudah terang karena sinar matahari, timpalnya kepada polisi.



Tidak hanya itu EH juga sempat menyinggung soal Presiden Joko Widodo yang tidak menghidupkan lampu utama saat beliau berkendara sepeda motor di Jalan Sudirman, Kebun Nanas, Tanggerang,Banten pada hari minggu 4 november 2018.



Mendapati hal tersebut Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menganggap dibawa-bawanya Presiden Joko Widodo ( JOKOWI ) dalam judicial review tidak tepat. Menurutnya, soal aturan lampu sepeda motor harus on saat siang hari, orang tidak serta-merta menyamakan antara presiden dan rakyat biasa.



Menilai dari sisi keamanan, rombongan Presiden telah mendapat pengawalan, sehingga tidak akan membahayakan pengguna jalan lainnya.

"Nah, kalau dia samakan itu dengan presiden, itu tidak bisa, karena apa? Presiden jalan (dengan) pengamanan VVIP, kemungkinan bisa tabrakan dengan belakang dan lain-lain, tidak. UU hadirkan untuk setiap orang agar tidak menimbulkan masalah," ucap Ngabalin. 

Namun, saat ini di dapati EH dan satu teman nya sedang mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi ( MK ) perihal hal ini beliau juga mengklaim telah mendapat dukungan dari pihak kampus, bahkan pihak fakultas akan ikut menbantu.














Refrensi :di sini& di sini

Sumber foto : Google Image