Hewan Unik, Perpaduan Jerapah, Kuda dan Zebra




Pertama melihat penampakannya ane kira hewan ini termasuk salah satu hasil rekayasa genetika. Mempunyai bentuk kepala seperti jerapah, badan seperti kuda dengan panggul dan kaki bercorak seperti zebra.

Namun ternyata Okapi bukanlah jenis hewan baru. Berdasarkan penelitian dan penggalian arkeolog, Okapi telah dikenal olah masyarakat mesir kuno dengan ditemukan ukiran okapi di Mesir.

Okapi ditemukan di Afrika tengah biasanya ditemui di Kongo dan daerah - daerah tertentu di Sudan. Habitat alamnya di hutan-hutan lembab di dataran tinggi. Masyarakat setempat menyebutnya Jerapah hutan.





Penampilan fisik Okapi sangat unik namun cantik. Mempunyai bentuk kepala yang mirip jerapah termasuk 2 tanduk kecilnya yang unik dimiliki Okapi jantan, bentuk lidahnyapun menyerupai jerapah. Bahkan dengan panjang mencapai 36cm lidah Okapi bisa juga untuk membersihkan kelopak mata serta telinganya. Meski tidak sepanjang jerapah namun lehernya juga relatif lebih panjang dari mamalia umumnya .

Okapi mempunyai bentuk badan dan bulu serupa kuda, berwarna merah coklat seperti beludru yang berfungsi untuk kamuflase bertahan hidup di alam liar.





Corak hitam putih serupa zebra pada kaki dan panggulnya merupakan penanda bagi anak-anak Okapi untuk dapat mengikuti induknya.

Okapi termasuk herbivora, dalam sehari seekor Okapi dapat menyantap makanan 18 hingga 30 kg. Sebagian makanannya adalah tumbuhan yang justru beracun bagi manusia.

Termasuk hewan yang aktif pada malam hari, Okapi juga termasuk hewan penyendiri ( soliter). Penduduk asli menganggap Okapi sebagai hewan mistis karena penampakannya yang jarang terlihat.





Okapi akan bertemu/ mencari sesamanya hanya saat mencari pasangan/ siap berkembangbiak.

Terdapat kelenjar bau pada tiap jari kaki Okapi yang meninggalkan jejak seperti semen yang lengket dan berbau saat dia berjalan sebagai penanda wilayahnya.

Okapi betina akan mengeluarkan suara tertentu untuk mengundang pejantan sebagai pasangannya. Satu bayi Okapi akan dilahirkan setelah kehamilan selama 427-491 hari dan akan tumbuh menjadi Okapi dewasa setelah 3 tahun.

Dengan siklus perkembangbiakan yang lambat populasi Okapi tidak berkembang pesat bahkan cenderung menurun.
Saat ini hanya ada sekitar 10rb-20rb Okapi di dunia. Selain karena lambatnya perkembangbiakan, terutama karena perburuan untuk daging dan kulitnya juga berkurangnya habitat Okapi dengan penebangan hutan.

Lagi-lagi manusialah yang menjadi biang dari kelangkaan dan pemusnahan populasi di bumi. Sangat disayangkan apabila di masa depan. Hewan seunik ini hanya dapat dilihat di musium atau literasi saja.

Semoga dengan makin dikenalnya Okapi dapat menjadikannya makin dilindungi dan dijaga populasinya.
Terimakasih kunjungannya.




Gambar : geogle search
Sumber : Okapi