VIRAL, 6 ekor anjing disiram air panas


Hai .... siapa yang pernah menonton film hachiko tentang kesetiaan seekor anjing kepada tuannya?
Yup, mamalia yang satu ini memang identik di jadikan sebagai hewan peliharaan oleh banyak orang. Selain setia kepada tuannya, anjing juga bisa difungsikan untuk menjaga rumah dari maling-maling yang beraksi. Namun di balik itu, ada satu kasus yang baru-baru ini ramai di perbincangkan. Berikut informasinya.


1. Kasus 6 ekor anjing disiram air panas

Kasus penganiayaan terhadap hewan kembali terjadi. Kali ini menimpa enam ekor anjing (satu induk dan lima ekor anak anjing). Di kutip dari laman detik.com kejadian itu terjadi di daerah kramat, senen, jakarta pusat. Para anjing tersebut diduga dianiaya oleh kakak ipar pemilik dari anjing itu sendiri.

Ketika relawan Natha satwa nusantara mengecek kondisi enam anjing itu sudah dalam keadaan lemas karena penyiraman tersebut. Enam ekor anjing terlihat memiliki luka bakar disekujur tubuhnya. Berdasarkan hasil otopsi dokter hewan cucu, keseluruhan anjing mengalami lidah pecah-pecah.

Satu hari berlalu, empat anak anjing akhirnya mati karena luka yang terlalu parah walaupun sempat mendapat penanganan medis.

Dikutip dari berita harian line today, kasus ini dinilai ada kejanggalan karena luka bakar yang parah serta muntah-muntah. Luka bakar yang dialami enam anjing malang itu tidak seperti luka bakar pada umumnya. Luka bakar diduga bukan karena siraman air panas. Namun karena cairan bahan kimia yang mana juga merusak jaringan pencernaan.

kasus ini masih diproses oleh pihak kepolisian. Jadi, yang ingin mendengar kabar terbaru silahkan search.

2. Anjing dibakar hidup-hidup
Sebelum kasus di atas, kasus penganiayaan terhadapa hewan juga pernah terjadi beberapa waktu lalu. Kala itu menimpa seekor anjing bernama lucky yang mati dipukul dan dibakar hidup-hidup. Kejadian tersebut terjadi di daerah menteng, jakarta pusat.

Berdasarkan informasi anjing bernama lucky di bakar oleh oknum ojol. Saat itu, lucky tengah duduk di dalam kandangnya. Tiba-tiba ada seorang warga yang buang air kecil sembarangan di samping kandang lucky dan refleks mencakarnya. Oknum ojol justru marah karena mendapat cakaran dari anjing tersebut. Ia pun memperingatkan agar sang pemilik memindahkan anjingnya jika tidak ingin dibakar.

Namun karena sang pemilik hendak melakukan shalat tarawih, tidak ada yang memindahkan anjingnya. Ketika pulang pemiliknya shock karena mendapati anjing bernama lucky dalam kondisi sekarat dengan sekujur tubuh penuh luka bakar.

Dikutip dari kompas.com ada fakta lain tentang pembakaran anjing bernama lucky.

Pertama, pelaku tidak ditahan karena ancaman hukuman dibawah lima tahun. Namun, polisi tetap menyelidiki kasus ini dan mendengarkan keputusan hakim dipersidangan.

Terakhir, pelaku tidak merasa bersalah tapi malah ingin melaporkan balik pemilik anjingnya. Pelaku mengaku kakinya terluka karena dicakar dan digigit anjing bernama lucky.

Hmmm memang miris ya. Ada beberapa faktor mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi.

1. Pondasi hukum yang sangat sangat lemah membuat seseorang bebas melakukan tindakan penganiayaan terhadap hewan sekalipun. Sehingga mereka tidak merasa takut akan ancaman hukuman yang ada.

2. Kasus yang kedua bisa dicontohkan seperti kita hidup berdampingan layaknya berbeda alam. Makhluk halus dan manusia. Jangan mengganggu jika tidak ingin diganggu.

3. Ternyata masih ada masyarakat yang belum mengerti tentang adab buang air kecil. Jangankan hewan, pohon yang memiliki penunggu makhluk halus pun akan marah jika tempatnya di kencingi oleh seseorang yang tidak tau aturan.

Ada dua kisah yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua agar kasus-kasus di atas tidak terulang kembali.

1. Ada satu kisah wanita yang di azab karena menganiaya kucing peliharaannya. Kisah ini diriwatkan oleh abdullah bin Umar r.a sebagai berikut.

"Sungguh Rasulullah saw bersabda: ada seorang wanita yang diazab karena seekor kucing. Ia mengurung kucingnya sampai mati, lalu ia masuk neraka karenanya. Ia tidak memberikan makan dan minum kucingnya. Bahkan ia mengurungnya. Ia tidak meninggalkan makanan untuknya. Sehingga ia memakan apa yang keluar dari bumi. (H.R. Muslim)

Kisah ini juga diriwayatkan
Oleh sahabat abu hurairah r.a dari Rasulullah saw. Beliau bersabda "seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing. Ia memeliharanya namun tidak memberinya makan, karena ia tidak mengirimkan makan, maka kucing itu makan dari yang keluar di bumi sampai ia mati karena kurus (kelaparan)." (H.R Muslim)

Kejadian di atas bisa kita ambil hikmahnya bahwa menganiaya hewan tidak boleh di lakukan. Hal ini tidak hanya berlaku bagi hewan imut nan lucu seperti kucing. Namun, berlaku untuk semua hewan yang ada di muka bumi.

Satu kisah terakhir mengajarkan kita akan sikap peduli terhadap hewan. Berikut kisahnya.

Di kisahkan zaman dahulu ada seorang perempuan yang berkerja sebagai psk (pekerja seks komersial) berjalan di tengah hari yang terik. Saat itu ia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya karena kehausan. Anjing tersebut terus mengelilingi sumur berharap bisa mendapatkan air untuk minum. Namun, usahanya tak berhasil sampai-sampai anjing tersebut hampir mati.

Wanita yang melihat kemudian menghampiri dan menolongnya. Air itu di berikan kepada seekor anjing yang tadi kehausan.

Kisah wanita dan seekor anjing di muat dalam hadist berikut:
Dari Abi Hurairah Radialohu'anhu dari Rasulullah SAW bersabda, Telah diampuni seorang wanita pezinah yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata "Anjing ini hampir mati kehausan." Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum. (H.R. Muslim)


Sekian informasi yang bisa saya sampaikan untuk para prmbaca. Ambil hikmah dari setiap kasus penganiayaan terhadap hewan. semoga kita tidak termasuk golongan orang-orang yang seperti itu. Sampai berjumpa kembali