onee643Avatar border
TS
onee643
Ex. Agen FBI: 5 Poin Mengetahui Lawan Bicara Menyenangi Kita Atau Sebaliknya
Guys, ketika kita berhadapan dengan seseorang, pernah nggak penasaran, dia ini suka kita apa enggak? Terutama ketika kita mengenal orang yang baru, mau pun bertemu dengan teman lama, atau pribadi yang kita kenal sehari-hari, tapi diri sendiri masih kepo dia ini suka kita apa enggak?

Biasanya ini terjadi pada seseorang yang baru saja berkenalan dengan orang baru, jadi belum begitu mengenal satu sama lain, atau terhadap orang yang berkomunikasi dengan teman, di mana kawannya ini bukan teman dekat. Tapi tidak menutup kemungkinan, kepo seperti ini muncul tidak hanya pada hubungan pertemanan, bisa pula hubungan romantic di mana lawan jenisnya baru saja kenal.


Topik yang kita bahas kali ini tidak melulu antara seseorang dengan lawan jenis dalam konteks romance, tapi kita sempitkan ke cakupan pertemanan, utamanya orang yang baru dikenal, sumber gambar twitter.com

Jack Schafer Ph.D., salah satu pengajar dan merupakan professor di Western Illinois University, mantan agen FBI juga, menjabarkan beberapa ciri lawan bicara menyenangi kita secara pribadi.

Mutual Eye Contact
Pada dunia medis, terutama di otak, ada yang namanya zat oxytocin, hormon ini mempengaruhi interaksi sosial pada manusia, reproduksi seksual, termasuk rasa empati, hingga bisa mempengaruhi pupil mata.


salah satu tanda yang bisa dijadikan parameter ringan, sumber gambar pixabay.com

Nah, ketika seseorang menyukai lawan bicara, zat ini diproduksi oleh otak, kemudian memunculkan attitude positif pada tubuh. Sekarang orang yang tidak menyenangi sesuatu, atau orang lain, maka terlihat bahwa dia tidak mau melakukan kontak mata.

Pernah menemukan seorang wanita menutup mata ketika melihat sesuatu yang tidak disenangi? Misalnya ada kecelakaan, lalu ada pejalan kaki wanita lewat, ada genangan darah korban kecelakaan di jalan, secara spontanitas dia menutup mata kan? Entah merasa seram atau tidak mau melihat karena tidak menyenanginya.

Atau saya mengajak kawan-kawan sekalian kembali ke masa-masa SMA. Ketika kawan-kawan membuat marah seorang wanita teman sekelas, kalau dia lagi marah, besar kemungkinan dia membuang muka kan tidak mau melihat kita?


Oxytocin juga mempengaruhi aliran susu pada ASI, sebegitunya pentingnya zat ini ya, baru tahu? Ane aja baru tahu, sumber gambar easynotecards.com

Otak yang mengatur demikian. Sama seperti seseorang ketika kita ajak interaksi verbal maupun nonverbal. Kecenderungan lawan bicara menyukai kita bisa kita amati dari bagaimana cara dia memandang alias eye contact.

Meskipun berbeda, karena seseorang mempunyai typikal yang beragam, bisa saja kontak mata dia lakukan sebagai penghormatan, selain kemungkinan dia menyenangi kita, tapi saya jamin, kalau memang dia tidak menyukai kita, kontak mata yang dilakukan tidak akan selanggeng seseorang yang interest ke kita. Pasti tidak bisa memungkiri hati, kalau nggak suka akan muncul timing berapa kali dia membuang muka, karena efek hormon ini tadi.


Nggak mau tatap muka nggak begini juga kali, sumber gambar dreamstime.com

Menyukai berarti rasa empati akan muncul, tidak masalah dengan kontak mata, disertai attitude tubuh lain, dan berbagai hal positif lainnya. Berbeda bila yang dia rasakan terbalik dari ekspektasi kita.

A light touch
Sentuhan ringan bisa berarti apa saja yang identik dengan touch. Sekarang contoh pertama, cenderung ke hubungan yang romantis, ketika berbicara dan interaksi, ada light touch atau sentuhan halus, seperti pihak wanita atau pihak pria memegang tangan lawan jenis.


Sentuhan ringan itu simpel tapi bisa mengatakan banyak makna, sumber gambar spsp.org

Bagaimana dengan sesama jenis, di mana ini menunjukkan teman kita itu menyenangi kita? Dalam arti hubungan pertemanan maksudnya. Light touch juga bisa terjadi, dengan banyak hal.

Misalkan kita berdasi, kemudian teman kita menunjukkan suatu respect spontanitas, mengencangkan atau merapikan dasi kita. Antara lelaki juga ada sentuhan ringan seperti melayangkan "pukulan" yang tidak menyakitkan ke tangan atau bagian tubuh lain, sebagai bentuk bercanda.


Coba amati, kalau si baju biru tidak begitu menyukai si baju kuning, gimana bisa dia senyum dan nyaman meletakkan tangannya di pundak temannya? Begitu pula si kuning, bila dia tidak menyukai si biru, mana mau dan ikhlas dia ketika si biru meletakkan tangannya di pundak kanan dia, sumber gambar dreamstime.com

Wanita dengan wanita bisa saja seperti lawan interaksi yang membelai rambut atau merapikan rambut kita, membersihkan debu di baju tanpa kita minta di mana debunya benar-benar kita tidak sadari, atau berbagai interaksi lain yang identik dengan sentuhan. Karena berbagai light-touch ini kecil sekali kemungkinan dilakukan orang yang tidak menyayangi kita. Boro-boro mau nyentuh ngelihat aja ogah dia ke kita.

Sebaliknya, misalkan kita melakukan sentuhan ringan ke salah satu teman, kemudian dia tidak suka, bisa jadi ada indikasi kebalikan seperti keadaan di atas.

Inward leaning
Ketika duduk berhadap-hadapan, tampak salah satu pihak mengaplikasikan pergerakan baik sadar maupun tidak sadar berupa mencondongkan badan ke arah lawan bicara. Saat duduk berhadap-hadapan pula, karena merasa tidak lurus, tidak saling benar-benar berhadapan, dia memposisikan diri agar lurus dengan badan kita.


Duduk face to face tanpa penghalang, saling empati, saling peduli dan memperhatikan satu sama lain, saling nyaman pula, sumber gambar latimes.com

Kesemuanya di sini termasuk body orientation, pergerakan tubuh. Sama seperti aspek jarak atau distance. Seseorang ketika menyukai lawan bicara atau lawan interaksinya, secara tidak sadar mengurangi distance yang terjadi antara dia dan orang satunya.

Pernah merasakan nggak? Misalkan Anda membonceng wanita yang barusan dikenal, dia menjaga jarak ketika di atas motor. Beda dengan kawan lawan jenis yang memang dia benar-benar dekat dengan kita, bisa bisa nempel, atau mendekatkan jarak dengan kita.


Bukan seperti ini sih, kalau ini duduk mereka berjarak karena memang ada jarak diantara kursi, sumber gambar oregonwine.org

Bisa pula saat kita mengobrol dengan seseorang, ada kondisi dia mendekat ke kita, duduk berjajar, ada pula kondisi orang lain menjaga jarak. Nah dari situ bisa diambil beberapa prediksi. Karena pada dasarnya seseorang jika merasa nyaman dengan sesuatu, dia akan mendekatkan jarak, bahkan hingga menyingkirkan halangan yang terjadi antara kita dan dia.


Halo, gimana kabarnya, sumber gambar mom.com

Telepon dengan sahabat, karena saking dekatnya kita dan lama banget gak ketemu, lalu dia mengatakan, nggak enak nih cuman telepon ayo kita ketemuan biar ngobrolnya lebih enak. Atau saat kita melakukan chat WhatsApp, kemudian dia yang di seberang sana malah meminta telepon atau video call, itu berarti dia ingin menepis jarak yang terjadi antara kita dan dia selama komunikasi.

Mirroring
Secara bahasa Indonesia bisa berarti berkaca, mengaca, identik dengan meniru yang sama. Lagi-lagi otak nih, karena berkaitan dengan alam bawah sadar, yaitu bagian otak yang mengatur sinyal subconscious secara tidak sadar ke orang yang berinteraksi dengan seseorang lawan interaksi.


Kalau masalah perilaku mungkin seperti ini, sumber gambar medium.com

Hal ini pernah dilakukan penelitian di barat sana. Intinya, orang yang menyukai kita, cenderung melakukan mirroring saat berinteraksi, secara tidak sadar dia meniru posisi kita. Trik ini bisa dicoba. Ketika duduk berhadap-hadapan misalnya, lalu Anda memangku kepala dengan tangan kanan diatas meja. Orang yang ketika berinteraksi dalam hatinya ada empathy menyenangi kita, bisa jadi dia pada detik-detik berikutnya ikut memposisikan kepala persis seperti yang kita lakukan.


Mirrorring cara yang eksis sering dilakukan di barat sana, sumber gambar aneliteresume.com

Atau ketika beberapa lama sudah berinteraksi, Anda coba menggaruk-garuk kepala, bisa juga mengatur posisi bersandar pada kursi, bisa saja dia meniru. Ini dikatakan oleh mantan agen FBI bule tadi. Karena saya yakin, menjadi polisi saja harus tahu sedikit banyak tentang psikologi, apalagi level agen FBI.

Barriers
Maksudnya penghalang. Masih agak identik dengan poin yang sebelumnya, hanya saja yang sebelumnya saya bahas distance. Kalau yang ini penghalang berbentuk fisik.

Pernah duduk berjajar dengan seseorang, tasnya menghalangi jarak antara kita dan dia, tapi dia tidak ada ada itikad sama sekali untuk mengganti posisi tasnya agar tidak menghalangi kita dan lawan interaksi kita? Itulah barriers.


Ini bener-bener contoh sit without barriers, meminimalis jarak, dan halangan yang membentang di antara satu person dengan kawannya, sumber gambar expertreviews.co.uk

Bisa jadi diaplikasikan ke berbagai hal, misalkan saat duduk berhadap-hadapan, ada buku-buku atau barang yang bahkan bisa menghalangi kontak mata kita dengan lawan bicara, tapi dia tidak menyingkirkannya sama sekali. Bisa jadi ada tanda-tanda dia kurang menyenangi kita.

Bule psikolog serta mantan agen FBI yg terkait malah memperlebar hal ini. Misalkan anda berbicara dengan lawan bicara, kemudian antara kita dan dia ada segelas kopi, ataupun koran, tas, tumpukan buku, dan berbagai hal yang lain, memang bisa jadi tidak bisa digunakan parameter, namun pada kondisi tertentu, hal-hal kecil semacam ini bisa menjadi pertanda, bahwa dia menginginkan ada "batas penghalang" antara kita dan lawan bicara kita.

Seperti yang pernah saya lalui, ada teman lawan jenis yang duduk sendirian di bangku kampus, ketika saya datang di hadapannya, dia menyingkirkan tas yang ada di meja, seakan-akan dia menghilangkan penghalang yang ada di antara saya dan dia.

Kasar aja ya, ada contoh lagi, orang yang notabene lawan jenis dengan kita, lalu duduk berboncengan di atas motor, dia meletakkan tas, buku-buku, atau barang belanjaan dia diantara kita sebagai pembonceng dan dia yang dibonceng, itu juga termasuk barrier. Tentu saya tidak menyamaratakan semua kondisi, karena bisa pulang ditaruh di posisi tengah antara kami tersebut karena terpaksa, daripada dibawa mulu selama perjalanan menggunakan motor, lebih nyaman ditaruh kan?

Tinggal sensitif saja sih melihat fenomena remeh yang terjadi selama interaksi. Bukan mutlak, dijadikan parameter baku, karena pada beberapa kondisi ada suatu unsur keterpaksaan dan tidak disengaja.



Begitulah beberapa standar psikologi yang saya ambil dari expert-nya. Semua bisa diambil manfaat, coba kita aplikasikan ilmu kecil ini sehari-hari, tapi tetap, silakan berpositif thinking, karena ini bukan parameter yang mutlak, hanya saja pada banyak kondisi beberapa fenomena di atas terjadi. Tinggal pasang mata, watch and learn, terutama bahasa tubuh, verbal dan nonverbal, cerna dulu, simpulkan prediksi, dan biarkan waktu yang menjawab.

Jangan lupa berdoa. Karena Tuhan Maha Membolak balikan hati hamba-Nya. Jangan berkecil hati. Bisa jadi Tuhan menginginkan orang-orang baik ada di sekitar kita, dan menjauhkan orang-orang tidak baik dari lingkaran kehidupan kita, karena menurut Tuhan kita adalah salah satu dari banyak orang baik.

Kalau ini ada hubungannya dengan hubungan romantic, berarti Tuhan sedang menyiapkan jodoh yang lain buat kita. Lagian pacaran buang-buang waktu, yang baik-baik doang dilihatin, buruk-buruk masih kesimpen, udah nikah aja, hahaha.

Terima kasih semoga wacana ini bermanfaat, selamat beraktifitas dan semoga dalam penjagaan Tuhan selalu dimanapun kapanpun.



Furqon643

Sumber:
Di sini.
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 39 lainnya memberi reputasi
40
14.9K
204
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan