Quote:
Selamat datang di thread ane yang sederhana
Langsung aja kita bahas topik utama kita
Quote:
“Jika ingin melihat majunya pendidikan suatu bangsa maka lihatlah kualitas pendidikannya”.
Begitulah kira-kira cara kita menilai secara kasat mata system pendidikan di Indonesia. Karena kemajuan suatu bangsa berbanding lurus dengan tingkat pendidikan penduduknya.
Pastilah ane dan agan/sista setidaknya mengenyam pendidikan setidaknya 12 tahun terhitung dari SD-SMA/SMK. Dan melalui proses itu, bukan hanya pelarjaran yang kita dapat namun juga bersosialisasi dengan teman dan guru. Pasti senang rasanya mengingat masa-masa yang sudah berlalu itu, tapi taukah bahwa pendidikan yang dulu kita lalui memiliki sisi gelap didalamnya.
Yap, sisi gelap. Sistem pendidikan yang kita lalui dari masa kecil beranjak remaja bukan hanya diisi oleh sisi cerah pendidikan. Mulai dari maraknya terjadi bully yang kita sadari ataupun tidak, tingginya standar untuk dianggap pintar, serta biaya yang tidak murah untuk mengenyam bangku pendidikan dan masih banyak lagi.
Beberapa diantaranya akan saya paparkan sebagai berikut,
Sering terjadi bullying
Quote:
Dulu sampai sekarang bully atau perundungan ini selalu terjadi di lingkungan sekolah. Dan parahnya lagi kita seperti disediakan alat paling mutakhir untuk membuly orang lain yaitu MEDSOS. Dengan mudahnya penggunaan internet semakin cepat bullying menyebar dan semakin parah. Lalu yang membuat ini sering terjadi adalah jarang sekali kita mendapat pelajaran di sekolah maupun di rumah soal bullying. Orang tua di rumah dan guru di sekolah lebih memedulikan tentang berapa nilai yang didapat daripada tindak-tanduk di sekolah. Karena para ABG perlu sekali bimbingan pada usianya jadi wajib hukumnya untuk orang tua dan guru mengawasi serta korban bullying harus diberikan ruang untuk speak-up atas apa yang terjadi padanya agar mendapar penyelesaian.
Disuruh menguasai semua mata pelajaran
Quote:
Mungkin dimata guru kita adalah calon professor, presiden, programmer, akuntan, seniman, olahragawan. Jadi kita dituntut untuk menguasai semua mata pelajaran. Coba saja nilai matematika jelek akan tetapi nilai lainnya memuaskan, tetap saja kita akan disoroti pada nilai matematikanya. Soalnya pendidikan kita bukan seberapa kamu berhasil tapi carilah mana yang gagal. Pendidikan kita menuntut kesempurnaan di semua bidang yang sangat membebankan murid. Mungkin perlu diubah sistemnya agar siswa tidak menjadi budak nilai yang menempuh cara apapun demi nilai walaupun dengan cara licik seperti menyontek.
Biaya yang tidak murah untuk pendidikan
Quote:
Bagian ini mungkin relative bagi segelintir orang, ada yang menganggap biaya sekolah sangat murah bahkan lebih murah daripada uang saku anaknya selama satu bulan. Namun disisi lain ada orang tua yang memiliki gaji UMK menghidupi pendidikan kedua anaknya. Mungkin di tingkat SD sampai SMA masalah biaya ini tidak akan terlalu terasa, namun mulai akan terasa jika ingin memasuki perguruan tinggi. Apalagi perguruan tinggi swasta yang pasti biayanya tidak murah. System pendidikan kita berbentuk pyramid yang semakin naik jenjang akan makin sedikit sekolahnya. Yang mengakibatkan kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya hanya dirasakan segelintir orang yang beruntung saja.
Seolah murid dilatih untuk jadi budak korporat
Quote:
Seberapa sering kita mendapat pelajaran untuk menjadi pengusaha, 1 pelajaran mungkin yaitu KWU. Yang mana saat ini sedang marak bisnis UMKM yang digenjot pemerintah. Lalu bagaimana kita membuka usaha jika belum pernah mendapat kiat-kiat dan pelajarannya. Memang bisa dilakukan dengan belajar ototidak namun alangkah baiknya kita dapat langsung memulai usaha setelah lulus dari jenjang pendidikan. Kita dilatih masuk seperti jam kerja dan diberi pelajaran sesuai buku tanpa diberi kebebasan untuk mengembangkan imajinasi. Bahkan menyelesaikan soal dengan cara berbeda walaupun jawaban sama pun dibilang tidak taat aturan. Seperti dilatih untuk menjadi karyawan setelah lulus tanpa memiliki pilihan lain dalam menjalai hidup.
Akhir kata, sebenarnya banyak sisi positif yang dimiliki pendidikan kita. Misalnya lulusan yang tahan banting yang dapat kerja 12 jam sehari termasuk lembur, sangat taat aturan dan menggunakan prinsip ABS(asal bapak senang), sangat loyal pada perusahaan. Namun perlu disikapi lagi bahwa ada yang salah dalam system pendididkan kita, dan kita tidak bisa hanya tutup mata saja melihat keadaan yang seperti ini.
Jika ada tambahan dari
dan
bisa ditambahkan di kolom komentar
Quote:
Sekian dari ane semoga thread ane
bisa bermanfaat bagi kita semua
Kalo ngasih ini makasih
dan dikasih ini juga nggak nolak
kalo cuma mampir Alhamdulillah
Sumber : Keresahan dan Pengalaman pribadi
Gambar : Google Images serta editan sendiri
Pendidikan,
Bully,
Pelajaran,
Biaya,
Budak