Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samatronzAvatar border
TS
samatronz
Sombong! RI Kebanyakan Ekspor Batu Bara



Jakarta - Langkah pemerintah melakukan ekspor besar-besaran komoditas tambang batu bara dinilai tidak tepat. Pasalnya meski diekspor batu bara tidak memiliki nilai tambah.

Mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM Simon Sembiring menilai harusnya pemerintah juga memiliki stok nasional batu bara. Belum lagi yang diekspor hanya batu bara tanpa nilai tambah, akhirnya yang dijual ke luar negeri hanya energi murah.

"Kita harus punya stok nasional. Ini kita jor-joran aja. Kita pakai batu bara itu 90 juta ton dalam negeri, yang diekspor lebih banyak, 400 juta ton. Ini kan orang sombong," ungkap Simon dalam diskusi refleksi akhir tahun sektor energi dan sumber daya mineral di Ruang GBHN, Gedung MPR, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

[table][tr][td]Baca juga: Tahun Depan PTBA Targetkan Produksi Batu Bara 30 Juta Ton[/td]
[/tr]
[/table]

"Kita impor minyak crude dan BBM mahal itu, nah kita malah ekspor energi murah," lanjutnya.

Saking murahnya, menurut Simon, Indonesia bagaikan mensubsidi energi berupa batu bara ke negara-negara besar.

"Kita ini kayak subsidi Jepang, Korsel, Filipina, India. Sombong nggak tuh kita? Negara maju kita subsidi. Mindset-nya salah ini," kata Simon.

Simon pun bicara soal ketahanan energi, meski cuma memiliki 2% jumlah batu bara sedunia, batu bara Indonesia menurut Simon sudah cukup. Dia meminta jangan asal mengekspor besar-besaran batu bara.

"Harusnya lihat juga ketahanan energi. Batu bara kita memang cuma 2% dari dunia. Tapi kita itu cukup, yang penting jangan asal sok-sokan ekspor," sebut Simon.

[table][tr][td]Baca juga: Keras! Luhut Minta Eropa Jangan Dikte RI Soal Ekspor Nikel[/td]
[/tr]
[/table]

Direktur Centre for Indonesian Resources Strategic Studies (Cirrus) Budi Santoso juga mengungkapkan Indonesia terlalu 'jor-joran' melakukan ekspor batu bara. Meski ekspor memberikan devisa, di mata Budi harusnya juga melihat masalah lain, yaitu impor yang berlebihan pada energi minyak.

"Satu ton batu bara itu US$ 65 kita ekspor dapat devisa. Energi yang sama, minyak impor sebarelnya US$ 65. Yang terjadi ekspor besar-besaran batu bara, tapi kita nggak melihat masalah lain yaitu kekurangan energi. Kurang gizi energi, tapi masih aja gaya-gayaan ekspor banyak," ungkap Budi.

[url]https://finance.detik.com/energi/d-4836049/sombong-ri-kebanyakan-ekspor-batu-bara [/url]

=================================================

Ya cobalah liat harga batubara dalem negeri berapa, terus harga batubara kalo diekspor ke luar negeri berapa.. Kenapa orang lebih tertarik ekspor batubara.. Konsumen batubara lokal terbesar ya PLN. Tanya itu PLN mau nggak harga beli batubara dinaikkin? Cost batubara naik, tarif listrik naik, bisa kagak? Mana mungkin dinaikkin.. TDL yg sekarang aja udah bikin masyarakat ngap2an...

Industri ini udah ribet dari sononya, mesti dibikin aturan yang bisa bikin hepi semua pihak....
alizazet
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.4K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan