Semua hewan berkomunikasi. kepiting menggerakkan lengannya sebagai sinyal bahwa mereka dalam keadaan sehat dan siap melakukan perkimpoian, cattlefish lewat kulitnya yang sudah dipigmentasi oleh warna tertentu sebagai upaya kemuflase atau peringatan terhadap adanya predator, lebah menggunakan metoda pensinyalan komplek untuk memberitahu lebah-lebah lain lokasi sumber makanan.

Semua hewan-hewan ini punya sistem komunikasi yang kompleks. Pertanyaannya sekarang adalah Apakah hewan-hewan ini punya "bahasa"? pertanyaan ini yang bakal gue bahas sekarang.

Persyaratan sebuah "Bahasa"



Sebelum kita membahas inti permasalahan, gue pengen ngasih materi dulu tentang "apa yang bikin sesuatu bisa dikatakan sebagai bahasa". menurut beberapa jurnal yang dipublikasi oleh para ilmuwan, ada 4 kualitas yang menjadi prasyarat sesuatu bisa dikatakan sebagai bahasa yaitu: DISCRETNESS, GRAMMAR, PRODUCTIVITY, dan DISPLACEMENT.

DISCRETNESSadalah satuan-satuan kata yang bisa diset atau diatur ulang untuk membuat sebuah kalimat-kalimat yang digunakan dalam berkomunikasi, contoh: lampu, komputer, apel, cahaya, mobil,dst dst.

GRAMMAR adalah sistem atau aturan yang mengatur bagaimana sebuah kata tadi dapat disusun dengan baik dan benar sehingga dapat menyampaikan sebuah pesan.

PRODUCTIVITY adalah kemampuan seseorang berkomunikasi sehingga dapat menyampaikan pesan sehingga pesan tersebut menghasilkan respon dalam jumlah tak terhingga.

DISPLACEMENT adalah kemampuan sebuah bahasa menjelaskan sesuatu hal yang tidak terjadi dimasa sekarang contoh; kejadian dimasa lalu atau ramalan akan kejadian dimasa depan. Bahasa juga harus bisa menjelaskan kejadian-kejadian fiksional.

Pertanyaan selanjutnya, apakah hewan-hewan berkomunikasi dengan cara-cara diatas?

Bagaimana cara hewan berkomunikasi?



Untuk kepiting dan cattlefish, jawaban dari pertanyaan sebelumnya adalah, GAK. cara mereka berkomunikasi gak memenuhi 4 aspek kualitas bahasa yang udah gue jelasin sebelumnya. mereka gak bisa mengkombinasikan satuan-satuan bahasa menjadi sebuah kalimat, tidak bisa menghasilkan respon dari komunikasi, dan hanya bisa menjelaskan keadaan sekarang (contoh: gue sehat kok, atau gue keracunan).

Tapi ada kok beberapa hewan yang memenuhi beberapa kriteria diatas. Lebah deh contohnya. lebah menggunakan metoda arah direksi terbang, angle, dan intensitas pergerakan mereka untuk memberitahu lokasi makanan ke lebah-lebah lain. lokasi makanan ini terletak diluar sarang mereka, jadi mereka sudah bisa menggunakan "DISPLACEMENT" sebagai syarat komunikasi. Mereka juga dapat berbagi pesan terhadap marmut hutan terhadap bahaya-bahaya tertentu.

Marmut hutan (yang hidup berkoloni sampai 100 ekor dan biasanya diburu oleh srigala, ular, elang, dan manusia) yang mendapat pesan dari lebah ini segera menyebarkan sinyal bahaya ke marmut hutan lain. mereka dapat mengkomunikasikan ukuran si pemburu (besar atau kecil), kecepatan, dan kalau predatornya berupa manusia mereka dapat menidentifikasi pakaian dan apakah manusia tersebut membawa senjata.

Simpanse dan gorilla juga menunjukkan kemampuan berkomunikasi yang baik. seorang simpanse bernama Wazzo mendemonstrasikan DESCRITNESS dengan mengkombinasikan beberapa satuan-satuan kata menjadi sebuah frase seperti Tolong buka pintunya atau Tolong beri pisang. Coco, seekor gorilla betina, juga dapat memahami 1000 tanda bahasa yang didapat dari 2000 bahasa yang diucapkan dalam bahasa Inggris. Beberapa hewan ini menunjukkan kalau mereka sudah dapat menggunakan gaya berkomunikasi yang sama dengan yang dilakukan oleh manusia.

Bagaimana cara hewan berkomunikasi? (Bagian II)



ada banyak contoh lain cara berkomunikasi yang dilakukan oleh hewan. Lumba-lumba deh ya, mereka menggunakan gelombang suara untuk mengidentifikasi usia, lokasi, dan gender. Mereka juga dapat memahami beberapa grammar dari pawang yang berkomunikasi dengan mereka. Tetapi grammar-grammar ini tidak muncul dalam sistem berkomunikasi alami yang dimiliki oleh lumba-lumba.

Dari semua kemampuan berkomunikasi yang dilakukan oleh hewan, tidak ada satupun hewan yang memenuhi kualitas berkomunikasi menggunakan 4 elemen bahasa yang gue jelasin tadi. Even Coco dan simpanse berkomunikasi dengan cara yang sangat terbatas dibandingkan dengan manusia. kemampuan berkomunikasi para hewan ini gak lebih dari kemampuan berkomunikasi anak berumur 4 tahun.

Topik pembicaraan hewan ini juga terbatas banget. Lebah biasanya cuma berkomunikasi tentang sumber makanan, marmut hutan berkomunikasi tentang predator, dan kepiting berkomunikasi tentang diri sendiri. Bahasa yang dipakai manusia merupakan satu-satunya bahasa hasil perpaduan 4 elemen kualitas tadi. Otak kita dapat menghasilkan perpaduan kalimat yang jumlahnya tak terhingga dan dapat mengantarkan pesan dalam jumlah yang tak terhingga juga. Kita bisa memahami kalimat-kalimat kompleks bahkan bisa memahami beberapa kata yang sebelumnya tidak pernah terucap. kita bisa menggunakan bahasa dalam subjek yang tak terbatas, berbicara tentang khayalan, bahkan beberapa digunakan untuk kebohongan.

Riset terus dilakukan oleh para Ilmuwan tentang bahasa yang digunakan hewan. untuk sementara sih mereka berpendapat kalau bahasa hewan dan manusia itu berbeda tetapi terus mengalami kemajuan-kemajuan. tapi ya mau gimanapun, manusia itu kan juga hewan ya gak?

gue pamit. bye.
Sumber: youtube dan google

Sinopsis:
Ditahun 2025 terjadi kekacauan besar yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Pandemi virus yang semakin memburuk, serangan teror, unjuk rasa, banyak orang harus kehilangan keluarga dan mata pencarian, sampai akhirnya pemerintah menetapkan status darurat nasional untuk menghentikan semua aktifitas yang dapat membahayakan warga. Ditengah kekacauan ini, Rendy dan Bianca bertemu dengan Mr.Klaus yang akan merubah hidup mereka dan membawa mereka pada petualangan baru di Desa Praijing, Sumba. Siapakah yang akan memperbaiki keadaan tersebut? Apakah kekacauan tersebut bisa diselesaikan? Siapakah sebenernya Mr.Klaus?

On going
Cerita Kita Untuk Selamanya 3 : Cataphiles

Note:Ceritanya mengandung unsur kekerasan dan adegan dewasa jadi mohon pengertiannya gaiz