Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

autom942Avatar border
TS
autom942
Bisakah Memakai Oli Mobil Untuk Motor ? Adakah Efek Sampingnya ?
 


 
Jakarta- Bagi pemilik kendaraan sepeda motor pastinya perawatan mesin menjadi salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan. Salah satu yang paling dasar adalah pemilihan pelumas untuk mesin motor mereka. Pelumas/oli memiliki peran yang sangat penting dalam dunia otomotif, baik itu untuk motor ataupun untuk mobil.
 


Pada dasarnya pelumas dibagi menjadi 2 kategori yakni dari kadar base oil dan bahan adiktif yang digunakan. Tingkat licin oli yang direkomendasikan itu punya perbedaan, karena biasanya kopling yang digunakan pada motor merupakan kopling basah yang harus terendam oli, sebaliknya mobil menggunakan kopling kering.

Fungsi oli sebagai pelumas menjadikan oli sebagai kebutuhan utama yang perlu diperhatikan. Namun tidak sedikit orang salah paham mengenai soal penggunaan oli mobil yang dapat digunakan pada sepeda motor, contohnya seperti sebagian bikers ada yang senang bereksperimen untuk perawatan sepeda motor mereka. Mereka beranggapan bahwa oli untuk mobil dapat menggantikan oli motor dan akan memberikan performa yang lebih bagus. Namun pada kenyataanya oli motor yang diganti dengan oli mobil akan menimbulkan efek yang sangat merugikan, bahkan menyebabkan kerusakan.
 


Pada dasarnya, memang, oli mobil bisa digunakan pada sepeda motor karena memang sama-sama berfungsi untuk melumasi. Tapi, efeknya akan sangat merugikan dan bisa merusak motor tersebut. Efek ini terjadi karena adanya perbedaan mesin pada mobil dan sepeda motor. Misalnya saja mesin sepeda motor memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dari mobil. Putaran pada mesin sepeda motor dapat menembus 10.000 rpm, sementara mesin mobil berada di bawahnya. Karena itulah, diperlukan formula yang berbeda pada oli atau pelumas yang digunakan.
 
Selain itu pada mesin mobil, yang terendam oli atau terlumasi adalah bagian mesinnya saja. Sementara, pada mesin sepeda motor, kebanyakan memiliki sistem kopling basah yang membuat formula pelumas tersebut harus ditambahkan anti slip untuk mencegah kopling selip. Pada mobil, semakin licin pelumasnya akan semakin maksimal juga performa mesin yang dihasilkan, sementara pada sepeda motor justru sebaliknya. Semakin licin oli, akan membuat tenaga mesin tidak tersalurkan dengan baik dan beresiko pada kopling sepeda motor selip.
 


Ketika menggunakan oli mobil sebagai pengganti oli motor, maka yang terjadi adalah slip kopling. Akibatnya performa motor jadi terganggu, dan muncul berbagai permasalahan mesin. Ketika motor sedang melaju pada kecepatan tinggi, tanjakan ataupun beban berat akan menyebabkan gas yang terlambat karena ada slip yang terjadi di dalam kopling. Oleh karena itu, sudah seharusnya menggunakan oli khusus motor yang dapat menampung kinerja motor secara maksimal.




Bila memaksakan untuk terus menggunakan oli mobil maka siap-siap aja menghadapi kerusakan kopling motor akibat dari seringnya terjadi selip tadi. Ditambah lagi, keadaan sering selip itu juga meyebabkan sepeda motor menjadi boros bahan bakar. Dampak lainnya yang bisa terjadi adalah oksidasi yang lebih cepat, sehingga membuat performa oli turun lebih cepat dari normal. Kalau sudah begini, biasanya oli akan berubah menjadi kental. Bila terus digunakan, maka kerusakan pun bisa terjadi pada sparepart karena tidak terlindungi dan terlumasi dengan baik.

Selanjutnya adalah tingkat stress oli. Seperti yang sudah diketahui, putaran motor yang lebih tinggi membuat tingkat stress oli lebih tinggi sehingga sistem pendinginan mesin motor tidak sama seperti mobil. Mobil menggunakan radiator untuk mendinginkan mesinnya, sedangkan sistem pendinginan motor terbagi menjadi dua, yaitu radiator dan angin. Dalam kondisi macet, motor yang menggunakan sistem pendingin angin akan membuat tingkat stress oli motor meningkat.
 


Tapi ada mitos juga yang mengatakan bahwa jika oli mobil bisa dipakai untuk motor matik, alasannya karena sama-sama menggunakan kopling kering, Benarkah hal tersebut?
Saat ini, beragam jenis oli banyak tersebar dipasaran, baik yang bertipe mineral/konvensional maupun sintetis. Salah satu jenis oli yang cukup populer dipasaran adalah oli untuk motor skuter matik. Hal itu tidak terlepas dari tingginya peminat motor jenis ini di Indonesia.

Menurut Fadilwan, Technical Specialist Gear, Hydraulic & Grease PT Pertamina Lubricants, memang sepeda motor saat ini ditawarkan dengan transisi manual dengan kopling basah dan otomatis dengan kopling kering. Hanya tingkat oil stress pelumas lebih tinggi di pelumas sepeda motor, makanya dibutuhkan pelumas khusus.




"Kalau motor ada dua (transmisi) manual dan matic. Kalau di manual (kopling basah) kan koplingnya terendam. Yang terendam ini, friksinya itu harus terkontrol. Kalau kita menggunakan pelumas mobil yang low friction, kemungkinan akan slip koplingnya. karena di pelumas-pelumas terkini biasanya dia low friction, nanti akan timbul slip di kopling basah. Tapi di motor-motor matik, koplingnya kan kering, tidak ada masalah. Hanya saja masalahnya tidak bisa kita menggunakan pelumas mobil dan motor dengan waktu yang sama, karena kan stress oli motor lebih tinggi sehingga masa pakai pelumas motor lebih singkat dibandingkan mobil. Prinsipnya sih sama saja," jelas Fadilwan.




Sementara hal yang sama juga disampaikan oleh Agung Prabowo selaku Technical Specialist PT Pertamina Lubricants,"Secara teknis oli mobil bisa digunakan untuk oli motor matik. Tapi perlu diingat, hanya untuk motor matik, tak bisa untuk motor konvensional lain,"Jelas Agung.

Menurut Agung pada dasarnya mekanisme sistem kerja mesin motor matic nyaris setali tiga uang dengan mesin mobil. Itulah mengapa hal tersebut memungkinkan. Secara teknis, teknologi kopling kering pada motor matic, sama dengan mobil, yaitu hanya membutuhkan oli yang sifatnya sama dengan mobil, yakni licin. Karena prinsipnya oli mesin mobil memang dibuat hanya untuk melumasi kruk-as, piston, dan kompnen diluar kopling. Hal ini sama dengan sistem motor matik yang koplingnya tidak terendam oli.

Namun Agung menegaskan bahwa penggunaan oli tersebut harus dengan tipe yang sama, sesuai dengan yang direkomendasikan oleh produsen motor.

Selain bisa digunakan, penggunaan oli mobil pada motor matic juga bisa menguntungkan dari sisi masa pakai yang lebih panjang. Karena jika menggunakan oli standar, pada umumnya bengkel merekomendasikan ganti oli setiap bulan atau setiap 1.000-2.000 km.

Hingga pada akhirnya, Agung tetap merekomendasikan pemakaian oli mesin motor yang memang diciptakan untuk motor, karena itu merupakan hasil pertimbangan dan riset yang mendalam atas kinerja mesin motor. Karena karakter mesin motor, tentu berbeda dengan mesin mobil jika dilihat dari beberapa sisi, salah satunya, mesin motor matic membutuhkan oli yang memiliki kadar friction modifier tinggi agar tingkat pelumasnnya maksimal. Jika pun Anda terpaksa atau coba-coba ingin menggunakan oli mobil untuk motor matic, maka carilah oli dengan kadar yang direkomendasikan.
 


Cara melihat kesesuaian spesifikasi oli mobil dengan mesin motor matic adalah dengan melihat SAE (Society of Automotive Engineers) berserta API service-nya. Misalkan spesifikasi SAE pada oli motor matik dan mobil sama-sama 10W-40, berarti itu bisa digunakan.

Pahami karakter mesin anda sebelum memutuskan untuk menggunakan oli mobil, serta konsultasikan kepada mekanik bengkel terkait oli dan permasalahan yang sering dialami pada mesin motor Anda.

emoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenalemoticon-Salam Kenal


0
12.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan