Beberapa tahun terakhir ini berteman dan berinteraksi di dunia Maya ataupun di dunia nyata, bisa dikatakan sama-sama menyeramkannya.

Untuk ke sekian kalinya, saya melihat ketika ada seseorang yang berbeda sedikit saja dengan pendapatnya, padahal itu bukan hal yang mendasar, bukan tentang Aqidah, keyakinan beragama.

Ma sya Allah reaksinya, kalau itu di dunia Maya, langsung saja ia memanggil kawan-kawannya yang seide menghabisi atau bahasa gaulnya membully lewat kata-kata yang di-posting di beranda, saling komen yang isinya menyudutkan orang yang tidak seide dan sepemikiran dengannya.

Padahal, orang itu menarik sebuah simpualan, banyak faktor yang melatar belakanginya. Mulai dari keluarga, pola asuh, latar belakang pendidikan, belum lagi latar budaya dan adat, ditambah juga pengalaman hidup seseorang, bagaimana seseorang itu makan asam garamnya kehidupan.

Beda itu sah-sah saja, tapi tidak usahlah memaksakan simpulan sudut pandangmu.

Karena seringnya ujung-ujungnya pertikaian, pertengkaran, saling benci, saling hujat, ditambah lagi dengan mengajak kawan-kawannya yang seide.

Berhati-hati dalam berkomentar via jempol dan jari-jemari kita ini, karena esok dihari berbangkit, jari-jari inilah yang akan menjadi saksi dan memberikan persaksiannya kepada penggenggam alam semesta.