Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hardlenAvatar border
TS
hardlen
7 Pertanyaan Deteksi Anak dengan Autisme

Ilustrasi. (Pixabay)





Autisme merupakan gangguan perkembangan yang umumnya dapat dikenali pada anak usia dini. Gejala awal anak yang menderita autisme ialah kemampuan berbahasa yang telat dan tidak memiliki ketertarikan dalam perkembangan sosial mereka.

Tak hanya dalam berbicara, anak dengan kondisi autisme juga mempunyai masalah dalam pengolahan komunikasi nonverbal seperti kerap menghindari kontak mata dan tidak mampu mencerna pesan dari bahasa tubuh lawan bicara.

Menerapkan gerakan atau memiliki pola bicara yang berulang, serta terlalu patuh terhadap aturan juga merupakan hal yang kerap dilakukan anak dengan kondisi autisme.

Ketua Masyarakat Peduli Autisme (MPATI) Gayatri Pamoedji menyebut bahwa autisme bukanlah suatu penyakit dan tidak dapat menular. Banyaknya asumsi keliru terhadap anak dengan autisme membuat Gayatri tergerak mengajak orang tua untuk lebih paham mengenal konsep autisme.

Terdapat beberapa faktor yang bisa mengarah pada autisme, genetik dan lingkungan. Dari faktor genetik, autisme dapat diturunkan dari anggota keluarga dengan kondisi sejenis. Sementara faktor lingkungan, autisme dapat terjadi atas pengaruh makanan atau zat beracun yang masuk ke tubuh.

Melakukan konsultasi ke para ahli memang merupakan cara tepat untuk mendeteksi kondisi autisme pada anak. Namun orang tua pun juga bisa memeriksa kondisi autisme pada anak dengan sendirinya.

“Skrining awal itu justru sebaiknya dilakukan orang-orang terdekat anak, ya orang tua, guru, keluarga, suster. Makin dini deteksi, makin bagus. Lima tahun pertama kehidupan anak itu waktu terbaik untuk intervensi,” ujar Gayatri pada konferensi pers di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (23/8), melansir CNNIndonesia.com.

Gayatri menganjurkan para orang tua untuk menjawab tujuh pertanyaan sederhana yang bisa diterapkan sebagai ‘alat’ deteksi autisme anak sejak dini.

1.      Apakah anak Anda memiliki ketertarikan pada anak-anak lain?
2.      Apakah anak Anda menunjuk pada hal yang disukai?
3.      Apakah anak Anda mau menatap mata Anda selama lebih dari 1-2 detik?
4.      Apakah anak Anda mau meniru ucapan, ekspresi wajah maupun gerak-gerik Anda?
5.      Apakah anak Anda bereaksi ketika namanya dipanggil?
6.      Apakah anak Anda mau melihat ke arah benda yang Anda tunjuk?
7.      Apakah anak Anda pernah bermain pura-pura (role play)?

Bila terdapat minimal dua pertanyaan dengan jawaban ‘tidak’, orang tua sudah bisa membawa anak ke klinik tumbuh kembang atau rumah sakit yang mampu menangani anak yang memiliki autisme.

Pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan oleh ahli profesional dengan memutuskan intervensi yang tepat dan sesuai. Biasanya terdapat berbagai jenis terapi yang bisa diterapkan pada anak dengan autisme yaitu terapi perilaku, okupasi, wicara, dan pendidikan.

Terapi pada anak dengan autisme juga akan lebih baik jika disertai perlakuan yang tepat pula pada anak. Mengutip Alodokter, anggota keluarga atau orang yang berada di sekitar anak sebaiknya tidak melakukan pemaksaan, jauhkan dari tindakan kasar, serta jadwalkan aktivitas yang bisa membuat anak dengan autisme tak melulu melakukan hal yang serupa.

farinamany
siapika
lina.wh
lina.wh dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan