Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
DPRD Heran Ada Anggaran Tip-Ex Rp.31M, Cat Tembok 18M,Cat Minyak 19M, Kaca Bening 18M
Masalah anggaran DKI Jakarta yakni anggaran lem aibon dan pulpen, anggaran pasir, anggaran helm proyek, dan anggaran tiner, belum selesai.

Kini muncul kejanggalan baru di anggaran DKI Jakarta yakni anggaran tipp-ex, anggaran cat tembok, anggaran cat minyak, dan anggaran kaca bening.

Diketahui nilai anggaran DKI Jakarta itu tak tanggung-tanggung, yakni anggaran tipp-ex Rp 31 miliar, anggaran cat tembok Rp 18 miliar, anggaran cat minyak Rp 19 miliar, anggaran kaca bening Rp 18 miliar.

Berikut kejanggalan terbaru di anggaran DKI Jakarta, yang diungkap mantan staf Ahok sekaligus Anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.

Selain menemukan anggaran pengadaan pasir sebesar Rp 52,16 di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah juga menemukan anggaran janggal lainnya.

Contohnya seperti pembelian thinner (pengencer cat), helm proyek, hingga penghapus cair atau tipex.

Pengadaan 438.000 thinner sebesar Rp 40,1 miliar, 456.000 helm proyek sebesar Rp 34,27, dan 97.000 tipex dengan anggaran Rp 31,61 miliar.

Selain itu ditemukan cat minyak berwarna sebesar Rp 19,78 miliar, cat tembok sebesar Rp 18,91 miliar, dan kaca bening Rp 18,53 miliar.



"Ada thinner ada helm proyek terus ada penghapus cair. Ini setelah Pak Anies marah-marah ya jadi bukannya sebelum Pak Anies marah-marah terus kita soroti lagi"

"Ada cat tembok, kaca bening, rotring, penghapus cair atau tipex," ujar Ima saat ditemui di ruangannya, lantai 7, Gedung DPRD DKI, Kamis (7/11/2019).

Ima bingung karena barang seperti cat tembok, thinner, cat minyak tidak dianggarkan dalam anggaran rehab sekolah tetapi dibuat terpisah.

"Terus cat tembok buat apa? Kan sudah ada renovasi sekolah sih aku enggak tahu juga berapa triliun buat renovasi"

"Itu yang nanti mau kita pertanyakan di pembahasan RAPBD mungkin di banggar juga nanti komisi sudah selesai," kata dia.

Untuk tipex dan rotring, menurut Ima seharusnya bisa dimasukkan dalam anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Sehingga siswa bisa memilih ingin membeli pulpen, tipex, atau bisa ditabung.

"Kalau dulu enaknya semua ini dijadiin 1 yaitu KJP. Kenapa enggak dimasukkin ke KJP jadi kadang siswa siswi ini enggak butuh pulpen tapi butuh buku atau bisa ditabung uangnya untuk beli laptop karena dulu kalau filosofi dari KJP itu kita mendidik siswa agar mau menabung," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ima menemukan sejumlah anggaran janggal dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Anggaran-anggaran janggal tersebut ditemukan Ima saat menyisir anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Salah satu yang ditemukan Ima adalah anggaran pengadaan pasir sebesar Rp 52,16 miliar yang komponen belanjanya masuk dalam alat peraga untuk siswa.

Fungsinya Apa?

Setelah ramai anggaran lem Aibon dan pulpen miliaran rupiah, kini ramai anggaran pasir, anggaran helm proyek, dan anggaran tiner untuk Pendidikan Sekolah Dasar (SD), yang terdata di anggaran DKI Jakarta.

Diketahui, data anggaran DKI Jakarta terkait anggaran pasir Rp 52 miliar, anggaran helm proyek Rp 34 miliar, dan anggaran tiner Rp 34 miliar, dibongkar Anggota DPRD DKI Ima Mahdiah.

Hal ini membuat Ima Mahdiah mempertanyakan fungsi anggaran pasir, fungsi anggaran helm proyek dan fungsi anggaran tiner yang terdata anggaran alat peraga pendidikan SD DKI Jakarta tersebut.

Hal itu disampaikan Iam Mahdiah di acara Mata Najwa yang tayang pada (6/10/19)

Ima Mahdiah mengaku tidak mendapatkan soft copy anggaran terbaru dengan alasan SKPD belum siap.

"Fraksi PDIP awalnya dikasih soft copy pdf, kita hanya dikasih tahu kegiatan, itu yang hanya 95 triliun, kita minta terus update 89 triliun sampai dengan pertengah Oktober hingga pembahasan tidak dikasih," ujarnya.

"Kita minta data KUA PPAS nggak dikasih dengan alasan SKPD belum siap, akhirnya kalau saya komisi E dan Fraksi perjuangan mintanya setelah pembahasan di komisi E," ujarnya.

https://wartakota.tribunnews.com/amp...-18-m?page=all
xneakerz
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan