1. Adanya lapangan pekerjaan.



Sumber: sini

Hingga detik ini problema minimnya atau kurangnya lapangan pekerjaan masih terdengar jelas di masyarakat sekitar. Di luar sana masih banyak orang yang mengeluh mencari pekerjaan itu susah. Menurut opini TS pribadi sih, ada dua kemungkinan yaitu persaingan antara para pencari kerja yang banyak atau memang lapangan pekerjaan yang minim. Memang dalam dunia bekerja yang dibutuhkan adalah skill atau kemampuan. TS menyadari itu di mana dulu masih belum punya pengalaman apa-apa pernah diterima di salah satu perusahaan yang terbilang cukup bagus.


2. Harga-harga bahan pokok lebih murah atau terjangkau.



Sumber: sini

Hal ini sering sekali dikeluhkan oleh para emak-emak di sekitar rumah terkait harga bahan pokok yang naik drastis. Jika dilihat pada jaman dulu sewaktu TS masih kecil memang perbedaannya sangat jauh. Dulu, TS pernah merasakan harga-harga yang relatif murah. Misalnya membeli permen dengan harga Rp 50,- dan sekarang harga permen Rp 500 per 3 buah. Padahal, emak-emak mengeluhkan akan penghasilan yang minim sedangkan kebutuhan mahal. TS sebagai calon emak harus pandai-pandai mencari pendapatan tambahan untuk membantu suami kelak nih 😁.


3. Suntikan modal bagi UKM.



Sumber: sini

Di dekat rumah TS ada beberapa orang yang berprofesi sebagai pedagang. Apabila kita ingin berwirausaha katakanlah untuk mengatasi tingkat pengangguran. Maka hal ini bisa saja dilakukan apabila pemerintah care dalam memberikan bantuan modal bagi para UKM atau industri rumah tangga. Siapa tahu dengan berwirausaha dan berhasil sukses bukankah nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan juga. Meskipun harus dimulai atau diawali dari 0, asalkan mau berusaha tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini. Percayalah, asal ada kemauan setiap orang pada dasarnya punya kemampuan atau jiwa berwirausaha.





Sumber: sini