Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Panik! IHSG di Bawah 6.000, 6 Saham Ini Ramai Dilepas Asing!


Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot di bawah level psikologis 6.000 yakni 5.997 pada perdagangan sesi II pukul 14.44 WIB, Senin (7/10/2019). Tingginya aksi jual (net sell) yang dibukukan investor asing membuat IHSG tak berkutik untuk akhirnya menyerah.

Padahal IHSG mengawali perdagangan pertama di pekan ini dengan apresiasi sebesar 0,27% saat perdagangan pagi, tapi kemudian indeks bertahan di zona hijau hanya sekitar 1,5 jam lalu akhirnya memerah di penutupan sesi I.

Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang justru sedang ditransaksikan di zona hijau: indeks Straits Times menguat 0,66%, indeks Kospi naik 0,18%, sementara indeks Nikkei terkontraksi 0,21%.

Adapun perdagangan di bursa saham China diliburkan guna memperingati 70 tahun lahirnya Republik Rakyat China, sementara perdagangan di bursa saham Hong Kong diliburkan seiring dengan perayaan Chung Yeung Festival.

Data perdagangan BEI mencatat, asing keluar Rp 73,98 miliar di semua pasar. Khusus di pasar reguler, asing keluar Rp 33,12 miliar. Dalam 5 hari perdagangan asing keluar Rp 876,98 miliar. Adapun year to date, asing keluar Rp 17 triliun di pasar reguler.

Beberapa saham yang mencatatkan aksi jual cukup tinggi yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 48,76 miliar, lalu PT Pelayaran Tamarin Samudra Tak (TAMU) Rp 23,23 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 22,94 miliar.

Saham lain yang dilepas yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 18,71 miliar, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 14,41 miliar, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tak (INTP) Rp 12,66 miliar.

Dari dalam negeri, sentimen negatif bagi pasar saham datang dari rilis angka cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia (BI). Per September 2019, BI mencatat cadangan devisa Indonesia berada di level US$ 124,3 miliar, turun US$ 2,1 miliar jika dibandingkan posisi per akhir Agustus yang senilai US$ 126,4 miliar.

BI menyebut bahwa penurunan cadangan devisa pada bulan lalu utamanya dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan berkurangnya penempatan valas perbankan di bank sentral.

Dengan cadangan devisa yang menipis, praktis amunisi dari bank sentral untuk melakukan intervensi kala rupiah mendapatkan tekanan jual yang besar menjadi ikut menipis.

Simpelnya, rupiah akan menjadi lebih rentan untuk digoyang. Hingga siang hari ini, rupiah melemah 0,18% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.155/dolar AS.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...-dilepas-asing


0
1.7K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan