Ainun-Habibie: Sebuah Kolaborasi Hati dalam Mengabadikan Cinta yang Sejati

Indonesia kembali berduka. Bendera setengah tiang pun berkibar di seantero penjuru Nusantara. Karena telah berpulang ke hadirat Allah SWT, salah seorang bapak bangsa. Seorang mantan presiden ke-3 Republik Indonesia. Bacharudin Jusuf Habibie. Tutup usia di usia 83 tahun.

Sosok yang berkharisma dalam mengabadikan cinta. Cinta dengan keluarga. Cinta dengan karier kerja. Dan juga cinta dan setia dengan Indonesia. Sosok dengan intelegensia di atas rata-rata, sempat negara tetangga tertarik dan ingin meminangnya untuk dijadikan warga negara mereka. Namun dengan tegas ditolaknya. Jiwa patriotisme yang patut diteladani bagi generasi muda saat ini.

(dari google.com)
Bukan hanya jiwa cinta negara, beliau juga menjadi figur kesetiaan perihal cinta. Ya, cinta kepada belahan jiwa tidak perlu diragukan. Ainun Habibie menjadi sosok dibalik karier seorang BJ Habibie. Sejoli yang selalu bersama-sama mengarungi bahtera cinta. Mengolaborasikan hati dalam mengabadikan cinta 'sehidup dan sesurga'.
Seperti puisi yang tertuang di bawah ini, terinspirasi dari kisah cinta Pak Habibie.

KOLABORASI HATI

Karya: Dalle Dalminto

Kita serupa kata
Tersusun atas akasara-aksara yang berbeda
Yang beragan warna selera
Serta karakter yang tak sama
Lalu ...
Menyatu padu menjelma sosok makna
Yang terikat erat oleh rasa
Lekat dan disuci akad
Menjadikan bermartabat
Pun menghasilkan serumpun harmoni Yang serasi dalam melalui hari demi hari


Karena keabadian dan kesejatian cinta terhadap pasangannya itu, menarik produser film untuk mengemas menjadi mahakarya yang tayang di bioskop seluruh Nusantara. Pun mampu meraih box office dan tak tanggung-tanggung sudah sampai di sekuel ke-3.

(dari www.ayobandung.com)
Perihal ketulusan cinta, di jaman milenial kadang sering dipertanyakan. Namun itu tidak berlaku bagi Habibie-Ainun. Sehidup bersama-sama dan sesorga pun selalu berdua. Bercerminlah kaum muda di era milenia, sosok keteladanan akan kesetiaan cinta.

Selamat jalan bapak bangsa, jasamu akan selalu kami kenang. Selamat jalan Eyang kami sayang padamu. Namun Tuhan lebih sayang, doa kami semoga kini bahagia abadi yang kau miliki. Aamiin YRA.

Sekian tread dari saya, entar semakin mewek akunya. Wassalamu'alaikum wr. wb