Ini adalah tulisan pertama ane di kaskus. Hari ini hari yang bersejarah bagi ane. Kenapa? Karena ane berhasil nulis satu trit di kaskus dan ini tulisan pertama ane.Sorry lebay banget yah gan hahaha. Kalau ada penyusunan kalaimat yang salah harap dimaklumi. Maklum ane kan baru newbie.
Dalam tulisan ini, ane berharap bisa mewakili suara hati kaum minoritas di kalangan mahasiswa di seluruh Indonesia. Melalui tulisan ini ane berharap bisa membuka pemikiran yang lebih baik di kalangan mahasiswa yang ada di tanah air tercinta ini. Melalui tulisan ini ane berharap dapat membangkitkan pemikiran-pemikiran kritis yang akan membuat Negara ini menjadi Negara yang disegani oleh Negara lain.
Langsung saja, pada pembahasan kita. Karena ane gak suka banyak basa basi.

1. Gak perlu cepat tamat kuliah/mahasiswa DO belum tentu gagal (benarkah?).

Pemikiran seperti ini, mayoritas dibenarkan oleh mahasiswa di Indonesia. Seakan-akan menjadi landasan/alasannya ketika dia terlambat menyelesaikan studinya. Pas ditanya “kenapa kok lambat lulusnya?”. Yang dijawab “maklum aku fokosnya sama organisasi , lihat aja bill gates, dia aja DO, akademik gak nentuin ya, yang nentuin gimana cara kita berinteraksi,bla bla bla..”. Ini adalah jawaban bullshit yang sering saya dengar dari senior-senior bodoh. Bill Gates DO, otak nya berisi, sedangkan mahasiswa DO kebanyakan otaknya kosong melompong. Jelas terlihat perbedaan yang sangat jauh. Intinya jangan sok-sok an niru tokoh-tokoh besar.

2. Organisasi lebih penting ketimbang akademik (benarkah?)

Apa yang dibanggakan mahasiswa zaman sekarang? Organisasi? Katanya sih begitu, tapi apa kenyataanya, dia tidak bisa sukses di kehidupan nyata. Katanya bisa ngelobi orang, mana buktinya? Nyatanya apa? Jadi pengangguran yang gak berguna sama sekali. Semua ucapannya tidak terbukti. Organisasi sih emang penting, tapi jangan lupakan akademik dong. Hebat organisasi otak kosong memang masih bisa sukses. Tapi menjalani organisasi hanya sebagai pelepas tanya atau cuma membuat kita sibuk apa gunanya? Emangnya agan bangga kalau dibilang sibuk organisasi? Ternyata kenyataan yang ane lihat begitu. Selpi-selpian lalu upload ke medsos, banggain kalau dirinya sibuk organisasi. Kalau gak produktif apa gunanya? Kalau gak nambah soft skill apa gunanya? Kalau hanya membuat agan tunduk pada penindas apa gunanya? Intinya isi otak dulu baru organisasi. Jangan banggain organisasi aja kalau otak masih kosong meompong. Nanti seperti anggota pejabat negeri ini yang semua omongannya kebanyakan omong kosong. Yang tamat cepat aja belum tentu sukses, apalagi yang otaknya masih cuma banggain organisasinya. Saran ane carilah keduanya.

3. Ipk tinggi = pintar.

Memang gak semua mahasiswa setuju dengan pendapat ini. Tapi kebanyakan sih ia. Coba deh kalau agan bertemu dengan teman sma yang beda universitas. Yang ditanya kebanyakan adalah “(nama agan), ipk mu berapa ya?”. Agan menjawab “3.75, bla bla bla ….”. lalu yang dia jawab “wah kamu pintar ya”. Ipk tidak melambangkan kepintaran seseorang. Tapi melambangkan seberapa patuhnya dia pada dosennya. Tapi bukan berarti yang punya ipk tinggi gak bisa apa-apa. Intinya pintar itu terlihat dari seberapa produktifnya seseorang memanfaatkan ilmu yang dia dapat untuk kebahagiaan orang lain.

4. Ipk bebanding lurus dangan kebaikan dosen.

Coba deh agan lihat, keberuntungan nilai mahasiswa tergantung dari dosen yang mengajar. Mungkin gak perlu dijelasin yah, ane tau kok agan tau sendiri (bagi yang sudah ngalaminnya).

5. Lain yang ditanya lain yang dijawab.

Coba saat akan ujian agan nanya sama teman agan yang sok kejeniusan. Tanyak ini “(nama teman agan), lu ada gak belajar tadi malam?”. Yang dia jawab “gak, Cuma dikit kok, gue kalau ujian Cuma ngandalin logika aja broo”. Ini adalah jawaban yang bikin kita kesal gan, ditanya A dijawab B. gimana tidak, yang ditanya ada tidak nya dia belajar, yang dijawab lamanya dia belajar dan banggain logikanya lagi. Miris sungguh miris. Kalau yang kebayang bagi ane jawaban ini menjadi alibi kalau nilainya jelek. Dia takut kalau sudah belajar dan dapat nilai jelek nanti dibilang bodoh. Intinya lu juju raja broo. Kalau emang bodoh, ya udah akui aja kalau lu emang gak jenius.

6. Gak bisa membedakan anjuran dengan paksaan.

Kebanyakan sih mahasiswa yang gue lihat lugu-lugu. Yang disuruh senior ini, padahal sudah salah secara hati nurani, masih dikerjain. Intinya gak kritis. Coba deh agan bayangkan pas agan ospek, agan pasti tau sendirilah. Ane mungkin sulit ngejelasinnya panjang lebar hahaha.

7. Sok punya jiwa yang bebas.

Katanya sih bebas, tapi kenyataannya masih tunduk pada senior. Takut mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. Senior mengajarkan kita kritis, namun kita gak boleh kritis ada senior. Apannya yang bebas?bullshit!!!

8. Merintih ketika dibawah, menindas ketika diatas.
Ini tipe mahasiswa pecundang. Agan tau sendirilah. Kalau mahasiswa tipe ini jadi pejabat negeri maka seperti hari inilah kenyataannya.

9. Katanya kritis namun tindakannya gak ada.

Ini nih mental mahasiswa Indonesia zaman sekarang, yang koar-koar demo dan hasilnya ngaur.

10. Takut dibilang individual.

Kebanyakan mahasiswa ngikutin yang mayoritas. Kenapa? Karena takut dikucilkan. Kalau agan emang benar kenapa takut? Sometime to what’s right, you must walk alone (ane lupa dari siapa).

11. Takut bermimpi besar.

Pada umumnya mahasiswa bermimpi sesuai dengan kemampuannya. hal ini mencerminkan bahwa sudah menyerah sebelum mencoba. Dia takut untuk beranjak dari kotak yang sudah pasti. Berarti mahasiswa yang tipe ini cuma ngejar hal yang sudah pasti. Rugi dong kita hanya mengejar hal yang sudah pasti. Cobalah untuk mengejar yang hal yang diluar kemampuan kita, karena disanalah letak kesuksesan kita yang sebenarnya. Dalam film turbo mengatakan “No dream is too big, no dreamer is too small”.

12. Pintar nilai orang lain, dan tolol nilai diri sendiri.

Kalau ini agan tau sendirilah. hahahah


Mungkin sekian dulu gan. Kalau ada tambahan dari agan silakan komen aja. Yang ane harapkan cuma kemajuan negeri ini. Tapi jangan lupa kasih bintang dan cendol.
Terimakasih.

HIDUP MAHASISWA
HIDUP MAHASISWA