Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agungdar2494Avatar border
TS
agungdar2494
Mengenal Dokter dan Cendekiawan Kontroversial, Ibnu Sina
Mengenal Ibnu Sina

Halo Agan - Sista, berawal dari cerita ustad di TPA dulu, yang berkisah tentang dokter hebat yang beliau kagumi. Kemudian ane pernah bercita-cita menjadi seorang dokter. Cita-cita ini semakin kuat, ketika ane ketahui Ibu enggan ke dokter karena biaya berobat itu mahal. Ironisnya, cita-cita ini juga pupus dengan alasan yang sama "kenapa Ibu enggan berobat".



Ibnu Sina, atau yang bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā, atau lebih dikenal dengan nama Avicenna di dunia Barat, adalah seorang filsuf, dokter, zenith, bapak kedokteran, medicorum principal, penulis produktif dengan karya sekitar 450 buku, dan banyak lagi sebutan lainnya. Sungguh, menginspirasi ane yang masih bocah kala itu. Belum lagi informasi bahwa pada umur 10 tahun, Ibnu Sina berhasil menghapal al-Quran. Luar biasa.

Dokter yang lahir pada tahun 980 M di Afsyannah, daerah dekat Bukharah yang sekarang adalah wilayah Uzbekistan, bagian dari Persia ini, pada usia 17 tahun Ibnu Sina menjadi terkenal setelah berhasil menyembuhkan penyakit raja Bukharah.



Sebagai imbalan, Ibnu Sina diminta untuk tinggal di istana selama raja dalam masa penyembuhan, tawaran tersebut kemudian ditolak dengan halus, Ibnu Sina meminta agar diberikan izin untuk mengakses perpustakaan kerajaan. Mendapatkan izin membaca di perpustakaan kerajaan, sungguh dimanfaatkan Ibnu Sina untuk menambah referensi dasar dan ilmu pengetahuannya.



Meski disebut jenius, Ibnu Sina juga mengalami kesulitan, ketika membaca teori metafisika oleh Aristoteles. Setiap kali mengalami rintangan ketika belajar filsafat, beliau akan meninggalkan, buku-bukunya, melakukan wudhu, kemudian pergi ke masjid dan berdoa. Ibnu Sina bahkan sampai menghapal tulisan Aristoteles, meski tak kunjung mengerti, sampai ia membaca komentar al-Farabi.

Ibnu Sina hijrah ke Jurjan, suatu kota dekat laut kaspia, setelah ayahnya meninggal. Saat itu umur Ibnu Sina barulah 22 tahun.

Di kota Jurjan inilah Ibnu Sina mulai menulis ensiklopedianya, salah satu tulisannya yang paling terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb atau The Qanun , yang kemudian menjadi rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Lebih dari seribu tahun lalu, Ibnu Sina telah menemukan metode pengobatan seperti TBC (tuberculosis), penyakit yang sering diidap oleh manusia modern pada masa kita ini. Selain itu, Ibnu Sina juga menulis tentang cara menangani penyakit gangguan jiwa dan juga penyakit kulit. Tahu kah? Bahwa sakit cinta termasuk kedalam gangguan jiwa. Dimana penjagaan diri sesorang akan berkurang, diikuti dengan demam panas, dan baru akan membaik ketika bertemu dengan orang yang dirinduinya.

Kasus tersebut membuktikan, bahwa tidak semua sakit itu berasal dari fisik. Bisa juga berasal dari psikis, atau kejiwaan yang bermasalah.

Selain menuai pujian, Ibnu Sina juga menuai kritik yang keras. Beliau bahkan disebut sebagai ateis oleh banyak orang di masa nya, karena dianggap menganut aliran Mu'tazilah. Aliran ini kemudian menjadi fondasi lahirnya filsafat islam. Dalam penjelasannya, Ibnu Sina dikatakan ateis karena mencoba untuk mencampurkan logika ke dalam teologi (islam), agama.

Terlepas dari segala perdebatan dan kontroversi terhadap beliau. Ane tetap kagum, ketika mengetahui dalam otobiografi Ibnu Sina, bahwa di masa ketenarannya, Ibnu Sina merawat banyak orang secara gratis, tanpa meminta bayaran.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Quote:




emoticon-Keep Posting Gan




Sumber : disini
Sumber foto : Google
Diubah oleh agungdar2494 05-09-2019 00:05
rony25
hvzalf
agusagus294
agusagus294 dan 39 lainnya memberi reputasi
40
14.7K
155
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan