Di beberapa negara Asia, Tilang Elektronik sudah mulai diterapkan dalam mengatur lalu lintas, misalnya di China, yang pernah Ane bahas dalam thread Pria Ini Ditilang Karena Garuk Muka.

Sedangkan di Indonesia sendiri baru akan mulai dilaksanakan dengan akan diluncurkannya SIM Elektronik.

Banyak kelebihan dari sistem Tilang Elektronik ini, yang di antaranya adalah mengurangi beban tugas Polisi yang bekerja secara manual. Sebab beberapa pelanggaran lalu lintas dapat dideteksi secara otomatis, dan surat tilang langsung keluar.

Meski demikian, ada juga kelemahannya, bahkan kelemahan ini sangat dibenci oleh pasangan yang sedang berselingkuh. Sebab Tilang Elektronik ini juga bisa membongkar ‘hubungan terlarang’ yang sudah disembunyikan seseorang dengan rapi dari mata dan telinga pasangannya.
*****
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Thailand dan sedang viral, seorang pria ketahuan oleh istrinya sedang membonceng Wanita Idaman Lain (WIL). Hal itu diketahui dari Surat Tilang yang diantarkan Polisi ke alamat pria tersebut.



Polisi melampirkan foto bukti pelanggaran lalu lintas, berupa foto yang diambil oleh CCTV, bahwa pria tersebut membongceng seorang wanita yang tidak memakai helm.

Alamat rumah pria tersebut diketahui berdasarkan nomor polisi kendaraannya yang terpantau kamera pengintai. Mungkin di sana setiap beli motor, khususnya yang second, harus balik nama, sehingga alamat pemilik tetap akurat.

Sialnya, saat Surat Tilang itu diantar, sang suami tak ada di rumah, sehingga diterima oleh istrinya.

Sebagai istri, tentu ia bisa mengenali suaminya dan motornya, meski dari foto yang tampak hanya bagian belakang. Namun ia tak mengenali wanita yang dibonceng suaminya tersebut.

Begitu sang suami datang ke rumah, si istri langsung main labrak dan tabrak aja. Dia marah-marah dan menuntut cerai dari suaminya, hanya berdasarkan foto Surat Tilang tersebut.

Belum diketahui lanjutan kasus suami istri yang bertengkar gegara Surat Tilang Elektronik ini. Moga aja suami bisa memberikan penjelasan yang benar dan logis, misalnya wanita itu hanya numpang ngojek kek, keluarga kek, atau apalah.
****
Dari kasus ini juga bisa menjadi masukan bagi Indonesia yang akan menerapkan sistem Tilang Elektronik. Yakni jangan menyerahkan Surat Tilang kepada yang bukan pelakunya, meski yang bersangkutan tinggal di alamat/rumah yang sama.

Seperti Surat Panggilan Sidang di Pengadilan Agama, surat tidak boleh dititipkan kepada orang rumah, apalagi kepada tetangga, jika yang bersangkutan tak ada di rumah, melainkan harus dititipkan di Kelurahan. Mungkin ini untuk menjaga privasi seseorang. (*) {No.441}
Ref
******
Baca juga:
Catatan Seorang Odapus: Pasrah