Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Penjaja Syahwat Berbaur Dengan Masyarakat Di Taman Topi Bogor.




Bisnis syahwat memang tak pernah mati layaknya secangkir kopi hangat yang selalu dinikmati banyak orang, namun di artikel kali ini saya akan membahas destinasi hiburan di Bogor menjadi tempat mangkal penjaja syahwat.



Pakaian mereka yang membedakan dari pengunjung umum biasanya, dengan ciri khas tersebut sudah banyak orang tahu bahwa mereka bukanlah pengunjung melainkan para penjaja syahwat yang berkeliaran mencari mangsa.

Walau ada pihak keamanan satpol PP yang bertugas tampaknya membiarkan karna tak ada bukti juga mereka menjajakan diri, toh mereka hanya duduk-duduk santai di tempat wisata. Kurangnya bukti petugaspun tak bisa beraksi maklum saja kalau kabar angin sih sering di dengar bahwa di taman topi menjadi tempat nongkrong para penjaja syahwat.

Memang akses taman topi dekat dengan stasiun Bogor dan banyak orang yang lalu lalang, bahkan pemandangan “topi koboi” atau “helm” raksasa berjejer adalah hal yang terlihat di tempat itu dari jalan Kapten Muslihat Bogor. Bagian bawahnya agak terhalang oleh pagar tanaman perdu yang terpangkas rapi.

Sejarah taman topi sendiri terbilang unik, diawali dari tahun 1882. Tahun tersebut, kalau menurut berbagai literatur adalah satu tahun setelah Stasiun Kereta Bogor berdiri.



Pada masa tersebut pemerintah Belanda mendirikan berbagai sarana penunjang di sekitar stasiun. Yang satu berbentuk jalan yang berada tepat di depan bangunan stasiun dan diberi nama Station Weg (jalan Stasiun). Yang lainnya berbentuk sebuah taman.

Dahulu namanya bukan Taman Topi dan bentuknya belum seperti saat ini. Nama yang diberikan saat itu mengambil nama Ratu Belanda pada tahun 1890-1948 tersebut yaitu Wilhelmina Park (saat itu belum menjadi ratu)

Taman ini sebenarnya agak panjang. Kalau dilihat dari lokasi sekarang, Wilhelmina Park memanjang dari toko Matahari sampai dengan Toserba Borobudur di sebelah Pasar Anyar.

Taman tersebut ditujukan sebagai tempat wisata bagi pendatang dari Eropa. Noni-noni Belanda sering memanfaatkan taman ini untuk berwisata.



Menurut catatan sejarah setelah kemerdekaan Indonesia, di tahun 1960-an taman Wilhelmina mengalami perombakan.

Sebagian yang berdekatan dengan pasar tersebut dijadikan sebagai area perluasan. Sisanya masih berupa taman dan dikenal sebagai Taman Kebon Kembang (sinonim dari “taman”)

Hingga di tahun 1980-an, Taman Kebon Kembang mengalami perubahan lagi. Sebagian areanya dipakai sebagai Taman Ria Ade Irma Suryani.

Tak lama berselang, karena letaknya yang sangat strategi sebagian dari Taman Ria inipun dialih fungsikan. Sebagian lahan ini dijadikan terminal angkot. Hingga pada tahun 1994 terminal angkot tersebut dipindahkan dan bekas terminal dijadikan sebagai sebuah tempat rekreasi.

Memang bisnis yang satu ini sudah merambah destinasi wisata, untuk itu kita harus berhati - hati khususnya para remaja yang jomblo sejati.

Daripada nyari penjaja syahwat mending kita ngopi saja kawan....sruuppuutt dolo kawann...

emoticon-coffee

Referensi

[Url=http://m.akuraS E N S O R/id-153024-read-duh-di-taman-topi-bogor-ada-penjaja-cinta-sesaat-mencari-pelanggan] akurat [/url]





Diubah oleh c4punk1950... 08-01-2018 04:16
setper
setper memberi reputasi
1
11.3K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan