Tips Umroh

Dokumen Pribadi

Assalamualaikum Agan Sista semua yang dirahmati Allah. Ketemu lagi bareng Mak Novie yang akan menemani kalian dalam threat yang semoga bermanfaat.

Alhamdulillah pada bulan Februari 2019 lalu, ane diberi kesempatan dan rezeki untuk menginjakkan kaki, beribadah ke tanah suci bareng suami.

Sebelum berangkat, ane mengikuti pertemuan dan manasik umroh untuk bekal di sana supaya nggak terlalu kudet. Itu termasuk pemberitahuan barang-barang apa saja yang harus dibawa dan nggak boleh dibawa.

Ane akan membahas barang yang biasanya lupa nggak dibawa, padahal sangat penting. Kalau baju ganti, baju ihrom, obat-obatan dan uang saku pastinya nggak lupa, ya kan?

Berikut ini barang yang wajib ada dalam daftar bawaan Agan Sista semuanya, supaya ibadah umroh semakin lancar.


1. Pelembab

Yup betul! Cuaca di Tanah Haram sangat berbeda dengan Indonesia. Di sana tingkat kelembabannya berada pada titik 0 sehingga meskipun cuasa sangat terik, keringat ngucurnya nggak banyak-banyak amat.

Waktu ane umroh, ane hanya bawa hand body doang. Ane kira udah cukup buat gosok-gosok kulit biar kelembaban terjaga.

Fiks ane salah! Kandungan pelembab dalam hand body kurang, Gan! Hasilnya dalam sehari kulit ane kering banget dan itu memicu kuman ngendon di dalamnya sehingga gatal-gatal. Belum lagi kulit wajah yang terasa ketat dan bibir hampir semua jamaah pada pecah-pecah.

Ane sarankan bawa pelembab merk Vaseline yang dijual di Indonesia. Kalau beli di Arab harganya mahal, Gan.

Oleskan pelembab saat memasuki pesawat, ya. Taruh saja di tas kecil yang ditenteng kemana-mana. Setelah sampai di sana rajin-rajin mengolesi di tangan, kaki, wajah juga bibir.


2. Koyo

Hah? Koyo?! Pasti Agan ngakak. Ngapain coba bawa koyo segala.

Ahaaa ... Belum tahu dia rupanya.

Pengalaman ane yang ikut biro umroh menengah, dapat hotel yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan menuju masjid. Sehari bolak-balik sampai 5-6 kali itu benar-benar bikin encok melanda.

Pinggang rasanya patah, boyok kemrotok. Kaki udah kaku-kaku kebanyakan jalan.

Apalagi saat melakukan ibadah Sa'i atau lari-lari kecil sebanyak 7 kali dari bukit Shafa ke Marwa. Sesuatu banget, Gan, pegelnya.

Sangking sakitnya kaki dan badan, tapi nggak punya koyo, ane beli di apotek dengan harga yang bikin melotot. Alhamdulillah setelah badan ditempeli koyo jadi terasa lebih ringan.

Btw, koyo Arab Masya Allah rasanya mantap jiwa! Panas sampai ke tulang 🤣🤣.


3. Sajadah

Sebenarnya nggak ada arahan dari biro travel terkait sajadah ini. Orang Arab terbiasa sholat tanpa sajadah. Tapi dalam perlengkapan ibadahku ada sajadah kain made in pribadi yang selalu ada buat membalut mukena.

Tahu nggak, Gan. Sajadah ini sangat-sangat bermanfaat saat nggak kebagian tempat dalam masjid. Setengah jam sebelum sholat harus sudah berada di dalam masjid, kalau tidak bakalan nggak kebagian tempat alias sholat di pelataran dan itu nggak ada alasnya.

Sementara marmer Masjid Nabawi dan Masjidil Haram begitu dingin. Apalagi saat menunaikan sholat Subuh dan Isya. Wadau! Ademnya sampai bergemeletuk.

Jadi, bawa selalu sajadah dalam tasmu.


4. Vitamin

Jangan lupa bawa vitamin B dari Indonesia, Gan Sis. Tenaga jamaah umroh akan diperas habis selama kegiatan ibadah di tanah suci. Apalagi buat orang yang sudah berusia 30 tahun ke atas. Harus bawa vitamin ini buat dikonsumsi sebelum tidur.

Ane beneran nggak bawa vitamin B ini. Ane cuma bawa vitamin c doang sama obat anti nyeri. Hari pertama di Arab saat bangun tidur badan rasanya kek digaplokin maling!

Setelah itu ane dikasi vitamin sama teman yang kebetulan bawa. Esok harinya terasa segar dan tulang nggak terlalu pegel. Akhirnya ane beli di sana dan sambat harganya amvuun! Mana harus beli satu kotak nggak boleh ngecer lagi.

Harganya jadi 5x lipat dari Indonesia, padahal merknya sama. Huhuhu.

Itulah pengalaman ane waktu umroh. Ada yang mau menambahkan?

Semoga Agan Sista yang berkesempatan mengunjungi Baitullah diberi kelancaran. Jangan lupa doakan ane, ya.

Sampai jumpa dalam tulisan selanjutnya. Salam bahagia senantiasa.

#BBB