Apakah Remaja Masa Kini Masih Tertarik Memakai Kebaya?



Memakai kebaya? Oh, lu jadul banget!
Mungkin ada orang-orang yang antipati terhadap pakaian tradisional milik bangsa Indonesia ini. Mereka lebih menyukai kaus, jeans dan segala sesuatu yang berbau barat. Tapi tahukah Agan, Sista, pakaian ini merupakan aset tak ternilai bagi bangsa kita? Industri kain kebaya masih tumbuh subur di bumi pertiwi sebagai bukti masih banyaknya permintaan atas kain ini.

Ketika remaja masa kini tumbuh di samping gadget Android yang dalam sekejap bisa mengakses budaya luar dengan hanya sekali sentuh, kebaya nyatanya masih berada di hati mereka. Untuk mengikuti kaum muda ini, para desainer berlomba-lomba membuat desain modern yang tak kalah cantik dengan jenis pakaian lainnya. Kaum remaja tak lagi merasa sebagai kaum djadoel yang terperangkap dalam dunia lain. Mereka dengan percaya diri memakai kebaya modern dalam pergaulan sehari-hari, hangout di kafe-kafe bahkan mal-mal, juga tampil di tempat kuliah.

Pada zaman dulu, kebaya adalah pakaian sehari-hari wanita Indonesia, terutama suku-suku tertentu. Waktu itu kebaya hanya digunakan oleh para bangsawan. Bentuk paling awal dari kebaya dapat dilihat pada masa kerajaan Majapahit, yang dikenakan oleh permaisuri atau selir raja. Nama kebaya sebagai pakaian tradisional telah dicatat oleh Portugal saat mendarat di Jawa. Kebaya Jawa seperti yang ada sekarang telah dicatat oleh Thomas Stamford Bigley Raffles di tahun 1817 sebagai sutra, brokat dan beludru. Kebaya tidak memiliki kancing, tapi diikat menggunakan bros.


Wanita Belanda memakai kebaya.
Sumber : google

Wanita Indonesia juga sering memakai kebaya sebagai pakaian resmi untuk acara-acara tertentu seperti wisuda, pesta pernikahan, atau sebagai seragam, misalnya seragam pramugari. Pasangan pengantin pun lebih banyak menggunakan pakaian tradisonal kebaya sebagai busana di hari istimewa mereka. Para perancang pun membuat banyak rancangan kebaya pengantin tradisional atau modern yang mewah. Tak jarang kita juga melihat para penyanyi tampil menggunakan pakaian ini. Bahkan di saat wanita muslim Indonesia banyak yang memilih untuk memakai gamis sebagai pakaian sehari-hari dan acara resmi, kebaya menempatkan diri sebagai pakaian manis yang menutup aurat dan longgar.



Saat anak-anak sekolah memperingati hari Kartini, siswa perempuan memakai kebaya ke sekolahnya dengan dipadu balutan jarit dan selop tradisional jawa. Mereka diberi kesempatan untuk merasakan kebanggaan menjadi wanita Indonesia yang memiliki pakaian kebanggaan nasional. Masih malukah kita memakai kain tradisonal kebanggan bangsa sendiri?

Sumber : di sini

Palembang, 31 Agustus 2019