Soal Pemindahan Ibu Kota, Agus Noor; Juga Pikirkan Pemindahan PSKnya
NEWSNASIONAL
PILIHAN RAKYAT
27/08/2019
- Advertisement -


PILIHANRAKYAT.ID,Perpindahan Ibu Kota terus menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat Tanah Air. Mulai dari jajaran elite politik, akademisi bahkan sampai budayawan ikut berargumen atas wacana pemindahan Ibu Kota.

Penulis dan budayawan Agus Noor lewat laman Twitternya menanggapi pemindahan Ibu Kota dengan narasi menarik dan agak nyeleneh, tapi juga sangat logis.

Ia tidak hanya melihat pemindahan Ibu Kota dari sisi politis dan geografis. Tapi lebih pada tetek bengek aktivitas sosial budaya kehidupan kota metropolitan yang hedon.

“Pindah Ibu Kota tentu saja juga harus memikirkan perpindahan para PSK dan segala dunia hiburannya. Tanpa itu semua, para pejabat tak akan betah tinggal di Ibu Kota. Ibu kota akan sepi, karena para pejabatnya tetap lebih suka bertemu di hotel-hotel di Jakarta,” tulis Agus Noor di laman Twitternya (26/8).

Jakarta telah menjadi sentral peradaban, arus ekonomi dan distribusi segala hal telah tumbuh di Jakarta. Bisa dibilang, di Jakarta semua jenis kehidupan ada, bahkan dunia malam sebagai hiburan rahasianya para pejabat juga berkembang pesat.

Agus Noor dengan gaya berceritanya coba menampilkan sisi terdalam Jakarta sebagai Ibu Kota yang akhir-akhir ini mulai gonjang ganjing akibat adanya wacana perpindahan. Bagi Agus Noor kekuasaan dan prostitusi itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan.

“Hampir semua Ibu Kota Negara di dunia ini tak terbatas dari prostitusi. Kekuasaan dan prostitusi itu satu paket lengkap,” tulis Agus Noor

Secara tidak langsung Agus Noor mengkritisi aktivitas para pejabat negeri ini. Diakui atau tidak, begitulah realitas berbicara
.
“Keputusan hukum atau peraturan perundangan dan keputusan memang ditetapkan di ruang-ruang sidang, kantor pemerintahan atau dewan. Tapi loby-loby kepentingan untuk sampai pada keputusan itu banyak dilakukan di tempat-tempat hiburan (malam),” tegasnya. (Noeris/PR.ID)

Sumber: pilihanrakyat.idpilihanrakyat.id