Oleh: Eko P

Indonesiainside.id, Jakarta – Ahli waris korban kecelakaan Boeing 737 Max 8 milik Lion Air tidak mau uang santunan yang akan diberikan produsen pesawat Boeing disalurkan melalui pihak ketiga atau pemerintah. Hal ini karena pemerintah selama ini dinilai kurang membantu keluarga korban memperjuangkan keadilan.

“Saya pakai pengacara karena kalau justru ke pemerintah, saya ragu, karena jujur, dulu waktu kita butuh itu, pemerintah tidak ada. Kita sampai menangis-nangis saat itu,” tutur Engki Bocana, paman dari Tami Julian seperti dikutip VOA, Kamis (15/8).

Engki menceritakan, keluarganya telah menyiapkan surat keterangan ahli waris dan surat kuasa pengambilan supaya pengacara bisa mencairkan uang santunan tersebut.

Pihaknya tidak dikenakan biaya sama sekali dari pengacara dalam kasus ini. Kata dia, keluarganya hanya diminta membayar biaya notaris dan jasa penerjemah sekitar Rp 10 juta jika nantinya sudah mendapat santunan.