memahami dasar fotografi

Beranda
Komunitas
Hobby
Photography
memahami dasar fotografi

khafidmukriyant

27-11-2017 17:34

belajar memahami teknik dasar fotografi untuk pemula atau dadakan tidaklah susah seperti yang dibayangkan, hanya perlu memahami istilah dalam fotografi, tips, cara, komposisi, peralatan, perlengkapan, jenis fotografi dan settingan kamera yang baik pada saat memotret. berikut pengalaman yang akan saya share selama memotret beserta tips bonus, khusunya buat agan dan aganwati yang ingin belajar fotografi dari awal sampai akhir.

1. konsep dasar fotografi

sesuatu yang paling sering diperdebatkan oleh orang yang baru terjun didunia fotografi adalah kamera mana yang paling baik? jangan terpancing dengan keadaan ini, sudah menjadi pertanyaan biasa dari tahun ketahun, kalau diantara jenis merk kamera-kamera yang dikeluarkan oleh produsen ada yang lebih unggul tentunya sudah ketahuan dari dahulu mana kamera yang lebih baik dan canggih. disetiap kamera yang dikeluarkan oleh produsen intinya adalah saling melengkapi diantara kamera-kamera yang lain, ini adalah salah satu ilmu pemasaran bagi produsen kamera. jadi kesimpulannya pakailah kamera yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dari mulai specialis memotret hingga videografi, karena fitur dikamera saat ini tidak mungkin mengeluarkan kualitas foto dan video yang canggih semua, masing-masing mempunya kekurangan dan kelebihan, jadi pilihlah yang menurutmu paling cocok untuk kebutuhan.

2. memahami mode kamera

umumnya mode yang disediakan pada kamera tidaklah jauh jauh dari mode auto (otomatis), manual (M), program (P), aperture priority (A/AV) , shutter priority (S/TV), landscape, sport, potrait, night mode dll. nah dari mode inilah sang fotografer seharusnya memahami satu persatu fungsinya ketika sedang menggunakan kamera, keuntungan salah satunya ialah ketika melihat momen sekilas bisa langsung jepret tampa salah memilih mode maupun settingan kamera. berikut penjelasan mode yang terdapat didalam kamera

Quote:

mode auto atau sering kita sebut sebagai mode otomatis. pertanyaannya adalah, apakah mode ini cocok untuk semua pemotretan? untuk para pemula sangatlah cocok, namun ketika sudah mulai memahami teknis fotografi yang baik, usahakanlah sebelum memotret settinglah kamera terlebih dahulu sesuai dengan apa yang diinginkan. banyak pula fotografer pro yang menggunakan mode ini dikala memotret tertentu, jangan malu menggunakan mode auto, namun perlu dipahami bahwa ketika menggunakan mode auto pada saat memotret hasil fotonya akan selalu berwarna terang dan abu-abu, sekarang cek saja ketika sore hari dikala sunset lalu memotret menggunakan mode ini, pastinya warna langit akan sangat berbeda dengan keadaan aslinya.

mode manual (M) ini adalah kebalikan dari mode auto (otomatis), ketika menggunakan mode auto maka kamera akan mengolah foto sesuai yang diinginkan kamera, namun ketika menggunakan mode manual, maka sang fotografer diberi keleluasaan lebih untuk mengatur segala settinggan kamera yang diinginkan tampa ikut campur kamera seperti mode auto. ketika menggunakan mode manual seharusnya sang fotografer sudah paham terlebih dahulu apa saja settingan kamera yang seharusnya diatur, namun untuk para pemula bisa bereksperimen terlebih dahulu mengenai ini. yang harus dipahami oleh fotografer pemula saat menggunakan mode manual adalah konsep aperture, shutter speed dan iso, untuk pembahasan ini saya tuliskan di bawah.

mode program (P) hampir bisa dibilang persis dengan mode auto, namun ada fitur kelebihannya pada mode ini. ketika kita menggunakan mode auto, maka fotografer hanya tinggal memencet shutter dan jadilah foto, namun saat menggunakan mode program maka ada tambahan fitur dimana fotografer bisa mengatur salah satunya settingan internal flash dan white balance

aperture priority (A/AV) merupakan program yang disediakan jika sang fotografer ingin mengatur besarnya bukaan atau diafragma pada kamera tampa mengatur settingan yang lain-lain seperti ISO, shutter speed dll.

shutter priority (S/TV) hampir sama dengan mode aperture priority, namun shutter priority berbeda dengan aperture, perbedaannya dimana? akan saya jelaskan di bawah mengenai hubungan tersebut, tapi intinya shutter priority adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk memotret suatu objek.

3. hubungan shutter speed, aperture dan iso

sebelum membahas hubungan ini adakalanya sedikit mengetahui pengertian dan fungsi-fungsinya, berikut penjelasannya:

Quote:

shutter speed adalah ukuran waktu seberapa besar sensor kamera terbuka. pernahkah memotret objek dengan gerakan sangat cepat seperti lari dll? jika iya maka maksimalkan settingan kamera ini. ketika memotret logikanya begini, angka shutter speed ditandai dengan S/100, S/200 dll (tergantung kebutuhan), ketika memotret orang yang sedang berlari usahakanlah shutter speednya tinggi agar hasil foto maksimal, boleh dicoba dan experimen sendiri. contoh saja ketika memotret dengan gerakan lari maka saya menggunakan shutter speed 1/1000 agar bisa membekukan objek dengan baik (tidak blur atau kabur)

aperture adalah nilai ketajaman pada saat sensor kamera mengambil gambar. logikanya aperture seperti ini, jika kita sedang memotret menggunakan lensa fix dll, tentunya kita melihat simbol f/11, f/20 dll, inilah yang dinamakan aperture atau ruang ketajaman (dept of field), contoh pemotretan menggunakan lensa fix akan menghasilkan gambar yang sangat bokeh, apakah benar? belum tentu, foto bokeh dihasilkan karena angka aperture kecil F/1,5. namun ketika menggunakan lensa fix dengan bukaan aperture misalnya f/12 maka hasilnya akan tidak bokeh, jadi teori simplenya seperti itu.

ISO adalah ukuran berapa sensor kamera terhadap cahaya. apa fungsi ISO ini? tentunya iso kamera dengan iso pada perusahaan berbeda, inti logikanya seperti ini, iso bisa juga disebut tambahan cahaya dari kamera ketika objek yang kita potret sangat minim cahaya (low light), misalnya saja memotret malam hari tampa menggunakan flash, maka butuh iso yang tinggi agar menghasilkan gambar dengan cahaya yang diinginkan, namun seharusnya fotografer selalu meminimalkan penggunaan iso, karena semakin tinggi nilai iso yang digunakan maka akan menghasilkan bintik-bintik NOIS pada foto, dan ini membuat foto tidak terlihat baik, usahakanlah untuk para pemula selalu belajar fungsi penggunaan iso yang baik seperti apa dengan selalu berlatih memotret.

4. memahami istilah teknik fotografi

beberapa istilah dalam fotografi yang sekarang ini membuat fotografer banyak mencoba dan belomba-lomba untuk menghasilkan foto yang bagus dan unik, berikut beberapa teknik umum dalam fotografi:

Quote:

teknik long exposure. apa yang dimaksud teknik long exposure? sebenarnya salah satu fungsi teknik long exposure ini digunakan ketika memotret dalam kondisi low light, misalnya saja perkotaan atau landscape, selain itu pula teknik long exposure mampu mengurangi nois yang berlebihan akibat tingginya ISO, namun perlu diketahui bahwa teknik ini memadukan penggunaan antara shutter speed yang lambat (misalnya S/30 detik) dengan aperture, serta iso agar menghasilkan teknik foto long exposure

teknik rule of third atau membagi objek kedalam sepertiga bingkai. fungsinya buat apa? kebutuhan foto sangatlah beragam dari mulai untuk pengiklanan dll, ketika menempatkan objek misalnya manusia kedalam frame dengan menggunakan teknik ini, maka ada sedikit ruang (celah) didalam frame untuk menambahkan tulisan atau ruang promosi dll (jika kebutuhan foto untuk komersil). cara menggunakan rule of third ini terlebih dahulu mengaktifkan fitur grid pada kamera agar mengetahui garis komposisi rule of third

Quote:

potrait fotografi berbeda dengan foto model, karena foto potrait lebih mengekpresikan suatu karakter maupun sifat seseorang didalam foto. berebeda lagi dengan foto model yang terbagi-bagi kedalam beberapa sub bagian seperti fashion dll

teknik starbust atau bisa diartikan sebagai efek lampu seperti bintang ketika memotret malam hari, apabila teknik ini digabungkan menggunakan long exposure ketika malam hari maka hasil fotonya akan lebih menarik.

closs up adalah pengambilan gambar yang menekankan pada area tertentu saja, misalnya wajah maupun ekspresi seseorang yang tersenyum. namun didalam jurnalistik teknik ini terdapat aturan khusus, dimana foto closs up wajah mempunyai batas minimal, sedikit diatas alis dan sedikit dibawah dagu, ini adalah paling minimal didalam fotografi jurnalistik

5. memahami exposure compensation
salah satu cara untuk mengatur exposure adalah dengan menggunakan exposure compensation, dimana hasil foto yang lebih terang dan gelap (over dan under) akan dikompensasi oleh fitur kamera yang bernama exposure compensation. cara menggunakan exposure compensation adalah ketika hasil foto terlihat under maupun over exposure, maka naikkanlah exposure compensation ke beberapa stop dan begitu sebaliknya, teknik ini digunakan agar hasil foto semakin enak dilihat dan sesuai dengan yang kita inginkan hasilnya.

6. memahami white balance pada fotografi

fungsi white balance (WB) pada foto adalah untuk menyeimbangkan cahaya dan warna sesuai keadaan yang sebenarnya, teknik ini sering digunakan untuk memotret apapun, namun hal yang paling penting adalah ketika memotret batik maka hasil foto dengan keadaan aslinya akan berbeda, karena apa? kamera tidak mempunyai warna seperti batik, warna yang didominasi batik ialah warna alam dan bisa dibilang warna yang sangat tradisional, oleh karena itu sebelum pulang memotret usahaknlah padankan hasilnya apakah berbeda warnanya atau tidak. jika kegunaan foto tersebut untuk kepentingan komersil, usahakanlah edit terlebih dahulu untuk menyesuaikan keadaan wara sebenarnya sambil melihat warna batik yang asli, hal ini untuk mengatasi perbedaan warna yang melekat pada foto dan batik, sehingga bisa meminimalkan perbedaan warna tersebut

SALAM FOTOGRAFER...!!!!
@khafidmukriyanto(gallery photo on instagram)
@khafidmukriyanto (twitter)
www.melaluilensa.com (travel blog)

augiesiswoyo memberi reputasi

2.1K

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Urutan

Terbaru

Terlama

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Komunitas Pilihan