Halo "Skizofriend"

Papa.T.Bob

25-07-2019 17:34

Halo "Skizofriend"

Spoiler for skizofriend:

*skizofriend: kawan-kawan dengan skizofrenia

theconversation.com

Hai skizofriend*, izinkan aku mencoba untuk mendeskripsikan apa yang kalian rasakan. Perasaan yang kusadari ada, saat aku didiagnosa mengidap gejala skizofrenia sekitar dua tahun lalu.

*****

Suara di dalam Kepala

teepublic.com

Orang-orang dengan skizofrenia seakan sedang dikuping, diintip, serta diawasi isi hati serta pikirannya oleh orang lain. Ibarat ada bola mata "gaib" yang sedang terbang ke sana kemari, dan dapat membaca isi hati yang sedang kita sembunyikan. Atau dua daun telinga "gaib" menyerupai kupu-kupu yang bisa terbang dan hinggap ke kepala, untuk mendengar isi pikiran kita.

Dan lagi, menurutku orang dengan skizofrenia tidak mendengar suara melaui telinga, melainkan dari pikiran. Oleh karenanya aku tidak heran bila seringkali orang lain melihat kita terlampau pendiam, kadang terlihat linglung, bingung, atau panik. Sebab kepala kita sangat-sangat ramai.

*****

Pikiran yang Ramai

Berdialog dengan diri sendiri - yang dapat didengar oleh alam pikiran masing-masing orang, seperti berdialog sendiri saat akan tidur, atau saat sedang membaca- mungkin masih dalam batas wajar, bisa dinalar, dan dapat dianggap normal. Sebab dialog yang biasa kita dengar justru adalah dialog-dialog abnormal yang seringkali membikin kita muak.

Bagaimana mau tidak muak? Dialog-dialog itu selalu datang tiba-tiba entah dari mana asalnya, tanpa bisa ditolak. Absurd memang. Tapi tidak perlu bersedih, sebab itu lumrah. Kita hanya perlu sedikit terbiasa.

*****

Skizofrenia ≠ Gila

lvarchive.wordpress.com

Skizofrenia dan gila adalah dua hal yang berbeda. Kalau kalian masih menganggap orang skizo itu gila, kusarankan baca [URL=https://www.S E N S O R/review/show/182332610]History of Madness[/URL]-nya Foucault.

Menjadi orang gila itu mudah, biar kuajarkan caranya. Bersikap seperti biasa, tapi tak usah mandi, tak usah sikat gigi, tak usah dandan, dan masuklah ke RSJ (Rumah Sakit Jiwa), atau mintalah konsul ke psikiater dengan diantar ortu.

Atau kalau mau, hilangkan kontrol atas diri kalian dengan mabuk kecubung, jamur ajaib, ayahuasca, atau bunga terompet, maka kalian akan hilang kesadaran, dan resmi dicap gila.

*****

Tapi skizofrenia berbeda. Seorang skizo bisa mengontrol suara di kepalanya jika berdamai dengannya. Caranya? Ajak ngobrol, kenalan, tanya namanya, dia siapa. Deskripsikan suara itu. Hidupkan dia.

Seperti Dickens atau Woolf yang dapat mengontrol sosok suara di dalam kepalanya untuk dijadikan karakter di dalam karya-karya sastra mereka. Konon suara itu menuliskan ceritanya sendiri, dengan Dickens dan Woolf berperan sebagai pencatat sekaligus editor yang mendokumentasikan dikte verbatim dari suara-suara di dalam kepala mereka.

*****

Cobalah

theguardian.com

Maka aku berani bilang, bila orang dengan skizofrenia yang menulis atau bersolilokui sebenarnya sedang berusaha menyembuhkan diri mereka. Sebab selihai mungkin kita mencoba hidup normal dengan menghindari suara-suara itu, suatu saat mereka akan datang kembali.

Jangan cuek pada suara itu. Jangan mengabaikan dan menganggapnya tidak ada. Tapi juga jangan menurut saja padanya. Jangan friend... .

Cobalah berdialog, bernegosiasi, atau tulislah dialog-dialog itu, suara-suara itu. Cobalah. Bagiku menulis adalah kegiatan yang paling mendukung keistimewaan kita. Dengannya orang bisa tahu hal ajaib yang sedang kita alami. Hal-hal sureal, yang tidak masuk akal, yang kita alami secara cuma-cuma. Yang orang lain harus membayar mahal jika hendak mengalaminya.

*****

Sekian dari Ane Bre & Sis.
Jangan bersedih, life must go on emoticon-Ngacir