silviaaa444Avatar border
TS
silviaaa444
Begini Rasanya Menikmati Wisata Sejarah di Kotagede Yogyakarta

Saat mendengar nama Kotagede, biasanya yang terlintas di kepala adalah sebagai tempat sentral kerajinan perak di Yogyakarta. Namun ternyata tempat ini nggak hanya sebagai pusat pengerajin perak lho Gan Sis. Selain memiliki beraneka ragam kuliner yang khas dan berbeda dengan tempat lainnya, Kotagede pun memiliki berbagai tempat yang unik untuk bisa dieksplor.





Sebenarnya yang ada di Kotagede nggak hanya tentang wisata kerajinan perak aja lho Gan Sis, Agan Sista pun bisa melakukan wisata sejarah. Karena di wilayah ini pernah menjadi ibukota Kerajaan Mataram Islam.

Mayoritas bangunan yang ada di Kotagede memiliki keunikan arsitektur, apalagi jika Agan Sista blusukan ke dalam perkampungan warga. Nggak sedikit rumah yang ada di pemukiman warga ini masih bergaya tradisional Jawa ataupun sudah dimodifikasi.




Beberapa waktu lalu ane berkesempatan berjalan-jalan di wilayah pusat kerajinan perak ini. Karena ane merupakan akamsi alias anak kampung sini, jadi jalan-jalan ane gratis alias tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Setiap sudut dari Kotagede selalu menarik buat ane. Selama kurang lebih 20 tahun menjadi warga sini, jujur ane jarang mengeksplor daerah tempat tinggal ane ini. Jadi pada saat itu ane memutuskan untuk berjalan-jalan di daerah Masjid Mataram, sekalian menemani teman yang ingin melakukan sesi pre-wedding di sini.



Masjid Kotagede terletak nggak jauh dari Pasar Legi Kotagede. Karena hanya berjarak nggak sampai satu kilo meter dari rumah, jadi ane memutuskan untuk berjalan kaki saja melewati perkampungan. Untuk Agan Sista yang membawa kendaraan di sini, mungkin bisa diparkirkan dan melewati jalan di selatan pasar, atau malah parkir saja di pasarnya sekalian. Biaya parkirnya juga murah kok. Tapi menurut ane, berjalan-jalan di Kotagede akan lebih enak jika Agan Sista menggunakan sepeda motor, karena akses jalannya yang cukup sempit.

Masjid Kotagede merupakan salah satu masjid tertua di Yogyakarta. Bisa dibilang jika bangunan ini merupakan peninggalan kerajaan Mataram Islam yang masih bisa Agan Sista lihat, dan hingga saat ini pun masjid ini masih difungsikan sebagaimana mestinya lho. Seiap waktu salat, terlebih salat Jumat, masjid ini selalu dipadati oleh para jamaah. Masjid ini dibangun pada zaman kerajaan Mataram pada tahun 1640 oleh Sultan Agung dan bergotong royong dengan masyarakat setempat yang pada saat itu pada umumnya mereka masih menganut agama Hindu dan Budha. Karenanya, ciri khas bangunan Hindu dan Budha masih bisa Agan Sista lihat di masjid ini, yaitu dengan adanya gapura masjid yang berbentuk Paduraksa.


Saat itu ane nggak banyak mengeksplor masjid ini. Ane hanya berjalan-jalan di sekitarnya mengikuti rombongan teman ane yang sedang melakukan sesi pre-wedding. Fyi, nggak sedikit calon pengantin yang melakukan sesi foto sebelum mereka menikah di tempat ini, karena kawasan Masjid Mataram Kotagede ini memang memiliki arsitektur yang unik.

Di dalam kompleks masjid ini terdapat pula makam raja Mataram Islam, yang merupakan tempat dikebumikannya raja pertamanya, yaini Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati dan raja kedua, Mas Jolang atau Panembahan Hanyakrawati. Dan juga keluarga dari kerajaan ini, termasuk dengan ayah dari Panembahan Senopati atau Ki Ageng Pamenangan dan juga Raja Pajang, Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Untuk bisa masuk dan berziarah di kompleks pemakaman ini ada aturannya tersendiri Gan Sis. Peraturan untuk berziarah di Makam Raja Kotagede ini nggak jauh beda dengan Makam Raja Imogiri. Agan Sista harus berganti pakaian tradisional menggunakan kain jarik atau pakaian ala abdi dalem dan boleh dengan gaya keraton Surakarta atau Yogyakarta. Sejujurnya ane nggak ikutan masuk ke dalam makam ini, karena peraturan untuk perempuan harus melepas jilbab dan menggunakan kemben yang bisa disewa atau dibawa sendiri dari rumah. Peraturan lainnya pun nggak boleh membawa kamera dan memotret di dalam area makam. Karena nggak siap dengan peraturan tersebut, jadi ane memutuskan untuk berjalan-jalan saja di seputaran kompleks makam dan masjid Mataram, sambil menunggu teman ane yang sedang melakukan sesi pre-wedding.

Jika Agan Sista ingin berkunjung ke Kotagede dan berziarah ke makam kerajaan ini, pengunjung diperbolehkan masuk ke dalam makam pada hari Minggu, Senin, Kamis dan Jumat dari pukul 08.00 – 16.00. Ingat ya Gan Sis, untuk bisa memasuki kawasan makam dengan suasana yang sepi dan tenang ini, kalian harus berganti pakaian dengan busana adat Jawa yang bisa disewa di sini.




Kemudian ane pun memilih untuk berjalan-jalan di sekitaran kompleks makam ini. Di sampingnya terdapat sebuah pemandian atau yang disebut dengan Sendang. Konon, pembuatan Sendang ini dulunya dikerjakan sendiri oleh Ki Ageng Pemanahan dan Panembahan Senopati. Tempat pemandian ini terbagi menjadi dua ya Gan Sis, terdapat pemandian khusus laki-laki dan perempuan. Menurut sang tour guide (btw ane nimbrung rombongan lain yang memakai tour guide, dan ada Mbak Rara Sekar, penting), air yang ada di dalam pemandian khusus laki-laki diperoleh dari sumber di dalam makam, sementara air untuk pemandian perempuan diperoleh dari sumber pohon beringin yang ada di depan gerbang utama.

Di dalam tempat air Sendang Seliran Kakung tersebut terdapat ikan-ikan, termasuk ikan lele-lele bule yang berukyran cukup besar hampir satu meter, dan di sebelah utaranya terdapat makam bulus atau kura-kura yang bernama Kyai Duda Rejah. Konon kura-kura ini merupakan binatang keramat mantan penghuni sendang dan berusia lebih dari 100 tahun sebelum kematiannya pada tahun 1987.



Setiap tahunnya masih ada tradisi yang tetap dilestarikan oleh masyarakat sekitar sini Gan Sis, yaitu Nguras Sendang Seliran, yang disertai dengan kirab atau arak-arakan gunungan. Ritual ini biasanya dilakukan satu tahun sekali, dan biasanya dilakukan pada bulan April yaitu pada hari Minggu selain pasaran Wage dan Pon.




Kira-kira begitu Gan Sis, sedikit yang bisa ane eksplor dari tempat wisata yang hanya berjarak beberapa langkah dari rumah. Sepulangnya dari Kompleks Masjid Mataram Kotagede, teman-teman ane mengajak untuk blusukan melewati gang-gang pemukiman penduduk. Tempat lain yang bisa Agan Sista temukan di Kotagede adalah Rumah Pocong Sumi dan juga Pendopo UGM yang masih satu wilayah dengan rumah ane hehehe.

Kalau menurut Agan dan Sista gimana nih? Kalau kalian pergi ke Yogyakarta, pernah kah mengunjungi Kotagede sebagai destinasi wisata kalian? Karena di Yogyakarta nggak hanya kuliner, pantai, ataupun gunungnya aja yang menarik untuk dieksplor. Di kota pelajar ini banyaaak banget wisata sejarah yang bisa kalian ulik. 

Monggo pinarak!


Spoiler for sumber:



danQe
slanker.nasbung
underwaterlpg
underwaterlpg dan 9 lainnya memberi reputasi
10
6.4K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan