Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bekticahyopurnoAvatar border
TS
bekticahyopurno
Apa Gansis Pernah Melakukan Permainan Anak-anak Seperti Ini?


Kata siapa mengingat kenangan itu selalu jahat? Justru beberapa diantaranya malah terkadang kita ingin mengingatnya.

Begitu juga dengan permainan tradisional yang sudah banyak tergerus oleh jaman.

Terutama permainan anak-anak berikut ini. Seperti biasa, sebelum melanjutkan, jangan lupa follow akun penulisnya dan subcribe ini thread.




Langsung saja, Apa Gansis Pernah Melakukan Permainan Seperti Ini?berikut ulasan kece badainya;


1. Bermain Patok Lele atau Pate Lele atau Tek Uling


dokpri


Secara umum permainan ini dikenal Patk Lele atau Pate lele hanya kita orang menyebutnya Tek Uling.

Permainan Ini biasanya dimainkan secara kelompok ataupun perorangan. Untuk kelompok dimainkan oleh dua tim, yaitu tim penjaga dan tim pemukul.

Di daerah kelahiran ane, permainan ini dimenangkan bagi mereka yang paling banyak pointnya. Point di hitung dari jarak terjatuh kayu pendek yang tidak tertangkap atau yang tertangkap tapi bisa di pukul balik.

Spoiler for Vidio :


Ane masih ingat terkena kayu pelempar sampai berdarah. Olehnya permainan sangat berkesan bagi ane secara pribadi.



2. Bermain Egrang


ilustrasi gambar: link Disini


Tentu Gansis tidak asing dengan permainan tradisional yang satu ini. Mungkin perbedaannya ada pengalaman ane sewaktu kecil main egrang ini. Dulu, paling senang main egrang pada musim banjirnya.

Kami biasanya lomba lari pakai engrang ini dan sampai rumah kaki lecet semua. Apa Gansis pernah mengalaminya?


3. Bermain Cari Ikan di Sungai


dokpri


Kemarin waktu liburan, ane sedikit bernostalgia dengan bermain mencari ikan bersama anak. Sedikit kita orang ajarin, kalau papanya dulu suka bermain di sungai.

Kulitnya sampai bisa digambarkan karena begisik. Cari udang, kepiting, ikan bahkan ikan untuk diadu.

Perlu diketahui, ane lahir dan besar di sekitar sepanjang sungai Seruyan, Kalimantan Tengah.

Jadi sungai dan hutan adalah kehidupan kita orang. Sayangnya, setelah kita orang tinggal di Ibu Kota, kenangan masa kecil, terutama bermain di sungai memiliki makna yang mendalam.

Apalagi melihat sungai di Jakarta yang keruh seperti itu, rasanya miris. Jangankan untuk main di sungai, untuk mandi saja, rasanya gimana gitu.

Apalagi banyaknya ikan yang punah akibat racun atau limbah, terkadang sering membuat ane meneteskan air mata.

4. Bermain Pasar-Pasaran


Dokpri


Permainan pasar-pasaran ini biasanya kita bermain cowok dan cewek. Di gabung dengan masak-masakan juga.

Walaupun mata uang pakai daun, jumlahnya dibatasi. Kalau tidak ya inflasi.

Lucu ya, dulu kita bermain cowok dan cewek campur biasa saja, tidak ada pikiran cie cie seperti anak jaman now. Pokoknya kalo ingat waktu itu, suka nyengir kuda sendiri.

5. Bermain Kuda Lumping atau Jatilan



ilustrasi gambar; link Disini


Dulu bersama teman-teman suka ikut kesenian kuda lumping atau jatilan. Jatilan ini adalah sedikit sejarah dengan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Waktu itu, agar tidak tercium oleh Belanda, beliau melatih pasukan dengan jatilan ini. Padahal sebenarnya adalah berlatih seni ketangkasan.

Walaupun sekarang, jatilan atau kuda lumping itu dianggap permainan mistis. Padahal sebenarnya tidak sama sekali. Ya memang tidak bisa ditampikan, bayak yang disalah gunakan dan keluar dari pakem yang ada.

Bermain kuda lumping dan jatilan, selain menyimpan sejarah perjuangan juga merupakan warisan budaya indonesia yang selayaknya dibanggakan.


6. Bermain Ketapel atau Berburu Burung


ilustrasi gambar; link Disini


Permainan ini kita berburu burung, seperti burung trucuk (kutilang), emprit, sribombok, blekok dan tikus-tikusan.

Selain 'blandreng' burung, kita orang juga berburu tupai. Apalagi pas musim durian kerantungan. Seru pokoknya, dari rumah bawa macis dan garam, kalau dapat biasanya langsung di panggang.

Terkadang juga sambil memasang jebakan ayam hutan, planduk, kancil dan kijang.

Ada yang lucu saat bermain jebakan ayam hutan, kami harus berlomba dengan biawak dan landak. Telat sedikit, ayam hutan tinggal sisa kaki doang.

Alat yang kita orang pakai ya ketapel ini. Pingin rasanya kembali ke masa itu.

Sebenarnya masih banyak permainan masa lampau yang sekarang mulai menghilang atau perlahan tersingkirkan oleh permainan baru di gadget dan permainan lainnya.

Ini juga penting bagi orang tua, khususnya untuk ane sendiri untuk mengenalkan anak-anak ane permain-permainan yang mengandung nilai di dalamnya.

Misalnya Tek Uling, walaupun ada yang kalah dan menang, bahkan terkadang berdarah-darah, kita tetap sportif dan tidak bermusuhan.

Permainan itu juga mendidik kita untuk bekerja sama dalam satu tim, sinergi dengan teman satu tim untuk mencapai kemenangan dan masih banyak lainnya.

Bagaimana dengan para kaskuser? Silahkan berikan pendapatnya di kolom komentar yak. Jangan lupa, cendol segar, rate dan kalau perlu bagikan saja.

Belajar bersama bisa dan terimakasih.

Sumber; Pengalaman Pribadi
Refrensi gambar : dokpri & pinterest
Diubah oleh bekticahyopurno 16-07-2019 22:44
AnisMo
mamaproduktif
tata604
tata604 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan