Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

d5hAvatar border
TS
d5h
Jokowi gak bisa Bahasa Inggris? Medok? LBP Angkat Bicara + Bonus Video Jokowi B. Ing
.



Jokowi Gak Bisa Bahasa Inggris? Medok? LBP Angkat Bicara + Bonus Video Jokowi Bicara b. Inggris








Beredar video terkait pidato Jokowi dalam KTT G20 di Osaka, Jepang, pekan lalu. Isinya tidak dalam nada positif, tapi meledek gaya pidato Jokowi yang dinilai kurang beraksen ‘English’. Memperhatikan berita viral ini, Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara. Dalam tulisan di Facebook resminya, LBP (demikian panggilan orang dekat Jokowi yang kini menjabat Menko Kemaritiman itu) bicara panjang lebar.

“Ada yang bilang bahasa Inggris Pak Jokowi medok Jawa. Memang betul. Saya juga medok, tapi medok Batak. Lantas apakah kita harus malu dengan lidah Indonesia kita? Saya tidak setuju, karena saya bangga jadi orang Indonesia, dan saya bangga dengan logat Batak saya.

Masalah aksen ini saya perhatikan ketika mendampingi Pak Jokowi selama menghadiri KTT G20 di Jepang minggu lalu. Saya mendengar Beliau selalu berbahasa Inggris dengan lancar dalam setiap komunikasinya dengan pimpinan negara lain. Kalau bahasa Inggrisnya tidak baik, maka tidak mungkin seperti Ivanka Trump atau para pimpinan negara lain sampai ketawa-ketawa saat berbincang dengan Beliau.



Tidak hanya terhadap Pak Jokowi, saya juga memperhatikan aksen dari pemimpin negara lain seperti dari Jerman dan Prancis. Mereka medok juga, tapi medok ala Jerman dan Prancis. Artinya setiap bangsa punya logat khasnya masing-masing. Jadi, tidak perlu kita menilai rendah seseorang hanya karena aksen bahasa Inggrisnya.

Pak Jokowi sendiri tadinya menerima 17 permintaan pertemuan bilateral dari negara lain. Ini adalah bukti betapa populernya Indonesia sekarang di kalangan anggota G20 yang notabene merupakan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Tapi karena waktu itu harus menunggu pengumuman Mahkamah Konstitusi sebelum bertolak ke Jpoang, maka pertemuan bilateral jadi banyak dikurangi.

Satu di antara pertemuan yang terlaksana adalah bersama putra mahkota Mohammad Bin Salman dari Arab Saudi, di mana Beliau berkomitmen untuk membuat kerja sama dua negara menjadi lebih dekat lagi.

Lainnya adalah pertemuan dengan Presiden Erdogan dari Turki yang berlangsung sangat bersahabat. Bahkan setiap ada masalah menyangkut Timur Tengah, Presiden Erdogan selama ini sering menelpon langsung Presiden Jokowi. Dalam pertemuan itu juga dibahas kerja sama industri pertahanan. Kemarin disepakati bahwa LAN, PT PAL dan PT DI akan dilibatkan dalam kerjasama dengan skema transfer teknologi dari Turki yang sudah sesuai dengan standar NATO.



Pertemuan dengan World Bank juga berjalan sangat baik, di mana mereka akan melanjutkan bantuannya untuk mendorong proyek SDG’s di Indonesia yang akan diinkubasi dalam skema blended finance.

Pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping juga berjalan sangat baik sama seperti yang lainnya, di mana kedua negara sepakat menyusun struktur special fund dengan bunga yang murah untuk perusahaan-perusahaan Tiongkok yang investasi di Indonesia dan partnernya yaitu perusahaan - perusahaan Indonesia. Dengan demikian perusahaan Indonesia bisa ikut menikmati bunga pinjaman yang lebih murah. Dalam skema kerja sama B to B (business to business) kedua negara, pemerintah Indonesia tidak akan membuat government guarantee sehingga tidak akan membebani debt to GDP kita.

Selain itu, saya sendiri juga sempat bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada yang mengapresiasi Indonesia karena kita dianggap sebagai champion dalam penanganan plastic debris. Jepang sendiri berkomitmen untuk membantu melatih peneliti Indonesia dalam hal monitoring sampah.

Permasalahan lingkungan yang seperti inilah yang harus kita tangani bersama supaya dapat membawa dampak positif pada kesehatan, ekonomi, dan pariwisata.

Sudah cukuplah dengan perbedaan-perbedaan yang muncul di pilpres lalu, jangan lagi kita buka. Mari kita menatap 5 tahun ke depan dengan penuh optimis.

Negara ini harus tetap kompak untuk membangun. Sama seperti Pak Jokowi yang saya lihat komitmennya tidak ada habis-habisnya untuk membangun Indonesia.”



Penjelasan LBP menjawab semua. Jokowi berbicara Bahasa Inggris tanpa kesulitan. Jauh sebelum jadi presiden, Jokowi sudah berkeliling kota-kota besar dunia sebagai pengusaha meubel yang menjajakan produknya dengan mengikuti pameran dagang.

Begitupun soal teknologi. Jauh sebelum masyarakat mengenal e-mail, wartawan-wartawan di Solo terkagum-kagum melihat sosok pengusaha langsing itu berkirim surat melalui saluran internet ke luar negeri. Dengan bahasa apa? Bahasa Inggris, tentu saja.

Kita bangga punya Jokowi. Dunia menaruh hormat padanya, pemimpin negara besar, yang mampu menunjukkan harga diri untuk tegak berdiri bersama bangsa-bangsa maju di dunia lain.


Sumber: https://jokowidodo.app/post/detail/b...a82_qS3W-GivGM




Bonus:


*Ktt G20 Osaka





*Saat Diwawancarai Reporter CNN






Orang India Tidak Mempermasalahkan Aksen Inggris ke Indianya..

Orang Jepang Tidak Mempermasalahkan Aksen Inggris Kejepangannya..

Orang China Tidak Mempermasalahkan Aksen Inggris KeChinaanya..

Begitupun negara lainnya.

kalian mencemooh, mengolok-ngolok logat B. Inggris jokowi secara tidak langsung kalian merendahkan, menghinakan 'identitas' logat ke Indonesiaan kalian...
Seolah saat bicara b. Inggris dengan logat keindonesiaan adalah hal yang hina dan memalukan...
Seharusnya kalian bangga Indonesia negara kita punya Jati Diri ciri khas Logat yang beragam..

Diubah oleh d5h 05-07-2019 08:10
0
2.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan