Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan postingan Mr. Limbad di akun IG-nya @limbadindonesia, bahwa ia adalah seorang yang bergelar Guru Besar alias Profesor.

Pada Sabtu 15 Juni 2019, Mr. Limbad mengunggah foto pengukuhan dirinya menjadi profesor, saat wisuda, skripsi, daftar riwayat hidup, dan piagam profesor.

Yang lebih mengejutkan, dalam Daftar Riwayat Hidup, Limbad juga mendapat gelar Doctor Honoris Causa, dari Institut Kesejahteraan Muslim Jakarta, di tahun 2006 lalu.



Bukan hanya itu, Mr. Limbad juga katanya menguasai tiga bahasa, yakni Indonesia, Arab dan Inggris, serta pernah pernah melakukan kunjungan ke luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Selain foto wisuda, Limbad juga menunjukkan judul disertasi S2-nya "Filsafat Pancasila dan Pemantapannya (Dianalisa Obat Tradisional Salah Satu Penyembuhan)".

Unggahan itu tentu saja bikin netizen kaget, sebab selama ini mereka hanya mengenal pria kelahiran Dukuhsalam, Slawi, Tegal, Jawa Tengah, 6 Juli 1972 itu hanya sebagai seorang pesulap.

Namanya mulai tenar sejak dinobatkan sebagai Master Magician dalam acara The Master di RCTI.

Aliran faqir magic, burung hantu, dan 'tak bersuara' menjadi ciri khasnya, serta melakukan adegan yang terlihat berbahaya dan menegangkan.

Banyak warganet yang bertanya-tanya, lebih tepatnya meragukan titel Profesor Doktor yang disandang Mr. Limbad tersebut.

Kalau untuk pendidikan S2 sih wajar-wajar saja, tuh banyak artis yang sudah berpendidikan S1 ke atas, seperti Indro Warkop adalah lulusan S2 Manajemen.

Apalagi sekarang ini, rasanya asal ada duit, pendidikan setinggi apapun bisa dicapai. Bahkan ada yang boleh dikatakan 'membeli titel'.

Tapi untuk memperoleh titel Doktor Honoris Kausa dan Profesor bukan hal yang mudah.

Ada persyaratan administrasi, kecakapan khusus, karya, karakter, dan jasa/sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan yang tak bisa digantikan dengan uang.

Gelar tersebut hanya bisa diberikan kepada seseorang yang dianggap telah berjasa dan atau berkarya luar biasa bagi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, sosial, budaya, dan/atau berjasa dalam bidang kemanusiaan dan/atau kemasyarakatan.

Artinya, titel tersebut harus diberikan kepada orang yang benar-benar berkompeten yang sesuai dengan bidangnya.
***
Jika demikian, maka sudah pantaskah Mr. Limbad menerima titel tersebut?

Yah tentu sangat sulit untuk menilai kepribadian seseorang dan segala kelebihan yang dimilikinya.

Terlebih lagi seorang Limbad adalah seorang yang sangat jarang buka suara, atau mengumbar profil hidupnya, selain memperlihatkan keahliannya di bidang magician.

Karena itu, satu-satunya jalan untuk mengecek kebenaran status titel Mr. Limbad tersebut adalah dengan menelusuri/mengkonfirmasinya ke Institut/Universitas yang memberikan gelar tersebut.

Dan berdasarkan hasil penelusuran Tribun Jabar, ternyata nama Institut yang dicatut Mr. Limbad tersebut tidak ditemukan dalam daftar Perguruan Tinggi yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Artinya, nama Perguruan Tinggi yang disebut Mr. Limbad itu hanyalah fiktif belaka, tidak pernah ada di dunia nyata, sehingga boleh jadi titel tersebut pun hanyalah sebuah permainan Magician dari Mr. Limbad??? Atau nama Perguruan Tingginya sudah berganti, atau sudah tutup???

Entahlah!!! (*) RefRef Ref