Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
KSP soal TNI 'Radikal': Tak Bisa Diperbaiki Buang ke Laut


KSP soal TNI 'Radikal': Tak Bisa Diperbaiki Buang ke Laut

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut pihaknya akan mendalami data Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menunjukkan 3 persen anggota TNI terpapar paham radikalisme. Bagi Moeldoko, para prajurit itu perlu 'dibuang ke laut' jika tak bisa diperbaiki.

Menurut Moeldoko para prajurit pada dasarnya TNI punya ketegasan dan tak mentolerir paham lain di luar Pancasila dan NKRI. Para prajurit yang terpapar sebetulnya bisa dibina kembali untuk kembali pada Pancasila dan NKRI.

"Tapi pada dasarnya di TNI tegas, kalau indikasinya sudah tidak bisa diperbaiki ya (dipecat), buang ke laut. Kan begitu," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (20/6).

Moeldoko menyadari 3 persen anggota TNI dari total prajurit aktif merupakan jumlah yang besar. Ia pun mengingatkan bahwa terdapat sumpah prajurit yang harus dijunjung tinggi para tentara.

"Iya cukup banyak (tiga persen), makanya kami ingin tahu apa (sebabnya)," ujarnya.

Pensiunan jenderal bintang empat itu mengaku akan berkomunikasi dengan Ryamizard untuk memastikan data yang mengungkap tiga persen anggota TNI terpapar radikalisme. Ia ingin memastikan data yang disampaikan Ryamizard.

"Saya akan konfirmasi dulu kepada beliau (Ryamizard) dasarnya apa, riset atau survei dari mana biar clear nantinya seperti apa," tuturnya.

Sebelumnya, Ryamizard menuturkan ada sekitar 3 persen anggota TNI yang sudah terpapar paham radikalisme. Ia berharap kehadiran para purnawirawan TNI dapat membantu mengurangi atau bahkan mengentaskan hal yang dianggapnya berbahaya itu.

"Dan kurang lebih tiga persen, kurang lebih tiga persen, ada TNI yang terpengaruh radikalisme," ujar Ryamizard, Rabu (19/6).

Data ini menambah daftar pihak-pihak yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan khilafah. Ryamizard memaparkan, sebanyak 23,4 persen mahasiswa setuju dengan negara Islam/khilafah, lalu ada 23,3 persen pelajar SMA.

"(Ada) 18,1 persen pegawai swasta menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, kemudian 19,4 persen PNS menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila, dan 19,1 persen pegawai BUMN tidak setuju dengan Pancasila," ujarnya.
sumber

==============



Pancasila adalah landasan berpikir dan bertindak para prajurit. Itu telah jelas tertulis pada Sapta Marga. Tak boleh ada keraguan sedikitpun.

Prajurit bertindak atas nama negara, bukan agama. Doktrinnya adalah negara, politiknya adalah negara. Sekali berpaling, bahaya besar akan terbayang didepan mata, sebab prajurit dibekali hak untuk menggunakan senjata.

Jika doktrin Komunis adalah bahaya bagi bangsa dan negara yang ber Pancasila,maka doktrin Khilafah pun tak ada bedanya. Keduanya adalah sampah peradaban. Ideologi sampah yang musnah karena kemajuan jaman.

Penemuan fakta adanya 3% prajurit yang terkontaminasi doktrin selain Pancasila adalah jumlah yang besar. Indonesia ditenggarai mempunyai 800.000 tentara. Jika diambil 3% nya, maka ada 24.000 tentara yang mbalelo yang tak setuju dengan Pancasila. Dan karena Komunis di Indonesia telah musnah, maka yang paling masuk akal pastinya doktrin Khilafah yang disebarkan oleh antek-antek HTI yang meracuni otak para prajurit.

Sepatutnyalah para pimpinan TNI segera mencuci otak para prajurit yang salah jalan ini. Jika dibiarkan, ini akan menjadi masalah besar dikemudian hari.

Bereskan Jenderal!





Diubah oleh n4z1.v8 20-06-2019 13:52
comrade.frias
faxany
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.2K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan