Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ninik1Avatar border
TS
ninik1
Cerpen: Berbeda
Sudah sering ia memperlakukannya seperti ini. Sudah sering pula gadis itu menentangnya. Biar saja Yoga keras kepala, tapi Aya lebih keras kepala lagi. Menurut Aya, di sini Yogalah yang bersalah bukan dia. Emang siapa Yoga? Cuma, pacar, kan? Dia tidak berhak mengatur hidup Aya!

Aya berbalik, mengikuti jejak sang kekasih yang lebih dulu keluar dari cafe. Semakin hari Aya semakin tak mengerti dengan Yoga. Cowok itu berubah! Itu yang Aya rasakan. Yoga sekarang mulai mengkritik penampilan dan kelakuannya. Aya memang tomboy, tapi dulu Yoga tak pernah mempermasalahkannya. Kenapa sekarang tidak?

Langkah Aya terhenti saat melihat Yoga bersama seorang gadis yang tak ia kenali. Aya kemudian berjelan pelan menghampiri Yoga.

“Siapa, Ga? Pacar kamu, ya?” cewek cantik itu bertanya.

“Oh, iya. Ini Aya.”

“Hai, aku Nayla.” Gadis itu mengulurkan tangan. Aya menerimanya. “Aya,” kata Aya singkat.

“Eh, udah dulu, ya, Ga! Gak enak, nih udah ditungguin dari tadi. Dah Yoga, dah Aya. Sampai ketemu lagi.” Gadis itu melempar senyum sebelum pergi.

“Jadi cewek itu kayak dia! Pakai rok, rambut digerai, nggak kaya kamu!”
Hati Aya terasa teriris mendengarnya. Apa salah Aya? Kalau Yoga tak suka dengannya, kenapa Yoga harus menjadikannya pacar?

“Dia mantan pacar kamu, ya?” tebak Aya langsung. Dalam hati Aya berharap Yoga menjawab tidak, tapi kenyataanya berbeda, “Iya,” jawab Yoga enteng.
Sekarang Aya tahu kenapa Yoga bersikap seperti itu padanya. Gadis itulah sebabnya. Yoga ingin Aya seperti Nayla. Cantik, baik, ramah. Siapa yang tak ingin memiliki kekasih yang seperti itu!

“Lebih baik kita putus aja!” Ini bukan kali pertama Aya mengatakan putus pada Yoga. Ia sudah berkali-kali melakukannya, tapi kali ini berbeda. Aya sungguh-sungguh dengan ucapannya. Tak seperti yang lalu karena Aya sudah tahu penyebab tingkah aneh Yoga selama ini.

“Oke kita putus!” ucap Yoga setuju lalu pergi dari hadapan Aya. Bagi Yoga hal ini bukanlah masalah. Toh, besok mereka juga akan otomatis berbaikan seolah-olah tak kejadian tadi tak ada. Semua terlupakan begitu saja.

Sayangnya, semua dugaan tak Yoga terbukti. Hari ini Aya sama sekali tak menemuinya. Begitu ia ke kelas gadis itu, tak ia temukan Aya di sepenjuru ruangan.

“Ngapain lo kesini?” tanya Fika, sahabat Aya pada Yoga.

“Cari Aya.”

Alis Fika naik sebelah mendengarnya.” Buat apa? Bukannya lo udah putus sama dia?”

“Lo tahu?”

Fika mengangguk. “Aya udah cerita. Dia bilang kali ini dia bener-bener serius putusin lo.”

“Salah gue apa?!” Yoga tampak terima, membuat Fika tertawa hambar. “Lo tanya salah lo apa? Nggak salah?”

“Gue bener-bener gak tahu.”

“Lo nggak tahu atau pura-pura nggak tahu? Aya udah coba bertahan sama kelakuan lo selama ini, tapi lo nggak berubah, Ga. Malah makin menjadi.” Fika geleng-geleng kepala menyadari kebodohan cowok di depannya ini.

“Kalau lo pingin pacar kayak Nayla, lo cari yang kayak dia. Jangan Aya yang jelas-jelas lo tahu dari awal kalau dia berbeda jauh dari Nayla.”

“Tapi gue cinta sama Aya.”

“Cinta? Lo bilang cinta? Kalau lo cinta sama Aya, lo bakal nerima dia apa adanya. ”

“Gue cuma ingin yang terbaik untuk dia.”

“Yang terbaik untuk lo belum tentu yang terbaik untuk dia,” kata Fika ketus.

“Terus Aya sekarang ada di mana?”

“Mana gue tahu, cari aja sendiri!”

-----
Yoga memang menyadari kalau Aya memang tidak suka dengan kelakuannya yang suka menyuruh ini dan itu. Bahkan, gadis itu terang-terangan mengatakannya, tapi bila dipikir-pikir dia juga salah, mana ada orang yang suka diatur-atur. Lagi pula nggak ada orang yang sama di dunia ini, walaupun kembar sekalipun pasti mempunyai perbedaan. Namun, Yoga tak berniat menjadikan Aya seperti Nayla, Yoga hanya ingin membuat Aya menjadi lebih baik lagi.

Hidup tanpa Aya bukanlah keinginan Yoga. Selama ini Yoga selalu berpikir jika Aya tak akan pernah bisa pergi darinya, maka dari itu ia tak pernah menyerah untuk merubah Aya.
Kini Yoga sadar, tak seharusnya dia memperlakukan Aya seperti itu.

Cowok itu mengambil ponsel dari saku celananya, kemudian mengirim pesan kepada Aya, berharap cewek itu mau menemuinya di taman ini.

Sayangnya, Yoga menunggu sampai menjelang sorepun, gadis itu tak kunjung datang. Yoga tersenyum miris. Aya memang benar-benar marah!
-----
“Aya!” panggilan itu membuat Aya mengurungkan niatnya memasuki kelas. Gadis itu berbalik, menatap Yoga dengan pandangan jengah. “Apa lagi, sih, Ga?” tanya gadis itu ogah-ogahan.
Yoga mengabaikan nada suara Aya, cowok itu lebih memilih mengutarakan apa yang mengganjal di hatinya. “Aya, gue minta maaf.”

Aya menaikkan salah satu alisnya, kemudian cewek itu tersenyum miring, “Udah sadar lo?”

“Aku tahu gue salah. Aku nggak akan nyuruh-nyuruh kamu lagi.”

“Gue maafin lo, tapi gue nggak ingin kita balikan.”

“Kenapa?” Suara Yoga terdengar tercekat.

“Buat apa gue pacaran sama orang yang nggak bisa menerima gue apa adanya?”

“Aku, kan, tadi udah minta maaf. Aku cinta kamu, Ya”

“Mau lo cinta sama gue atau nggak, gue tetap mau putus. Masalahnya lo bukan sekali dua kali, Ga, lo perlakuin gue kayak gitu. Udah berkali-kali!”

“Aku lakuin semua itu agar kamu berubah-“

“Buat apa?” potong Aya cepat. “Aku ya aku bukan Nayla.”

“Kamu salah kalau nuduh aku pingin ngerubah kamu seperti Nayla. Aku hanya ingin merubah kamu seperti cewek lainnya.”

“Untuk kamu? Kamu malu punya pacar seperti aku?”

“Nggak. Aku cuma-“

“Kita putus,” kata Aya tak terbantahkan.

“Aya...” Suara Yoga melemah, tak tahu apa yang harus dilakukan.

“Cowok di dunia ini banyak, Ga. Nggak Cuma kamu aja. Lebih baik aku cari cowok lain daripada pacaran yang suka ngatur-ngatur tapi nggak mau diatur.”

Cewek kemudian masuk ke kelas mengabaikan Yoga yang mematung, memikirkan semua. Mungkin Aya benar. Aya memang berbeda. Sudah seharusnya Yoga tahu dari awal. Yoga akan melepaskan Aya, seperti apa yang gadis itu mau, dan semua akan menjadi lebih baik. Kini giliran Yoga yang tersakiti bukan Aya lagi.

Diubah oleh ninik1 04-05-2019 05:05
anasabila
jiyanq
jiyanq dan anasabila memberi reputasi
2
525
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan