*
#Jika_Genderuwo_itu_berupa_CHINA_ASING_dan_HUTANG_Indonesia* :
===================================

1) China menguasai surat utang pada Amerika sebesar US$ 1.150an trilyun (Amerika punya utang pada China) apakah secara otomatis Amerika itu dicaplok oleh China ???? Jawabnya Tidak...!!!

2) Belum lama ini Arab Saudi investasi di negri China sebesar Rp.870an triliyun, apakah lantas rakyat/negara China merasa dijajah/dicaplok oleh Arab Saudi ??? Jawabnya Tidak...!!! Justru yg jadi pertanyaan : kenapa Arab Saudi begitu percaya dg China???

3) Begitu juga, Amerika Investasi Rp. 4.122 triliyun ke Singapore, apakah lantas rakyat/negara Singapore secars otamatis jadi antek asing dan akan dicaplok Amerika. ??? Tidak...!!!!
Begitu juga investasi/pinjaman negara lainnya di indonesia dan sebaliknya.

Investasi dan hutang piutang setiap dan antar suatu negara sudah pasti atas persetujuan parlemen di setiap negara tersebut. Pemerintah/presiden hanya mengusulkan dan menjalankan sebuah aturan dan program sesuai undang2 dan kesepakatan yg ada dan negara itu dan indonesia tidak bodoh, aplgi menjual kedaulatannya.

Begitupun juga dg tenaga kerja infonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di indonesia :

1) Sebanyak 252.000 TKI bekerja di Taiwan....
Apakah rakyat/negara Taiwan merasa dijajah oleh Indonesia ??? Tidak...!!!

2) Jumlah TKI yang bekerja di China 81.000 orang, sementara TKI di Hongkong 153.000 orang, di Macau 16.000 orang. Lantas.. apakah rakyat/negara China, Hongkong dan Macau merasa di jajah oleh Indonesia ??? Tidak...!!!
Begitu pula TKI2 kita di negara2 timur tengah dan Arab Saudi dll.

3) Sebaliknya, total TKA yang bekerja di Indonesia hingga 2018 sebanyak 74.183 orang.Sementara 21.271 ribu di antaranya berasal dari China, disusul Jepang dan lain-lain....
Tapi dari jumlah yg sangat tak srimbang itu justru sebagian dari kita sudah merasa terkencing-kencing, merasa dijajah oleh China.

Mengapa rakyat negara-negara dimana TKI kita berkerja tersebut bisa bernalar dengan sehat dan dan tdk khawatir ?? Karena mereka bisa membedakan antara bisnis dengan kedaulatan negara. Kitapun harus sama memperlajukan TKA itu dg pandangan yg sama dan kita mampu menjaga kedaulatan kita sendiri.

Dunia abad XXI tidak dipetakan lagi oleh suku, ras dan agama. Masyarakat modern sudah tidak mempermasalahkan lagi perbedaan itu.
Mereka dan kita bersama-sama membangun peradaban dan menjaga kedaulatan masing2.

Jangan mendahulukan kecurigaan dan kebencian hanya karena ambisi politik dan krn kompetisi - takut kalah dalam persaingan. Sehingga muncul pemahaman sempit dalam berpolitik dan beragama, aplagi malah agama itu sendiri di buat kedok untuk memprovokasi. Seakan negara ke depan itu dlm bahaya pencengkraman/pencaplokan oleh negara lain, khususnya China dan Asing.

Dengan kerjasama intensif dan pola kerja B to B, G to G antar berbagai negara di dunia, insya allah Indonesia semakin maju dan kuat dlm ekonomi dan pembangunan serta macan dunia yg mampu bersaing dg China dan negara2 maju di dunia.

Di tangan Jokowi - JK dilanjut dengan Jokowi - MA insya allah Indonesia Maju, Indonesia Optimis serta Indonesia Berkah akan terealisasi dg baik. Dan sesungguhnya, tempe setipis ATM itu memang tidak pernah ada.

---* ----
=============== !!!!!!!!!!!! ================