Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aniesdayAvatar border
TS
aniesday
Mudik, Demi Salim dan Salaman



Quote:


Untuk kampung halaman, untuk tanah kelahiran, untuk segala kenangan yang tertinggal, saat masa kecil, saat sekolah, saat bermain dengan teman. Pun bisa jadi untuk mantan yang tertinggal. Ahay

Namun lebih dari itu, satu kesempatan yang selalu dirindu. Bertemu yang melahirkan, itu hal tak tergantikan sepanjang berulang-ulang lebaran. Berjumpa ayah bunda juga saudara kandung, ipar, kemenakan. Sungkem ,salim, salaman,usai shalat ied telah menjadi tujuan akhir dari mudik lebaran untuk keluargaku, teriring senyum, berbagi kegembiraan.

Dahulu aku datang usai shalat ied, tapi tahun ini karena ayah berpulang ke pangkuan Tuhan 5 hari sebelum puasa, maka kuputuskan untuk menemani bundaku mulai malam takbiran. Aku pergi ke rumah ibu sehari sebelum lebaran. Menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Naik motor awalnya. Membelah gunung, melewati jurang, menuju kota Malang. Stasiun, menjadi tujuan melanjutkan perjalanan.


( Dibonceng Sulung naik motor) doc.pri

Ramai sesak orang antri tiket. Untunglah aku mendapatkannya. Go show, langsung beli di loket penjualan tiket saat kereta api akan berangkat. Hanya Rp. 10.000 dari kota Malang menujun Bangil, kota tempat bundaku tinggal.


Antri, menunggu loket buka, di Stasiun Blimbing Malang ( doc.pri )

Mendapatkan tempat duduk, maka kunikmati dengan mengamati penumpang dalam Kereta Api. Rerata memainkan gawai, padahal cukup banyak orang di depan atau samping mereka duduk. Fenomena sosial, menjadi budaya yang tak sadar telah melekat pada diri kita. Ah. Aku ternyata ikut bermain gawai pula. Chatting, menulis, itu aktivitas yang kulakukan lewat gawai.


Duduk, sibuk bermain gawai ( doc.pri )

Satu jam perjalanan sampai ke kota tujuan. Tak kuhubungi adik perempuanku yang selama ini jadi teman bunda untuk melakukan penjemputan. Kupilih naik Ojek online saja, murah dan mudah, hanya Rp.4000 sudah sampai ke rumah. Dari pada merepotkan kupilih ojol saja sebagai pengantar.

Meskipun harus berjalan sekitar seratus meter dari stasiun tak mengapa, kulakukan saja. Aku maklum tukang ojolnya takut menjemput di stasiun, secara itu zona merah, zona larangan bagi ojeg online untuk menjemput penumpang, kecuali mengantar. Secara ada tukang becak, bentor ( becak motor ) dan ojeg konvensional yang mangkal tepat di depan stasiun. Saling menghargai penyedia jasa layanan, itu yang ada dalam benak saya. Bagus, meniadakan rebutan penumpang. Menghindari gesekan.

Hanya 10 menit aku sampai di rumah bunda. Pagarnya, halamannya, pohon mangga, menyambut kedatanganku seolah penuh rindu. Bergegas pintu kubuka, tak dikunci adanya. Maka kuteriak " Assalamualaikuum!"

Jawaban serentak kudengar, dari ibu, dari adikku, dari keponakanku. Dua lelaki keponakanku berhambur menyambutku, salim cium tangan, lalu adikku, pelukan hangat diberikan penuh kerinduan pada kakaknya ini. Selanjutnya ibu, beliau menyambutku dengan berdiri, kubimbing dia duduk, lalu kucium tangannya, sungkem, kupeluk, kucium pipi kanan kirinya. Tirta bening kami menyatu dalam keharuan tertahan. Saling menguatkan, karena kami adalah dua perempuan yang tahu benar rasa kehilangan.

Puas meluahkan rindu, kami menghias rumah untuk lebaran. Lalu adik lelakiku beserta keluarganya datang. Menambah semarak suasana rumah. Menyiapkan kue, memasak hidangan, persiapan untuk buka terakhir dan sajian esok sarapan saat mengawali bulan Syawal. Penanda kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadhan.




delia.adel
Cahayahalimah
wulaniyati
wulaniyati dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.7K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan