Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
Mudik Lebaran Dan Reuni
Mudik, Lebaran dan Reuni Ganda



Perpisahan yang terbentang dalam rentangan waktu yang tak terbatas memunculkan perasaan rindu yang selalu menggebu.

Quote:


Rindu itu bisa berkumpul dari bulan ke bulan, windu ke windu, dasa warsa ke dasa warsa atau bahkan berbilang tahun ke puluhan tahun.

Banyak alasan yang menjadi dasar mengapa begitu lama waktu dibutuhkan untuk menyimpan rindu kemudian melampiaskan dalam pertemuan yang asyik masyuk, penuh cinta kasih, penuh kemesraan, penuh persahabatan dengan aneka kenangan yang tersimpan rapi di laci, bingkai dan kotak-kotak memori.

Rindu kepada orang tua terkasih, saudara tersayang, kaum kerabat, teman masa kecil sepermainan, tetangga handai taulan, teman sekolah, mantan kekasih... ehem!

Semua akan terpenuhi di ujung bulan Ramadhan nan suci dengan tradisi khas nusantara yaitu MUDIK, pulang ke kampung halaman. Berbondong-bondong melakukan ritual apapun resikonya untuk menebus kerinduan hati dengan ber-lebaran, menyambung silaturahmi dengan saling maaf-memaafkan.

Memaksimalkan waktu liburan lebaran dengan menyengaja mengumpulkan persiapan mudik, lahir dan batin. Membongkar tabungan untuk biaya perjalanan, pembelian oleh-oleh dan aneka pernik-pernik kekhasan lebaran.

Bersiap dengan masalah kehabisan tiket alat transportasi, atau dengan nekat mudik dengan kendaraan sendiri.

Nekat berboncengan motor, naik mobil bak terbuka, truk, naik bajaj pun jadi.
Atau ada yang memilih mudik hemat dan aman, dengan bermudik lebaran GRATIS!

Yang penting, sampai kampung halaman dan kisah " seru pengalaman mudik " akan jadi oleh-oleh cerita tersendiri.





Aku sekeluarga pun tidak mau ketinggalan ikut tradisi mudik pulang ke kampung halaman setelah 7 tahun menyimpan rindu tanpa pulang selama itu.

Semua itu terpaksa karena anakku yang paling kecil Bagong Ganesha mengalami masa sulit dengan kesehatannya. Akan berbahaya sekali jika adik Bagong kecapaian dan demam di dalam perjalanan ini.

Setelah melalui pertimbangan baik buruk untung rugi kami memutuskan untuk mudik kali ini.

Mudik dan reuni sekaligus.


*

Semua persiapan mudik sudah dicicil dari jauh hari. Tabungan " dibobol " untuk service mobil, biaya perjalanan dan pembelian oleh-oleh.

Hari H perjalanan mudik pun di mulai.

Kami berangkat H-3 setelah sahur meluncur pulang ke kampung halaman.
Ini pengalaman pertama kami pulang kampung dengan kendaraan sendiri.
Mobil tua kami yang sudah dipersiapkan dengan cermat untuk pergi dan pulang nantinya.

Ini sebenarnya perjalanan nekat dan penuh resiko. Istri saya yang menyetir dan kami berdua tidak yakin pasti akan jalur atau rute jalan ke kampung halaman. Karena sama sekali belum pernah pulang kampung kecuali kali terakhir pulang dengan bus malam.

Berbekal doa, google maps, peta mudik, dan penunjuk jalan di setiap persimpangan. Bismillah kita berangkat!




Mohon maaf jika foto-foto perjalanan hanya sedikit yang terdokumentasi. Selain karena low baterai HP kami. Juga sebagian kosentrasi kami tercurah kepada jalur perjalanan, jangan sampai salah ambil jalan. Dan nyasar akibatnya nanti.

*

Dari pertama memang kami telah bersepakat untuk mengambil jalur mudik non tol. Dari Bekasi pulang mudik ke Jawa Tengah, tepatnya ke kota Jepara lewat jalur Pantura.

*

Semula perjalanan terasa menyenangkan, melihat mereka yang mudik dengan bersepeda motor, naik mobil bak terbuka. Apa saja aneh-aneh yang dibawa. Tumpukan kardus diboncengan, kandang dan burungnya digembok dipunggung, bawa gitar. Truk sembako yang ternyata di dalamnya ada sekumpulan orang mudik.

" Ha...Ha... Ha... "
Tawa kami melihat itu semua, belum lagi tulisan aneh-aneh dikonvoi motor pemudik.

Belum hilang keadaan menyenangkan itu. Karena awam kami, salah ambil jalur mudik.
Muncul petaka di awal perjalanan telah terjadi. Meluncur dari rumah mengambil arah menyusuri Kali Malang dan terjebak macet di sana.

Bayangkan dari jam 04.00 pagi sampai jam 09.00, lima jam... kami terpaksa berhenti dan beristirahat di SPBU Cikarang samping Terminal Bus Cikarang. Alamak!

Masih di Cikarang juga ternyata.

*

Kami istirahat setengah jam, kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Timur lewat rute Pantai Utara Jawa.
Alhamdulillah perjalanan lancar. Karena mengendarai mobil sendiri, mudik kali ini dilakukan dengan santai.
Kami mengikuti pesan orang yang berpengalaman dan teknisi bengkel langganan kami.
Supaya lancar mudiknya tanpa ada gangguan teknis kendaran, 4 jam sekali kami istirahat.

Mengistirahatkan badan, memulihkan fisik, pegal-pegal dan ngantuk. Juga mengistirahatkan mobil tua kami. Dibuka kapnya untuk sekitar setengah jam-an lah, baru melanjutkan perjalanan.

Karena perjalanan santai, banyak istirahat, waktu tempuh mudik menjadi lama.

*

Cikarang, Karawang, Cikampek, Sukamandi terlewati dengan lancar. Ada yang unik ketika melewati Sukamandi ini. Banyak warga berjajar di sepanjang jalan, laki perempuan tua muda dengan membawa sebuah sapu. Di posisi kiri kanan jalan.
Mulanya, kami bingung, apa yang mereka lakukan?

Ternyata mereka menunggu lemparan uang dari para pelintas jalan tersebut.

Mengetahui itu, aku segera melempar beberapa uang logam dan kertas dari atas mobil.

Benar yang terjadi kemudian, mereka berebut uang itu dengan mempergunakan sapu lidi yang mereka bawa. Hampir sepanjang 5 km, keunikan berlangsung.

*

Setelah beristirahat dan sholat kami melanjutkan perjalanan kembali.
Pamanukan, Kandang Haur, Losarang, Lohbener. Di sela-sela perjalanan itu kami istirahat lagi dan sholat Asyar.

Selanjutnya Jatibarang, Palimanan dan tepat menjelang Magrib kami sampai di Cirebon. Kami beristirahat lagi, berbuka puasa dan sholat Magrib.

*

Sekitar 18.30 kami melanjutkan perjalanan. Mulai melintasi perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Losari, Berebes, dan sampailah Tegal sekitar jam. 03.00 pagi. Mencari rumah makan, selain beristirahat juga persiapan untuk makan sahur. Sambil menunggu waktu subuh dan sholat Subuh di sana.

Alhamdulillah sejauh perjalanan itu adik Bagong, sehat-sehat saja.

Gantian kami istirahat, dan tidur di setiap pemberhentian. Porsi istirahat terbanyak dan tidur untuk istriku. Agar selalu bugar setiap kali melanjutkan perjalanan.

Luar biasa. Alhamdulillah istri sehat, bugar dan tetap bersemangat menyetir.

Anak-anak bisa tidur selama perjalanan.
Dan giliranku, hanya tidur-tiduran ayam setiap istirahat.

*

Satu hari satu malam pertama terlampau. Berangkat jam 04.00 hari kemarin, jam 04.00 kami berada di Tegal.

Setelah sholat Subuh, kami melanjutkan perjalanan.
Pemalang dan kembali istirahat di Pekalongan untuk sarapan pagi.

*

Saat-saat mendebarkan dimulai. Perjalanan melewati Batang menuju Alas Roban.

Alas Roban yang wingit dan mempunyai jalur menanjak dan turun berkelok-kelok seingatku dulu terakhir lewat jalur itu dengan bus malam.
Istriku sudah was-was, karena ia trauma dengan jalur jalan menanjak dan turunan tajam.

Dengan berdebar, kami terus melintas memasuki Alas Roban sekitar jam 10 pagi. Alhamdulillah ternyata rute yang menakutkan itu tidak ada lagi karena ada jalan tembus baru yang cukup aman, landai dan lancar, tanpa harus berkelak-kelok menurunin bukit seperti dulu.

*

Setelah istirahat dan Sholat Dhuhur di Weleri kami melanjutkan perjalanan terus ke Timur melintasi Kendal, Semarang, Demak dan tujuan kampung halaman semakin dekat.

Demak kota wali terlewati, kami melaju ke arah Kudus, kemudian memotong jalan ke kiri lewat Welahan.

Masuk waktu Asyar, kita istirahat dan sholat Asyar di Welahan.

Berbekal google maps, peta mudik, Alhamdulillah kami sudah berhasil 95 % mendekati tujuan.

Selanjutnya kami melanjutakan perjalanan. Welahan, Gotri, belok kiri, Pecangaan, Progondo, Ngabul, Tahunan, Senenan, Potroyudan kami disambut oleh hujan lebat di kota Jepara. Sekitar jam 5 sore, karena lapar, kami mampir ke Resto Ayam, kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah Bude kami di desa Panggang Jepara.

Alhamduillah, dengan Bismillah, sampailah kami di kampung halaman.






Menjelang Magrib sampailah kami di rumah Bude sebagai keluarga terakhir dari mendiang ibu yang tersisa.

Suasana begitu gembira dan bahagia. Tertumpah segala kerinduan selama ini. Apalagi dengan kehadiran si Bagong Ganesha di tengah kami.

*

Malam takbiran berkumandang di masjid dan surau. Begitu nikmat, sambil mengenang suasana masa silam. Masa anak-anak, masa remaja yang tidak terlupakan.

*

Keesokan harinya, Saya, istri dan keluarga yang lain melaksanakan sholat Id di Masjid Agung Jepara.

Masjid yang memberikan kenangan tak terlupakan.

Hari pertama dan hari kedua Lebaran, diisi dengan kegiatan silaturhami kepada tetangga, saudara, teman-teman. Menyantap opor ayam, sambel ati. Ah.... luar biasa.

Selanjutnya mengunjungi tempat wisata Ourland Park Jepara. Destinasi Wisata Baru bagi kami.

*

Tibalah saat di hari ketiga. Sesuai rencana jadwalnya reuni dengan teman sekolah SD dan SMA.




Acara Reuni SD berlangsung sederhana dan khidmat. Meski pun yang hadir hanya sepertiganya dari jumlah kami semua. Namun cukup membahagiakan.
Alhamdulillah temu kangen, saling beramah tamah. Sama-sama pangling dan lupa. Terpaksa satu-satu dari kami memperkenalkan diri lagi dengan status sekarang dan tinggal di mana.

" Nama saya Iwan Muhamad Setiawan, anak dua, istri satu, tinggal di Bekasi"
Hahaha itulah perkenalanku kembali.

Acara selesai sekitar jam 13.00 siang setelah makan siang dan pembagian door prize, kemudian foto bersama sebagai kenang-kenangan.



Acara Reuni SMA menjadi tujuan akhir mudik kali ini.

Acara diselenggarkan secara besar-besaran di pinggir pantai dekat Ourland Park Jepara.

Semua jurusan di SMA diundang. Dari mulai jurusan A1 Fisika dua kelas, A2 Biologi dua kelas, A3 Sosial dua kelas dan A4 Bahasa satu kelas.

Hampir 300 lebih alumni yang hadir.

Acara dimulai dengan Foto Bersama dengan background Boot Reuni perkelas.

Selanjutnya acara temu kangen diisi penampilan dari masing-masing perwakilan kelas menampilkan aneka seni.

Ada seni tari, Stand Up Komedi, Paduan Suara, Band sangat meriah dan luar biasa.

Acara berjalan lancar dan sukses.




Di sela acara Reuni, kami menikmati senja bersama di Cafe De Morro Jepara.
Berfoto bersama berlatar Laut Utara Jawa.




Menikmati senja indah dan sunset yang memukau.




Dan sebagai akhir kata dari perjalanan mudik ke kampung halaman, tak lupa Bagong Ganesha mengucapkan.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H
Minal Aidin Wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin dari

Ndut Setiawan sekeluarga.
DeYudi69
trifatoyah
Rapunzel.icious
Rapunzel.icious dan 25 lainnya memberi reputasi
26
2.5K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan