Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mahbubah127Avatar border
TS
Mahbubah127
Secangkir Teh Dan Vas Bunga

gambar diambil dari facebook

Apakah di hatimu tidak ada bunga- bunga yang mengantarkan pada rindu sekecil putik atau benang sari? Setelah kita saling merasakan lilitan lidah di malam-malam yang mengalun indah?

Beribu malam di tepi gerimis yang melengkapi gemeretak bebunyian yang mengirama, mengalun dalam nada-nada riang. Lalu setelahnya hanya terdengar burung hantu bersenandung, membuatku hanya mendengar embusan nafasku sendiri.

Kutahu, selalu seperti itu. Dan akan selalu begitu. Tak perlu kuingatkan. Simphoninya akan senantiasa sama dari masa ke masa.

Dan jika kuhidangkan secangkir teh hijau bercampur mint serta sekuntum rangkaian bunga dengan aroma terapi yang kutaruh di vas, lalu kutata indah di sampingnya, itu takkan membuatmu menjadi lebih manis dengan secuil sudut bibir yang terangkat.

Benarkah tak apa, jika teh itu kutuang lagi di antara rerintik hujan yang mulai melebat di meja yang sama dengan aroma serupa tanpamu? Aku merasa tergelitik untuk mencobanya, ingin tahu apakah masih sama rasa yang kau tawarkan di setiap pagi dan senja itu.

Senja ini langit tak menampakkan siluetnya. Sepertinya ia mulai enggan, ingin menjatuhkan tangisnya yang sempat tertahan sejak siang. Apakah lagi kamu tak ingin pulang? Kembang di vas mulai mekar, esok atau lusa pasti akan layu. Meja akan kembali kubersihkan tanpa menunggu hujan di senja ini mereda, menunggumu pulang dengan kelopak mata penuh bunga.

Jika engkau tetap seperti itu, jangan salahkan cangkir berisi teh ini memilih tuannya.


Pojok Ruang 9 Mei 2019
***

Pendar di Cakrawala


Langit senja tlah merona
Warna jingganya semburat memenuhi minda
Saat renjana mengadu mesra
Pada peraduan meresak jiwa
Menghunjam pada resah demi resah
Tatap kelammu
Wangi rindumu
Nyeri indahmu
Berkelindan memenuhi seluruh rongga nafasku
Menyentuh setiap aliran darah dan nadiku
Menyebar ke penjuru sukmaku
Beriak lincah
Menguliti segenap rasa yang tersisa
Mendamba senyum yang terkulum
Temani jiwa sunyiku
Hadir hangatkan sukmaku

Kuingat
Apakah engkau lupa atau sengaja
Membiarkan bercak indah pudar warnanya
Lalu berguguran kelopaknya
Menggurat garis berupa resah

Riak ini telah sirna
Sejak kemuning hilang aroma wanginya
Di penghujung malam yang nyaris sempurna
Menggenapkan purnama berlalu sia-sia

Tak apalah
Biarlah langkahmu menapak jauh
Usah hirau yang meraja bertalu
Agar sempurna jua
Bilangan yang tak pernah genap dirindu

Ruang Hampa 9 Mei 2019
Diubah oleh Mahbubah127 09-05-2019 14:04
sriwijayapuisis
surantisura
nona212
nona212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
3.9K
115
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan