TS
febrianaryna
Eunoia Perpisahan
Kumpulan Puisi yang Bikin Lo Makin Cinta
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/jAyru3D2LSMtcz847
Bisikan lirih ucapan perpisahan
Mendengung bising terngiang-ngiang
Menoreh luka di dada sepanjang belati
Tinggallah yang tersisa terus berjuang
Tak bergeming mematut jiwa
Diterjang sunyi kehampaan tanpa gravitasi
Semburat cahaya menyinari terangnya raga
Berbalut merah tatapan sayu
Simbol berani tapi bukan itu
Nestapa ikhlas membayangkan hitungan waktu 'kan tiba saatnya
Tak melihat lagi raga lain
Penyejuk jiwa nan semu
Terhempas ombak takdir
Tak yakin apakah ini bukan titik nadir
Seharusnya tak usah dibuka sejak awal
Agar jendela kalbu tertutup rapat
Deraian hujan laksana kidung tanpa jeda
Berirama seumpama bait-bait puisi bergumam
Ketukan jatuhnya air hujan ke bumi menari-nari di indra
Gagal meningkahi dunia nan kejam
Terpuruk dalam kesunyian kata
Tak jelas tak tentu arah
Takdir indah yang tak kan lama
Terurai oleh cinta Sang Maha Kasih
Perpisahan bukan akhir dari cerita
Perpisahan bukan awal dari derita
Eunoia hadir menepis prasangka di dada
Kutulis huruf per huruf bersambung merangkai rasa
Aksara tanda akan tercipta kenangan rindu
Padamu guruku tercinta
Padamu sahabatku tersayang
Padamu duhai kisah kasih di sekolah
Tiada kuasa menahan perih di sanubari
Menghujam dalam hingga ke dasar
Menyeruak mengalir tetesan mata air
Menjelajah sudut-sudut di wajahku
Menghitung detik demi detik kan berlalu
Tibalah saatnya kita 'kan berpisah
Meninggalkan bahtera menuju dermaga
Masing-masing pergi mencapai tujuan
Izinkan aku berkelana jauh
Meresapi memori di kala senja
Tak luput berdoa tatkala bersujud
Bersimpuh di haribaan Ilahi mewujudkan mimpi
Membawa harapan saat kembali bersua
Menguntai benang merah nasihat masa lalu
'Tuk berubah menjadi kupu-kupu yang hinggap menebarkan pesona
Kusudahi sampai di sini
Bias cahaya biarkan memancar
Merasuk dan menetap pada semua insan yang beriman
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/xDRasPNHEJz9E3yKA
Menyusuri temaram hari
Duduk termenung di serambi senja
Perlahan gulita menyapa
Merayap menuruni dunia
Rumah-rumah di seberang menampakkan sinarnya
Enggan kau nyalakan pelita
Seolah menikmati diri bertahtakan sepi
Tatapan mataku membius nafasmu
Tercekat dalam heningnya aroma tubuhku
Senyum simpul wajahku menari-nari di ingatanmu
Kini tak perlu lagi kau berkhayal
Diriku sudah sedia di sampingmu
Setia menemani hingga sang Izrail siap menjemput
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/UQT8PpMR4kYy8REW8
Dengarkanlah suara isak tangisku ini
Hingga diriku terduduk di hamparan hijau rerumputan
Tak kusadari duri ranting kering telah melukai kulitku
Berdarah ...
Namun merasakannya pun tidak
Bisakah kau bayangkan?
Betapa luka di jiwaku lebih dan lebih sakit wahai Arjuna
Dapatkah engkau membalutnya?
Sementara luka ini tiada berjejak
Tak nampak dan enggan beranjak
Aku laksana bulan
Kau ibarat bumi
Dan mereka ... bagaikan matahari
Kau bilang memaksakan diri untuk kita sejajar hanyalah omong kosong belaka
Lihatlah gerhana
Gelap gulita menyeruak tabir rahasia terdalam
Sombong sekali kalian
Apakah memang aku tak sepantas itu?
Jawab!
Kau bilang mundurkan saja dirimu
Mudah kau ucapkan
Sementara aku harus menata hati
Menjahit kepingan-kepingan cinta hingga ke sanubari
Kepada siapa akan bertaut
Menggantung harapan perjuangan tanpa jeda
Ataukah aku ikhlaskan saja?
Lamanya waktu telah terbuang percuma
Apa yang aku dapat?
Hanya caci maki dan bahan perbandingan saja
Nama besar seorang diri tak berguna
Kau perlu lebih dari sekadar cukup antara kau dan aku
Kau tak menemukan harga diri yang tinggi di sisiku
Kau tak mampu bertahan sebentar lagi bersamaku
Ah dunia ...
Hingar bingarnya tetap saja sulit terenyahkan
Menggoda kesetiaan dalam kerumitan hubungan dan pengorbanan atas nama cinta
Akulah sang pencinta itu
Orang yang mencintai sang pecinta
Pencinta nan nestapa
Nestapa karena mencintai dirimu duhai sang pecinta
Orang yang bercinta setelah lepas dari sang pencinta
Akankah ada pelangi untukku sesudah hujan badai ini?
Lirih bernada serak suara yang tercekat perpisahan
Percintaan yang kandas
Karam
Bahkan kidung yang kunyanyikan terdengar menakutkan
Hancur sudah
Apalah dayaku
Seorang katak hendak jadi lembu
Lihat juga yang ini, yuk rubuhan rubuhin, seru dan memikat👇😍
Belah Mantuala, Bukan Belah Duren
Kupu-kupu
Kue Puput
Ceramah Majlis Ta'lim Nurul Muhibbin Kitun - Part 1
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/jAyru3D2LSMtcz847
Eunoia Perpisahan
By Rin'S (Febriana Ryna)
Bisikan lirih ucapan perpisahan
Mendengung bising terngiang-ngiang
Menoreh luka di dada sepanjang belati
Tinggallah yang tersisa terus berjuang
Tak bergeming mematut jiwa
Diterjang sunyi kehampaan tanpa gravitasi
Semburat cahaya menyinari terangnya raga
Berbalut merah tatapan sayu
Simbol berani tapi bukan itu
Nestapa ikhlas membayangkan hitungan waktu 'kan tiba saatnya
Tak melihat lagi raga lain
Penyejuk jiwa nan semu
Terhempas ombak takdir
Tak yakin apakah ini bukan titik nadir
Seharusnya tak usah dibuka sejak awal
Agar jendela kalbu tertutup rapat
Deraian hujan laksana kidung tanpa jeda
Berirama seumpama bait-bait puisi bergumam
Ketukan jatuhnya air hujan ke bumi menari-nari di indra
Gagal meningkahi dunia nan kejam
Terpuruk dalam kesunyian kata
Tak jelas tak tentu arah
Takdir indah yang tak kan lama
Terurai oleh cinta Sang Maha Kasih
Perpisahan bukan akhir dari cerita
Perpisahan bukan awal dari derita
Eunoia hadir menepis prasangka di dada
Kutulis huruf per huruf bersambung merangkai rasa
Aksara tanda akan tercipta kenangan rindu
Padamu guruku tercinta
Padamu sahabatku tersayang
Padamu duhai kisah kasih di sekolah
Tiada kuasa menahan perih di sanubari
Menghujam dalam hingga ke dasar
Menyeruak mengalir tetesan mata air
Menjelajah sudut-sudut di wajahku
Menghitung detik demi detik kan berlalu
Tibalah saatnya kita 'kan berpisah
Meninggalkan bahtera menuju dermaga
Masing-masing pergi mencapai tujuan
Izinkan aku berkelana jauh
Meresapi memori di kala senja
Tak luput berdoa tatkala bersujud
Bersimpuh di haribaan Ilahi mewujudkan mimpi
Membawa harapan saat kembali bersua
Menguntai benang merah nasihat masa lalu
'Tuk berubah menjadi kupu-kupu yang hinggap menebarkan pesona
Kusudahi sampai di sini
Bias cahaya biarkan memancar
Merasuk dan menetap pada semua insan yang beriman
Spoiler for Kenangan:
Quote:
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/xDRasPNHEJz9E3yKA
Bingkai Janji
By Rin'S
Menyusuri temaram hari
Duduk termenung di serambi senja
Perlahan gulita menyapa
Merayap menuruni dunia
Rumah-rumah di seberang menampakkan sinarnya
Enggan kau nyalakan pelita
Seolah menikmati diri bertahtakan sepi
Tatapan mataku membius nafasmu
Tercekat dalam heningnya aroma tubuhku
Senyum simpul wajahku menari-nari di ingatanmu
Kini tak perlu lagi kau berkhayal
Diriku sudah sedia di sampingmu
Setia menemani hingga sang Izrail siap menjemput
Quote:
Sumber Gambar https://images.app.goo.gl/UQT8PpMR4kYy8REW8
Cinta Berbalut Nestapa
By Rin'S
Dengarkanlah suara isak tangisku ini
Hingga diriku terduduk di hamparan hijau rerumputan
Tak kusadari duri ranting kering telah melukai kulitku
Berdarah ...
Namun merasakannya pun tidak
Bisakah kau bayangkan?
Betapa luka di jiwaku lebih dan lebih sakit wahai Arjuna
Dapatkah engkau membalutnya?
Sementara luka ini tiada berjejak
Tak nampak dan enggan beranjak
Aku laksana bulan
Kau ibarat bumi
Dan mereka ... bagaikan matahari
Kau bilang memaksakan diri untuk kita sejajar hanyalah omong kosong belaka
Lihatlah gerhana
Gelap gulita menyeruak tabir rahasia terdalam
Sombong sekali kalian
Apakah memang aku tak sepantas itu?
Jawab!
Kau bilang mundurkan saja dirimu
Mudah kau ucapkan
Sementara aku harus menata hati
Menjahit kepingan-kepingan cinta hingga ke sanubari
Kepada siapa akan bertaut
Menggantung harapan perjuangan tanpa jeda
Ataukah aku ikhlaskan saja?
Lamanya waktu telah terbuang percuma
Apa yang aku dapat?
Hanya caci maki dan bahan perbandingan saja
Nama besar seorang diri tak berguna
Kau perlu lebih dari sekadar cukup antara kau dan aku
Kau tak menemukan harga diri yang tinggi di sisiku
Kau tak mampu bertahan sebentar lagi bersamaku
Ah dunia ...
Hingar bingarnya tetap saja sulit terenyahkan
Menggoda kesetiaan dalam kerumitan hubungan dan pengorbanan atas nama cinta
Akulah sang pencinta itu
Orang yang mencintai sang pecinta
Pencinta nan nestapa
Nestapa karena mencintai dirimu duhai sang pecinta
Orang yang bercinta setelah lepas dari sang pencinta
Akankah ada pelangi untukku sesudah hujan badai ini?
Lirih bernada serak suara yang tercekat perpisahan
Percintaan yang kandas
Karam
Bahkan kidung yang kunyanyikan terdengar menakutkan
Hancur sudah
Apalah dayaku
Seorang katak hendak jadi lembu
Quote:
Quote:
Lihat juga yang ini, yuk rubuhan rubuhin, seru dan memikat👇😍
Belah Mantuala, Bukan Belah Duren
Kupu-kupu
Kue Puput
Ceramah Majlis Ta'lim Nurul Muhibbin Kitun - Part 1
Diubah oleh febrianaryna 15-09-2019 21:47
wulaniyati dan 14 lainnya memberi reputasi
15
4.4K
133
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan