afraghanzhaaAvatar border
TS
afraghanzhaa
Penyesalan


sumber gambar

Aku membuka lembar demi lembar album kenangan bersama Bunda, menyelami kisah-kisah yang tersimpan rapi di dalamnya.
Gerak tanganku terhenti ketika melihat foto Bunda sedang memelukku, senyum Bunda begitu tulus, begitu ringan, tapi sayangnya kini senyum itu tak bisa lagi kunikmati, hanya rasa sesal yang tiada berakhir. Aku rindu Bunda ...!

***
2 tahun silam, Minggu ke 2 bulan Ramadan
"Dell ... mau pergi ke mana kamu, Nak?"tanya Bunda, melihatku yang sudah amat rapi.
"Oh ya, Bunda, aku mau minta izin, mau ikut buka bersama sekaligus reuni dengan teman-teman SMA-ku!"
"Tak bisa kah untuk hari ini aja, kamu buka puasanya di rumah, temani ayah dan bunda?" ucap Bunda penuh harap.
"Maaf, Bunda, aku sudah terlanjur janji dengan teman-temanku. Nanti, begitu acara selesai, Adel janji akan langsung pulang Bunda!"
"Ya sudah, nak hati-hati di jalan!"

***
Tepat pukul 8 malam, aku pun tiba di rumah.
Ketika memasuki pekarangan rumah, entah mengapa hati ini sangat gundah dan gelisah.
Suara tangis pecah di mana-mana, menelan kalimat-kalimat suci dan kalimat thoyyibah yang di kumandangkan beberapa orang.
Aku bingung, mengapa banyak sekali orang di rumahku? Mengapa mereka semua menangis?
Belum sempat aku bertanya, tak lama kemudian mobil ambulance pun datang.
Aku melihat Ayah turun beserta beberapa orang, dan mengangkat sesosok tubuh berbungkus kain batik.

DEG ...
Perasaan ini makin tak karuan ...!
"Ayah, ada apa? Siapa yang meninggal yah? Di mana bunda?"

Ayah terdiam, hanya isakan yang terdengar.

"Yah ... Jawab yah ..! Di mana bunda?"

Ayah pun masih terdiam.

"Ayah please!"

"Ini Bundamu, Nak! Tadi ketika Bundamu hendak menyiapkan menu berbuka puasa, tak sengaja ada genangan air di dapur, Bundamu pun jatuh, hingga bagian kepalanya terbentur keras menyentuh lantai. Akibatnya, Bundamu mengalami pendarahan yg cukup parah di bagian kepalanya. Hingga tak sadarkan diri!
Kondisi Bunda saat itu sudah sangat kritis Dell. karna pendarahan di kepalanya yang terus menerus tanpa henti.
ketika di perjalanan hendak di bawa ke klinik terdekat, Bundamu sudah tiada nak, beliau meninggal saat masih dalam perjalanan!" isak Ayah.

Hari itu, tak ada bayangan sama sekali jika Bunda akan pergi secepat itu. Rasanya sakit sekali, sedih jika mengingat peristiwa itu.
[ Seharusnya Adel mendengarkan Bunda, Adel penuhi permintaan terakhir Bunda, tapi Adel malah bermain, canda ria bersama teman-teman, padahal itulah hari terakhir Bunda ]

***
2 Tahun silam sudah terlewati, dan kini Ramadan pun hadir kembali.
Akan tetapi, tetap saja penyesalan itupun tak pernah berakhir.
Maafkan Anakmu Ini Bunda!
Diubah oleh afraghanzhaa 25-05-2019 12:07
ceuhetty
Ikrom.lestari
erina79purba
erina79purba dan 5 lainnya memberi reputasi
6
784
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan