Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

erina79purbaAvatar border
TS
erina79purba
Rela Meninggalkan Semuanya Demi Kekasih
[SFTH] Catatan Rahasia Dibalik Hijrah


Sumber gambar Kaskus.com


Sumber gambar pinterest



Quote:


Quote:


Jenni seorang gadis cantik berasal dari keluarga mampu bertemu dengan Bonar anak santun selain ganteng juga.

Mereka saling mencintai satu sama lain tapi ada satu penghalang yaitu beda agama.
Suatu hari Jenni dipanggil Mama Renta menanyakan hubungannya dengan sang kekasih.

"Jenni apakah tidak ada lelaki lain lagi selain Bonar?" Mama Renta masih berusaha mengingatkan Jenni agar tidak melanjutkan hubungan ini.

"Ma, Jenni sudah cinta mati, tidak ada lelaki lain sehebat dia. Dia menerima aku apa adanya, kasih sayang yang tulus dari dia membuatku tak bisa lupa sedetikpun."

"Jadi itu tetap pilihanmu walaupun kami orang tuamu kelak memutuskan hubungan silaturahmi ini," Mama Renta mengancam Jenni agar mau merubah pikirannya meninggalkan lelaki itu.

Jenni tetap saja tidak bisa meninggalkan kekasihnya, biarpun dia durhaka terhadap orang tua.

***
Bonar memohon juga kepada orang tuanya agar merestui hubungan mereka.

"Bonar, apakah kau sudah pikirkan matang-matang mengenai pilihanmu, Ibu kira banyak perempuan muslimah di sekitar kita, kenapa mesti dia lain agama dari kita?"

"Apakah dia mau mengikuti agamamu?"
Ibu Uli nyerocos tak henti setelah Bonar mengutarakan keinginannya untuk melamar kekasihnya.

"Ibu, aku sudah sayang sama dia, cinta kami tidak bisa dipisahkan lagi. Jenni rela kok meninggalkan agamanya dan mau jadi muslimah." Bonar menjelaskan Jenni juga mau mengikuti agamanya.

"Tapi bagaimana dengan orang tuanya Bonar, tidak kau pikirkan itu ha... "Ibu Uli suaranya sudah meninggi.

"Sudah Ibu, memang keluarganya sudah mengusir dia dari rumah karena keputusannya menikah denganku," lanjut Bonar lagi.
"Seminggu lagi kami akan menikah, mohon doa restu Ibu."
Bonar memohon sambil memegang tangan Ibu Uli.

" Terserah kaulah," kata Ibu Uli.

***
Seminggu kemudian mereka resmi menjadi suami istri. Keputusan Jenni sudah bulat demi sang kekasih dia rela tak dianggap anak sama kedua orang tuanya. Kebetulan Jenni punya tante yang beragama Islam, jadi tantenyalah menjadi walinya di depan penghulu. Ada rasa sedih di hati, pesta pernikahan tidak ada orang tuanya.

Jenni mula-mula sangat canggung di keluarga Bonar. Ibu Uli sabar dan sayang sama mantunya, dia kasihan melihat Jenni karena tidak dianggap anak lagi oleh orang tuanya.
Ibu Uli mengajari Jenni cara sholat yang benar.

Jenni berusaha mempelajarinya dengan baik, tempo beberapa bulan Jenni sudah bisa sholat bersama keluarga suaminya.
***

Quote:


Jenni merasa sedih orang tuanya tidak mau menjenguk, padahal di keluarganya dialah yang baru memberikan cucu pada orang tuanya. Putra yang baru lahir itu adalah cucu pertama orang tuanya.

"Sudah tidak usah di pikirkan ya," kata Bonar membesarkan hati istrinya, tangan Bonar sambil menggenggam tangannya agar Jenni kuat.
"Pikirkan anak kita, dia butuh ASI. Jika kau banyak pikiran nanti ASImu tidak keluar. Lambat laun nanti Bapak dan Mama pasti mau menggendong cucunya," Bonar mengusap kepala Jenni.
***
Setelah setahun berlalu putra mereka sangat ganteng dan lucu, gemes deh.
Suatu hari Jenni berkunjung ke rumah orang tuanya. Jenni membawa putranya agar Kakek dan neneknya mengenalnya.

"Ma... Ma... "
Jenni memanggil Mama Renta dari pintu rumah, tapi rumah lengang tidak ada orang. Jenni pergi ke belakang rumah.
Mama Renta ternyata asyik membersihkan kandang babi.

"Ma... Aku datang, maaf baru bisa ke rumah ini."
Mama Renta kaget melihat putrinya datang bersama seorang anak kecil. Hatinya masih sakit tapi karena melihat anak kecil itu, Mama Renta urung mengeluarkan sumpah serapah.

"Ini putramu," kata Mama Renta senang, hatinya luluh juga melihat lucunya sang cucu.
"Boleh Mama gendong, Mama sudah cuci tangan dengan sabun."

"Boleh Mama silahkan," kata Jenni sambil memberikan putranya ke pangkuan sang nenek.
Sang nenek senang sekali, lupa sudah kejadian lalu.
"Kalian sudah makan?" Ujar Mama Renta lagi.

"Sudah Ma, kami makan dulu sebelum ke sini, maaf ya Ma," kata Jenni merasa tidak enak.

Suami Jenni melarang jangan makan di rumah orangtuanya, karena takut kena makanan haram.

"Bagaimana kesehatan Bapa, Ma?"

Jenni menanyakan keadaan Bapaknya.

" Bapak sehat tuh lagi di warung , dia sering menanyakan kabarmu, cuma yah tahulah kamu bagaimana sifat Bapamu, sama seperti kau keras," kata Mama Renta lagi.

Setelah beberapa lama silaturahmi Jenni pamit pulang.

"Jenni lain kali jika mau main ke sini ajak suamimu ya!"

"Iya Ma, dia masih takut ke sini," ujar Jenni.

"Yang lalu biarlah berlalu, sekarang kau sudah punya anak, datanglah nanti bersama suamimu, kami menerima kalian." Ujar Mama sambil memeluk Jenni.

Tamat.

Sekian dulu agan dan sista, terima kasih
Diubah oleh erina79purba 08-05-2019 03:19
alizazet
Rapunzel.icious
Multazam243
Multazam243 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
3.2K
63
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan