Kata orang, masa SMA adalah masa yang paling indah. Tetapi, sebagian orang mengatakan bahwa masa SMA adalah masa yang biasa-biasa saja.

Bagi saya sendiri, masa SMA itu masa dimana pikiran maupun hati penuh dengan pertanyaan. Pertanyaan yang menentukan masa depan. Bagaimana nasib setelah lulus sekolah. Kerja ataukah kuliah? Atau mondok? Ada banyak hal yang membuat mereka takut memutuskan dengan cepat apa yang akan dilakukan setelah lulus SMA. Pertama, ingin melanjutkan kuliah, namun tak memiliki biaya. Kedua, ingin bekerja, tetapi tak memiliki pengalaman apapun dan masih belum berani mengambil resiko atas pekerjaannya. Ketiga, ingin berdiam di rumah namun membuka usaha kecil-kecilan, tetapi tak memiliki modal.

Berbagai keraguan muncul, keputusan apa yang akan diambil. Sedangkan Ujian Nasional semakin di depan mata. Untung saja sekolah mau mendaftarkan siswanya dalam SNMPTN ataupun SPAN-PTKIN. Jika tidak lolos maka akan diputuskan melakukan tahap berikutnya yaitu tes SBMPTN setelah SNMPTN, dan tes UM-PTKIN setelah SPAN-PTKIN. Tesnya pun juga tak mudah, seleksi ketat tentu saja.

Jika tidak lolos keduanya maka harus mengikuti MANDIRI yang biayanya tentu mahal, hampir 2 kali lipat biaya kuliah yang lolos jalur SPAN-PTKIN maupun UM-PTKIN.

Hal itu tentu biasa bagi orang yang memiliki harta lebih. Tak masalah jika mengambil jalur MANDIRI langsung. Sedangkan yang tak punya biaya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hanya bisa berharap mendapat beasiswa.

Itulah yang menjadi ketakutan para siswa kelas 3 SMA, harus memikirkan hal itu dan juga ujian-ujian untuk kelulusan. Sungguh memusingkan, tetapi masa perjuangan itulah yang dapat disebut indah.



Memang kita yang terbiasa dalam melakukan apapun selalu dipasrahkan kepada kedua orang tua, tentu tak akan mudah jika harus memutuskan segala sesuatu sendiri. Namun, tetaplah berunding kepada kedua orang tua apa yang akan kamu putuskan. Karena ridho orang tua adalah ridho Allah.



Sumber: opini pribadi