Komunitas Virtual


Satu tahun belakangan ini, saya menghentikan semua aktivitas yang telah saya ikuti. Fokus dalam mengurus anak adalah alasan yang paling mendasar.

Di dunia nyata saya mempunyai beberapa komunitas, itu pun tidak aktif. Kami hanya berinteraksi melalui dunia maya.

Untuk menghilangkan rasa bosan, kadang saya bermedsos. Saat itu saya hanya mempunyai satu platform yaitu facebook(fb)

Dalam platform tersebut banyak komunitas yang dapat diikuti. Komunitas memasak, parenting, jahit menjahit, kerajinan tangan, dan lain lain.

Salah satu komunitas virtual yang saya masuki, mengenalkan saya dengan dunia literasi.

Quote:

Komunitas Virtual atau Maya adalah sekumpulan orang yang saling berkomunikasi melalui internet. KBBI

Tiga komunitas ini, yang paling seru dan tidak pernah sepi dari anggotanya;

1. Komunitas Seterah



Komunitas ini adalah kumpulan teman-teman SMP. Dari seorang teman yang berinisiatif mendatangi kami dari rumah ke rumah, bahkan ada yang mencari dari medsos yang dimiliki.

Hampir 17 tahun kami berpisah, tidak mendengar kabar satu dengan yang lain, lalu disatukan kembali lewat grup tersebut.

Sebenarnya komunitas ini sudah berkali-kali ganti nama dan berakhir dengan nama seterah.



Nama tersebut dicetuskan oleh Ella dan ditunjuk sebagai admin Zumana dengan Hamidah.

Awalnya grup ini beranggotakan lebih dari 30, tetapi yang tersisa hanya 29 peserta. Ketika kopdar tidak semua anggota bisa hadir.

Komunitas kami mengadakan arisan sebulan sekali, berhubung hampir semua anggotanya sudah mempunyai keluarga dan mempunyai kesibukan masing-masing, diubah menjadi dua bulan sekali.

Perkumpulan ini tidak membebankan anggotanya untuk mengikuti arisan, yang tidak ikut dipersilahkan datang, saya, salah satu anggota yang tidak mengikuti arisan tersebut.

Setiap datang, telah ditentukan untuk mengenakan dresscodedan setiap dua bulan sekali juga display picture (dp) diganti sesuai yang hadir pada silaturahmi dua bulanan.

Grup ini juga memiliki uang kas untuk konsumsi dan untuk keperluan lainnya, seperti, anggota dan keluarganya yang sakit, melahirkan, kami bahu membahu saling membantu.





Berawal dari status teman di fb, dia men-sharesalah satu tulisan yang berada di komunitas tersebut, cerpen tentang kehidupan nyata seseorang.

Saya sangat tertarik untuk membaca ceritanya. Rasa keingintahuan saya pun berlanjut dengan mengklik komunitas tersebut dan memutuskan untuk bergabung.

Ternyata saya baru mengetahui, KBM adalah komunitas yang digawangi oleh Bapak Isa Alamsyah dan Bunda Asma Nadia.

Beberapa kali saya memberanikan diri untuk menayangkan karya saya di sana, meski tanpa mengetahui tata cara membuat cerpen itu seperti apa.





Setelah banyak membaca karya-karya para pencinta dunia literasi di KBM, ada salah satu akun yang menuliskan karyanya dan berakhir di salah satu link platform karya anak bangsa.

Saya termasuk yang kudet alias kurang update, akhirnya saya memberanikan diri untuk inboxakun tersebut.

Mba Novie Purwanti, adalah orang yang saya inbox berkali-kali, akhirnya dia mengajak saya untuk bergabung di komunitas BBB yang digawangi oleh master Bekti.

Ternyata mba Novie adalah seorang penulis, yang hasil karyanya sudah banyak diterbitkan, tetapi dia dengan sabar menjawab semua pertanyaan saya.

Grup BBB ini, banyak memberikan ilmu tentang kepenulisan, bagaimana menulis puisi dan cerita non fiksi lainnya.

Dari grup ini pula, saya mengenal komunitas literasi selanjutnya, salah satunya komunitas PenA Friends.





Puji syukur, saya masih bisa berkomunitas tanpa harus sering keluar rumah dan paling mengasyikkan mendapatkan uang jajan tambahan dari komunitas yang saya ikuti.



Terima kasih yang sudah mampir ke thread saya kali ini, sebagai jamuannya saya akan memberikan cendol untuk kalian sebagai penghilang dahaga setelah berpuasa.






Sumber: berbagai sumber dan opini pribadi

Jakarta, 1 Ramadhan 1440 H
Senin, 05:45