Jokowi Raup 55,99 %, Rizieq Shihab Serukan Kepung KPU, Ini Komen Netizen
HEADLINENASIONAL
On May 2, 2019






Balicitizen.com, Jakarta – Para netizen memberikan berbagai macam komentar soal instruksi Habib Riziek untuk mengepung setiap kantor KPU setiap daerah.

Data terbaru hasil real count Pilpres 2019 seperti dilansir KPU, Rabu (1/5) menunjukkan bahwa Capres – Cawapres Nomor Urut 01, Jokowi – Ma’ruf masih unggul dibanding Capres – Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo – Sandiaga.

Jokowi-Ma’ruf unggul sebesar 55,99 persen atau dengan perolehan 50.401.789 suara. Sementara Prabowo-Sandi mendapat 44,01 persen dengan perolehan 39.610.511 suara.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis hasil terbaru perhitungan suara atau real count Pilpres 2019, Rabu (1/5/2019) per pukul 10.00 WIB, Jokowi-Ma’ruf unggul sebesar 55,99 persen atau dengan perolehan 50.401.789 suara.

Sementara rivalnya, Prabowo-Sandi mendapat 44,01 persen dengan perolehan 39.610.511 suara.


Dikutip dari laman resmi KPU, sudah terekapitulasi 478.466 TPS yang masuk ke Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU. Atau mencapai 58,82 persen dari 813.350 jumlah TPS di Indonesia.

Dari perolehan suara per wilayah, Jokowi-Ma’ruf unggul sementara di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyarta, Jawa Timur, Bali, NTT, sebagian wilayah Kalimantan, hingga TPS Luar Negeri.

Prabowo-Sandi kuat di sebagian besar Sumatera, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, hingga Sulawesi Selatan.

Seperti dilansir dari joghainside.com (grup balicitizen.com) Isu politik terhangat yang mengiringi terus melejitnya perolehan suara Jokowi – Ma’ruf, adalah semakin menggeloranya pendukung Prabowo – Sandiaga untuk melakukan peopel power dengan goalnya batalnya kemenangan Jokowi – Ma’ruf.

Diantaranya, imbauan Imam Besar FPI Habib Riziq Shihab ( HRS) yang menyerukan seluruh pendukungnya untuk mengepung KPUD di berbagai daerah dan ujungnya adalah pengepungan KPU di Jakarta, dengan dalih telah terjadi kecurangan yang dilakukan KPU / KPUD secara masif terstruktur dan sistematis.

Banyak warganet menanggapi sinis imbauan HRS ini, karena kalimat kecurangan yang masif, sistematis dan terstruktur, tidak ada penjelasannya secara sistematis, rasional dan tersetruktur. “Alias judul doank, “ tulis warganet.

“Jangan bodohi umat dengan nafsu berkuasa yang terselubung dibalik kalimat kecurangan yang sistematis, terstruktur dan masif, bib,” kata warganet. Ari/INI/Balicitizen




https://balicitizen.com/jokowi-raup-...komen-netizen/


Nyuruh Orang Lain dari Kejauhan... dia sendiri Kabur....