Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lostcgAvatar border
TS
lostcg
Penghayat Kepercayaan Berharap Tak Ada Lagi Diskriminasi
Pertama Kali Sekeluarga Mencoblos, Penghayat Kepercayaan Berharap Tak Ada Lagi Diskriminasi

Jumat, 19 April 2019 16:56



 





Tribun Jabar/Ery Chandra



Keluarga Penghayat Kepercayaan di Kota Bandung, tengah berfoto bersama sebelum berangkat ke TPS, di Kota Bandung, Rabu (17/4/2019). 



Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemilu 2019menjadi pengalaman berbeda saat mencoblos bagi Bonie Noegra Permana (47) dan keluarganya yang merupakan Penghayat Kepercayaan.

Ini adalah pertama kalinya keluarganya mencoblos dengan status sebagai penghayat kepercayaan. Status penghayat kepercayaan baru resmi masuk kolom KTP-el setelah disahkan MK pada 2017.

Bonie Noegra Permana, Wanti Astuti (45) dan putrinya Anindya Ghina (19) berjalan bersama menuju TPS untuk mencoblos.


Kompak mengenakan kemeja putih, mereka bertiga menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) 36 yang berada di sekitar kediamannya.

Sekitar pukul 08.05 WIB mereka melangkahkan kaki keluar dari rumah dengan berjalan kaki.

"Ayo kita berangkat," ujar Bonie, di kediamannya disambut senyum istri dan anaknya, di Kota Bandung, Rabu (17/4/2019).

Pada saat berjalan kaki, mereka menyapa warga sekitar. Setelah lima menit, mereka pun tiba didepan TPS tersebut. Sembari menanti nomor urut, Bonie memanfaatkan waktu bercengkerama dengan lima orang warga.

Sesuai nomor urut yang memperoleh giliran perdana ialah istrinya, disusul putrinya dan terakhir dirinya. Setelah keluar dari tenda TPS, raut wajah mereka tersenyum tipis.

"Syukur aman sudah mencoblos," kata Bonie seraya menunjukkan bekas tinta dijari kelingkingnya.

"Sekarang dengan KTP yang baru hak politik bisa tersalurkan. Inilah salurannya kami bisa wujudkan memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nurani," ujarnya.

Dengan ditetapkannya aturan pasca keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), ia berharap agar warga lainnya tanpa terkecuali bisa tersalurkan hak politiknya.

"Siapapun yang terpilih, tidak ada lagi diskriminasi," katanya seraya menyampaikan penting agar pluralis, toleransi serta menghargai perbedaan yang ada disekitar.

Istrinya, Wanti Astuti sangat senang sudah bisa berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini. Ia berharap pemerintah lebih memperhatikan dan mengakomodasi penghayat kepercayaan.

"Semoga ada perubahan lebih maju lagi untuk kami semua," katanya.

Sang anak, Anindya Ghina, yang baru pertama kali mencoblos, mengaku senang.

"Agak beda rasanya, karena ini pertama kali saya milih," ujarnya.

http://jabar.tribunnews.com/2019/04/...inasi?page=all

Semoga aja, begitu, kita tunggu hasil pengumuman kpu tanggal 22 mei nanti
2
1.7K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan