Jakarta - Lembaga pemantau pemilu Jurdil2019 dicabut izinnya oleh Bawaslu. Situs jurdil2019.org menampilkan data yang diklaim sebagai 'Real Count Pilpres 2019'.

Situs itu kabarnya sudah diblokir oleh Kementerian Kominfo. Namun sepertinya sejumlah operator masih belum mengeksekusi perintah pemblokiran tersebut.

Dilihat pada Minggu (21/4/2019) pukul 10.50 WIB, situs itu masih menampilkan
'Real Count Pilpres 2019'. Situs tersebut mengklaim telah mengumpulkan data dari 5.502 TPS di 34 provinsi.

Hasilnya, Prabowo-Sandi disebut unggul 60,3%, sementara Jokowi-Ma'ruf Amin tertinggal dengan perolehan 37,9% suara. Tak ada keterangan soal detail asal TPS, ataupun bukti foto C1 sebagai penguat klaim tersebut.

Dibandingkan dengan situs kawalpemilu.org, selain ada data tabulasi, ada pula bukti foto C1 plano yang ditampilkan di situs.

Kembali ke situs jurdil2019.org, ada keterangan bahwa situ itu dikembangkan oleh aktivis alumni institut terkemuka di Indonesia, angkatan 1973. Namun tak ada keterangan nama.

Kontak yang ditampilkan di situs hanya berupa nomor, tak ada nama. Salah satu nomor telah dikontak via aplikasi chatting. Ada balasan yang menyatakan bahwa Jurdil2019 belum menerima surat pencabutan izin dari Bawaslu. Namun si pembalas pesan menolak menyebutkan namanya, dia mengaku sebagai 'Admin'.

sumur.