Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

YulianAnggitaAvatar border
TS
YulianAnggita
Kumpulan Cerpen Cinta



Kumpulan Cerpen Cinta

Oleh : Yulian Anggita
#belajar_bersama_bisa




Saat Terakhir Mengenangmu

Daun berguguran di musim kemarau. Sebagian meranggas karena menyesuaikan diri dengan cuacanya. Bunga-bunga sudah tak banyak yang bermekaran. Keindahan berwarna-warni sudah tak lagi tampak. Begitupun perasaan Kinan yang kini sepi tak berpenghuni. Ditinggalkan begitu saja tanpa kata pamit.

Kala itu, mentari pagi menerbitkan masa depan baru untuk Kinan saat ia bertemu Rizal untuk pertama kalinya. Hati tetiba bersesir tak menentu saat Rizal menyalaminya.

"Boleh kenalan nggak? Aku Rizal. Bagian HRD di sini. Kamu anak baru itu kan?" kata Rizal sambil tersenyum manis kepada Kinan yang masih menyembunyikan wajahnya yang tersipu.

"Ya.....aku Kinan," singkat ia menjawab ajakan pertemanan Rizal.

Semenjak hari itu, mereka berdua semakin akrab. Tak hanya di kantor, di luar kantor pun mereka sering janjian bertemu. Entah hanya untuk makan atau sekedar ngobrol. Tak jarang Rizal akan main ke kontrakan Kinan yang hanya tinggal sendiri. Berjam-jam mereka akan berbicara ke sana-kemari seperti tak ada kata lelah. Rizal yang pintar bicara membuat Kinan nyaman berlama-lama duduk di samping mendengar setiap celotehnya.

Hingga suatu ketika,

Rizal menggenggam erat jari jemari Kinan yang tak mampu mengelak. Karena memang ia pun ada hati dengan Rizal. Tatapan Rizal membuatnya semakin tak menentu. Wajahnya mulai merona menahan desiran di dada. Saat Rizal mendekatkan wajahnya, ia hanya bisa menunduk dalam-dalam. Tak ada yang dipikirkannya saat itu kecuali debaran jantungnya yang semakin menggila. Seketika bibirnya sudah beradu dengan Rizal yang membuat Kinan tak mampu menahan rasa. Tiba-tiba semua terlihat seperti lembayung senja. Indahnya senantiasa dinantikan.



-----------------

Tak terasa setahun telah berlalu sejak Rizal meminta harta paling berharga milik Kinan yang diberikannya dengan cinta. Kini Kinan hidup dalam penantian juga penyesalan. Entah mengapa kala itu tak terpikir olehnya akan ditinggalkan setelah ia mencicipi indahnya surga dunia bersama.

Kini, bagaikan angan yang tak kinjung menjadi nyata. Impiannya akan hidup bahagia dengan orang yang mencintainya serta merta pupus sudah. Semenjak Rizal tak lagi muncul dalam kehidupannya. Masih untung Kinan tak dititipi janin dalam rahimnya setelah kesenangan sesaat yang tercipta antara mereka berdua.

----------------------

Selaksa bertabur bintang dalam pekatnya malam. Dingin menyeruak hingga menembus setiap sendi. Pintu kamar terketuk dari luar.

"Sayang......" suara mas Galih membuyarkan lamunan Kinan seketika. Diusapnya muka yang semakin dingin oleh angin dari jendela. Lalu dipasangnya lengkungan di bibir semanis mungkin.

"Belum mas," jawab Kinan seraya membukakan pintu kamar untuk suami tercintanya itu. Suami yang mau menerima Kinan apa adanya. Walau sudah tak sesuci seorang gadis. Itu juga yang membuat Kinan berusaha keras melupakan Rizal. Lelaki yang tak kunjung datang untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.

-------selesai-----------





Asa Yang Tak Pernah Pupus

Pilu terasa jika mengingat kejadian lima tahun yang lalu.

Pagi itu, Mawar seperti biasa mengantarkan anaknya ke sekolah. Bocah laki-laki yang selalu ceria. Ia kelas 1 SD. Bersekolah tak terlalu jauh dari rumah. Namun karena harus melewati jalan raya, jadi ia selalu diantar dan dijemput oleh ibunya.

Ia tak punya bapak. Laki-laki itu meninggalkan mereka tanpa kabar sejak Nino lahir. Entah sudah beristri baru atau malah sudah tak bernyawa. Tapi, sejak Nino lahir hingga kini ia tak pernah kembali. Dulu, ia pamit untuk merantau ke Kalimantan. Bekerja di perkebunan sawit, tawaran dari temannya. Demi kelangsungan hidup keluarganya, Mawar mengiyakan kepergiannya. Tapi selang satu bulan kepergiannya, sejak itu tak ada kabar lagi tentangnya. Bahkan tak ada nafkah yang ia kirmkan pula.

Saat itu, Mawar yang baru melahirkan dituntut untuk menjadi single parent untuk Nino. Bayi merah yang baru bisa menangis. Mereka hidup jauh dari keluarga besarnya. Untunglah saat itu ada tetangga yang selalu mengirimkan makanan untuk Mawar. Lama kelamaan, ia pun tak sanggup lagi jika harus hidup dari belas kasih orang.

Saat itu jatuh bangun ia menjadi kuli cuci untuk tetangga di sekitar rumahnya. Demi perutnya juga Nino, buah hatinya. Lima tahun ia jalani berjibaku dengan kerasnya kehidupan kota. Yang membuatnya menjadi perempuan perkasa untuk Nino.

----------------------------

"Nino masih nunggu ibu ya?" tanya Dirman guru olah raga Nino. Ia bertugas piket, sehingga harus memastikan bahwa seluruh siswa pulang ke rumah masing-masing dengan selamat.

Nino menjawabnya dengan tersenyum dan hanya mengangguk mengiyakan. Ia balik bertanya kepada gurunya. Karena sekolah terlihat sudah sepi. Hanya tinggal mereka dan bapak penjaga sekolah di pos jaga dekat gerbang sekolah.

"Ko pak guru belum pulang? Nunggu dijemput juga ya?" tanya Nino polos sambil melihat ke sekeliling mencari motor pak Dirman.

"Tidak. Pak guru pulang sendiri Nino. Ko tumben ibumu telat jemput ya?" kembali pak Dirman bertanya.

"Mungkin ibu masih nyetrika atau nyuci," kata Nino lagi seraya mengangkat kedua bahunya tanda ia tak tahu.

"Hafal nggak dengan jalan ke rumah. Gimana kalau bapak antar?" Pak Dirman menawarkan ajakan untuk pulang bareng dan disambut ceria oleh Nino.

"Ayoook... Nino juga udah laper banget pak. Pak guru beneran mau nganter Nino?"

"Iya....." kata pak Dirman sambil merangkul Nino menuju parkiran motor.

Selang beberapa saat mereka pergi, Mawar sampai di sekolah. Tapi segera pergi, karena bapak penjaga sekolah memberi tahu bahwa putranya sudah diantar Pak Dirman pulang. Sesampainya di rumah, dilihatnya motor vespa terparkir di halaman rumahnya. Tergopoh-gopoh ia masuk ke rumah yang sudah terbuka.

"Aduh.... maaf ya pak, sudah merepotkan bapak. Harus mengantar Nino pulang" kata Mawar sambil menyalami pak Dirman.

"Ah...tidak apa bu. Lagi pula ini searah dengan jalan pulang saya. Cuma tinggal beberapa gang dari sini. Itu tadi Nino sudah masuk. Awalnya saya mau langsung pulang tapi kelihatannya rumah sepi jadi saya tunggu ibu pulang dulu" jelas pak Dirman panjang lebar.

Terciptalah obrolan singkat yang mengena di hati. Dirman yang notabene seorang duda yang istrinya meninggal saat melahirkan buah hati mereka, kini nenaruh hati pada Mawar yang juga seorang janda.

Akhirnya pak Dirman sering menjemput Nino juga mengantarnya pulang. Mawar merasa terbantu sekali. Tugas beratnya sebagai ibu juga bapak yang telah dilakoninya sejak lima tahun lalu, jadi sedikit lebih ringan saat Dirman masuk ke dalam kehidupan mereka.

-------------------------

Akhirnya lamaran Dirman diterima Mawar dan membawa mereka ke dalam kehidupan rumah tangga yang harmonis. Mawar tak lagi harus berjuan sendirian menghadapi dunia. Ada Dirman kini yang berjalan di sampingnya menata masa depan mereka.

----------selesai----------


Kenangan Manis Tak Bertuan



"Kau gila Vin!!!" teriak Rania sambil terus terisak. Duduk memeluk lutut di atas lantai dingin sedingin lelaki yang dipanggilnya Vino.

"Kalau kau meminta lebih dari hubungan ini, aku tak bisa!!!" Vino kembali berkata dengan nada tinggi. Sambil terua menunjuk pada kepala Rania. Wanita yang katanya lebih membuatnya bahagia dibanding istri sahnya di rumah.

"Tapi kita sudah melakukannya Vin. Aku.....aku....aku sudah tak lagi seperti seorang gadis Vino..." Rania makin terisak.

"Dari awal aku sudah bilang sama kamu. Aku hanya butuh bersenang-senang. Lalu di mana salahku kalau kau memberikannya dengan suka rela?" kata Vino lagi seperti tam merasa bersalah, sambil berjalan meninggalkan Rania yang masih menangis.

"Brakkkk......" ditutupnya pintu rumah dengan kasar lalu melajukan mobil mewahnya meninggalkan rumah Rania seorang diri.

Yang ditinggalkan terus saja menangis. Meraung-raung hingga tak ada lagi suara yang keluar. Ia terpekur sendirian meratapi nasibnya. Cinta yang telah membutakan mata dan hatinya hingga ia dengan senang hati menyerahkan keperawanannya pada lelaki hidung belang yang dianggapnya bisa menjadi suaminya kelak.

Tapi menyesal kemudian tak akan ada artinya. Ia tak mampu menatap wajah kedua orang tuanya. Tak mampu melihat seluruh usahanya menjadi mahasiswi teladan hancur sia-sia. Tak mungkin bisa menatap masa depan yang kini terlihat suram baginya.

"Dasar lelaki, ...." teriak Rania mengakhiri raungannya.

---------------------

Seminggu berlalu tanpa ada kabar dari Vino. Dihubungi lewat ponsel pun tak bisa. Rania mondar mandir memikirkan apa yang harus dilakukannya. Ia tercetus ide gila dalam otaknya.

---------------------

"Maaf, dengan mb Sari?" sapa Rania pada perempuan berambut cantik yang sedang menata bunga di halaman rumahnya. Yang ditanya terlihat bingung tapi mengangguk mengiyakan.

"Saya Rania. Selingkuhan suami mb Sari, Vino" kata Rania serta merta membuat Sari melongo dan kemudian masuk ke dalam rumah memanggil suaminya.

Ia seret suaminya dengab kasar. Vino masih tergagap karena ia tak tahu apa-apa.

"Siapa dia?" tanya Sari di hadapan Vino sambil menunjuk Rania.

Rania tersenyum jahat saat Vino tergagap menjawab pertanyaan istrinya. Seperti orang yang memenangkan pertandingan. Rania meninggalakan Vino yang juga belum menjawab pertanyaan istrinya.

Kemudia ia lari menghampiri Rania. Memakinya dengan kasar bahkan menampar wajahnya. Tapi Rania tetap tersenyum dan semakin lebar hingga hampir tertawa.

"Silahkan tampar aku Vin. Toh aku juga sudah kau hancurkan."

"Jika aku tak bisa bahagia, maka kamu pun juga jangan harap bisa merasakan bahagia tanpa mempertanggung jawabkan apa yang sudah kau renggut dariku" kata Rania setengah marah, lalu pergi meninggalkan Vino yang kini terisak di halaman rumahnya.

----------------------

Vino yang bermain api, kini terbakar oleh percikannya. Sari yang dipertahankannya tak mau menerima kesalahan yang telah diperbuat olehnya. Sedangkan Rania yang dulu cinta mati kepadanya juga sudah tak ingin melihat batang hidungnya.

Kini Rania memilih jalan hidup barunya. Dengan segala resiko yang akan diterimanya kelak. Dia anggap semua adalah pembelajaran hidup baginya.


-----------selesai----------


Cendolin ya gansis....emoticon-Big Kiss
Diubah oleh YulianAnggita 18-03-2019 19:18
delia.adel
Indriaandrian
dhenokwida
dhenokwida dan 22 lainnya memberi reputasi
23
4.4K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan