TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara akhirnya memutuskan untuk memberikan sanksi kepada pihak SMP Maha Prajna terkait video murid sawer guru yang viral sejak Jumat (22/3/2019) lalu.
Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara, Momon Sulaeman menjelaskan, sanksi yang diberikan berupa teguran terkait manajemen sekolah.
"Kami memberikan teguran kepada sekolah dan yayasan saja untuk memperbaiki manajemen sekolahnya. Karena manajemen sekolah itu kan berpengaruh terhadap hal tersebut," kata Momon saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (27/3/2019).

Momon menjelaskan, pihaknya menegur kepala sekolah dan perwakilan yayasan Maha Prajna supaya memperbaiki manajemen sekolah yang ada.
Menurut Momon, ada tiga hal yang mesti diperbaiki terkait manajemen sekolah, yaitu sistem rekrutmen guru, kegiatan belajar mengajar, dan sistem penggajian guru.
"Pertama rekrutmen gurunya kan sering masuk keluar. Yang kedua pada saat pembelajaran itu seharusnya jamnya itu dipersiapkan dengan baik, kemudian dari suasana kelasnya. Kemudian dari sistem penggajian juga. Memang di situ kan ada 71 siswa, sementara gurunya di situ hanya ada 14," beber Momon.

Dijelaskan Momon, pembenahan manajemen sekolah berdasarkan teguran Sudin akan diawasi secara ketat.
Petugas dari Sudin akan mendatangi sekolah selama tiga kali dalam seminggu.
Sudin akan memantau bagaimana pihak sekolah maupun yayasan memperbaiki manajemen yang buruk selama setahun ke depan.
"Dikasih kesempatan selama setahun untuk memperbaiki manajemennya itu. Kalau setahun nggak diperbaiki ya bisa digabung dengan sekolah lain atau ditake down gitu," ucap Momon.
Sementara itu, Sudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara maupun pihak sekolah tidak memberikan sanksi apapun kepada 11 murid yang terlibat dalam video viral itu.
Menurut Momon, para murid tidak diberikan sanksi mengingat mereka seluruhnya adalah murid kelas 9 yang sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional (UN).

• Band Kodaline Apresiasi Guru yang Ajari Murid Nyanyikan All I Want, Ini Lirik dan Link Downloadnya
• Tanggapi Kasus Murid Sawer Guru, Kadisdik DKI: Perlu Dipanggil dan Dididik

Dikhawatirkan, apabila para murid diberikan sanksi, mereka akan tertekan dan stres menghadapi UN.
"Sementara sih nggak ada sanksi, karena kan anak itu mau ujian nasional, nanti dia tertekan. Sekarang aja mereka sudah tertekan, sudah stres," tandas Momon.
Adapun Kepala Sekolah SMP Maha Prajna, Frans Hendrik Garang, tidak menjawab ketika dihubungi TribunJakarta.com untuk dimintai keterangan.


http://jakarta.tribunnews.com/amp/20...utara?page=all



alumninya aja pada botol semua, dl kan pernah kasus dugaan korupsi dana hibah