Foto Edited by Canva

Romantisme pasangan suami istri yang baru tiga bulan menikah sangat terlihat dari Ridwan dan Rahma. Mereka yang menikah tanpa pacaran ini sedang berusaha mengenal satu sama lain.

Yang menjadi perhatian utama Rahma yaitu makanan kesukaan suaminya. Karena belum pandai memasak, Rahma kerap kali meminta ibunya untuk menemaninya saat di dapur. Sang ibu bertugas sebagai mentor yang siap dihujani pertanyaan oleh anaknya.

Ridwan pun demikian, ia berusaha untuk menjadi sosok suami yang menyenangkan untuk Rahma. Sejauh ini yang ia tahu, istrinya paling senang jika makanan yang ia masak habis tak tersisa.

Namanya juga pengantin baru, bawaannya ingin segera pulang ke saja. Meski pekerjaan numpuk, dikejar deadline, bos marah-marah, target belum tercapai, angin lalu saja. Ridwan selalu ingin pulang lebih awal.

Sore itu ...

"Dek, Abang pulang cepat, ya. Buatin makanan favorit abang, ya!"

Handphone Rahma berbunyi dengan nada dering khusus. Siapa lagi kalau bukan suaminya, Ridwan yang jika mengirim pesan atau menelepon nada dering yang pasang lagu Bidadari Surgaku dari Ustadz Jefri. Biar romantis, begitulah kesepakatan pasangan pengantin baru itu.

Seketika itu pula Rahma memberikan persetujuan atas permintaan suaminya itu. "Ok, Cinta! Pokoknya Abang sampai rumah, masakan sudah tersedia," jawab Rahma melalui WhatsApp. Di ujung pesan ditambah pula emoticon dengan mata berbentuk hati berwarna merah.

Setibanya di rumah, benar saja masakan sudah tersedia di meja makan. Namun, ekspresi Ridwan tak seperti yang diharapkan Rahma. Matanya masih menengok ke kanan dan kiri, seperti sedang mencari sesuatu.

"Kenapa, Bang? Ada yang kurang?" Tanya Rahma, heran.

"Emang Adek belum hafal makanan kesukaan abang apa?" Jawab Ridwan dengan suara pelan sambil melirik ke ruang tengah, takut didengar mertua.

"Bukannya Abang suka ayam goreng? Adek pakai bumbu rahasia dari ibu lho, Bang," bujuk Rahma sambil mengambilkan nasi lengkap dengan ayam goreng dan sambalnya.

"Bukan. Makanan kesukaan abang kan nasi goreng pete, Dek," kata Ridwan dengan wajah memelas tapi manja khas pengantin baru.

"Lah Abang gak memastikan sih makanannya apa. Setahu adek, selama tiga bulan menikah semua makanan Abang doyan." Tak kalah manja, Rahma menyesali perbuatannya, tapi tak mau juga disalahkan. "Ya udah, sini adek ganti. Adek masak lagi sebentar," sambungnya dengan bibir agak maju sedikit.

Ridwan yang tak tega melihat istrinya hendak memasak lagi, langsung menarik tangan Rahma. Kedua mata mereka saling beradu, tangan kanan Ridwan memegang erat pergelangan tangan Rahma.

Angin berhembus menyibakkan rambut Rahma. Waktu seolah berhenti. Tanpa ada sepatah kata pun, adegan itu berlangsung beberapa detik, persis seperti adegan Shakh Rukh Khan dan Kajol di film Kuch Kuch Hota Hai.

"Lagi pada ngapain? Emang gak masuk angin, makan sambil pasang kipas gitu?" Adegan film tadi bubar, Ridwan dan Rahma hanya tersenyum, malu.

Beberapa menit kemudian.

"Katanya bukan makanan favorit, Bang. Adek perhatiin, nasi nambah satu centong. Ayam goreng habis tiga. Itu sambal nyaris gak ada sisa. Lapar ya, Bang?"