Bahasa Indonesia semakin terkenal di Tiongkok. Terlebih saat bahasa ini dipromosikan Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun.
 
Dubes Djauhari menganggap bahasa yang termasuk dalam pilar sosial budaya dan pendidikan ini dapat mempererat hubungan antarmasyarakat Indonesia-Tiongkok.
 
"Bahasa menjadi elemen penting, karena semakin banyak masyarakat Tiongkok yang mahir berbahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya, akan semakin merekat hubungan kedua negara," kata Dubes Djauhari dalam keterangan KBRI Beijing yang diterima Medcom.id, Sabtu 23 Maret 2019.


Dubes Djauhari mempromosikan bahasa Indonesia kepada para peserta Focus Group Discussion (FGD) Revitalisasi Program Pengembangan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di Wisma Duta Beijing. Kegiatan ini pertama kalinya diselenggarakan di Negeri Tirai Bambu.
 
Kegiatan FGD tersebut bertujuan untuk mensinergikan program pengembangan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Tiongkok. Para peserta merupakan wakil dari 15 perguruan tinggi di seluruh Tiongkok yang memiliki program studi Bahasa Indonesia.
 
Direktur Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Emi Emilia, yang turut hadir dalam FGD ini mengharapkan pertemuan tersebut bisa terus dilakukan.
 
"Hal ini sesuai dengan upaya untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam forum yang bersifat internasional, baik di Indonesia atau di luar negeri seperti yang diamanatkan dalam UU No.24 tahun 2009," katanya.
 
Dalam kesempatan ini juga, Dubes Djauhari menyerahkan satu set angklung untuk masing-masing perwakilan dari Perguruan Tinggi Tiongkok. Diharapkan angklung tersebut dapat digunakan di kampus-kampus mereka sebagai upaya memperkenalkan dan menyebarkan seni budaya Indonesia di sana.
 
Tak hanya mempromosikan bahasa Indonesia, Dubes Djauhari juga mengajak para peserta membunyikan angklung dan menyanyikan lagu 'Ayo Mama'.


https://www.medcom.id/internasional/...al-di-tiongkok

terkenal gan