Semua orang berbondong-bondong mulai berjalan ke area titik kumpul. Semua sudah siap dengan perlangkapan acaranya. Terutama papan-papan yang dibuat untuk acara aksi damai hari ini.

Lelaki muda ikut sibuk bolak-balik, urus sana urus sini, ambil perlengkapan, memberikan papan ke beberapa orang.

Sebenarnya lelaki muda itu bukan aktivitis kelompok yang akan menyelenggarakan aksi damai, dia punya maksud tertentu. Lelaki muda itu sedang berusaha mengambil hati perempuan muda yang sudah lama diincarnya. Kebetulan perempuan muda ikut aksi damai maka lelaki muda pun ikut.

"Sudah dapat papannya ?"
Perempuan muda hanya melihat sekilas, tidak menjawab dan heran.

"Ayolah, kau ini bagaimana ?" Lelaki muda seperti sudah mulai putus asa.

"Apa maksudnya ?" Perempuan muda makin kesal.

"Kau itu membingungkan aku."

"Membingungkan bagaimana ?"

"Ya membingungkan karena tidak jelas."

"Tidak jelas bagaimana ?"

"Ya tidak jelas karena aku suka padamu, tapi kenapa kau tidak suka padaku?"

Muka perempuan muda itu merah karena marah, lalu menunjukkan papan aksi damai yang dipegangnya bertuliskan, "Indonesia Tanpa Pacaran"

"Ya sudah, aku langsung saja datang ke rumahmu dengan semua keluargaku untuk melamarmu."

Perempuan muda menutup mukanya dan mulai menangis keras karena kesal.


Karla Wulaniyati untuk Kaskus
Karawang, Senin 11 Maret 2019