Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

simambueeAvatar border
TS
simambuee
Sennheiser CX 213: The All Rounder's
Brand yang cukup dikenal oleh orang-orang apalagi dikalangan penggemar audio. Yaps Sennheiser!Ā  perusahaan asal jerman yang ahli dalam bidang audio dengan berbagai produk headphone, earbud dan IEM yang kualitasnya tidak diragukan lagi.

Ada beberapa produk sennheiser yang dulu pernah saya pakai seperti HD 202 dan MX 170, and yeah i like them apalagi saya dulu termasuk basshead šŸ‘‚

Sudah lama ga pake headphone/earbud dan kangen juga akhirnya dengerin musik pakai headphone/earbud lagi hehehe. Tapi satu sisi saya mau sesuatu yang berbeda, saya belum pernah coba IEM (in-ear monitor).
Jatuhlah pilihan saya pada Sennheiser CX 213.





Paket Penjualan danĀ Desain


Spoiler for Box:



Spoiler for Box1:


Spoiler for Spec:


Spoiler for IEM nya:


Spoiler for Bentuk:


Spoiler for Lubang suara:


Spoiler for Jack 3.5mm:


Spoiler for Ear adapter:



Spoiler for Kelengkapan:




How the sound's quality of Sennheiser CX 213?

Setelah pemakaian hampir 1 minggu, menurut saya IEM ini sudah menunjukan kualitas asli nya dibandingkan ketika baru pertama kali membeli.
Setup yang saya gunakan alakadarnya saja yaitu PC saya sendiri, yang menggunakan audio onboard Realtek AC889 dan equalizer dimatikan tentunya.

Pada 50% volume IEM ini sudah cukup keras suaranya bagi saya ditambah lagi noise isolationnya yang sangat bagus.

Test

Bass
Saya mencoba dengan lagu bergenre electronic dan hip-hop,Ā Clean Bandit & Jess Glynne - Rather BeĀ (FLAC 919kbps) danĀ Rich Brian - Glow Like ThatĀ (M4A 261kbps). Bass yang dihasilkan ternyata cukup besar (tidak deb deb banget juga), deepnya dapat, dan rapih. Jujur agak unexpected ternyata bassnya bagus ya!

Mid
Pada sektor ini menggunakan lagu bergenre pop/soulĀ Adele - HelloĀ danĀ Turning Table (FLAC 790kpbs).Ā Cukup smooth, pada vokal cenderung sedikit laidback tetapi tidak mendem juga.
IEM ini berada ditengah-tengah menurut saya, tidak dry juga tidak sweet.

High
Pada High, dengan lagu bergenre metal dan rockĀ Linkin Park - NumbĀ danĀ Paramore - IgnoranceĀ (FLAC 1068kbps). Instrumen gitar listrik dan drumnya ya cukup saja. Ketika saya menaikan sedikit equalizer nya, baru manteb! Di kedua lagu ini saya memuji bass untuk IEM ini šŸ˜

Saparasi, Soundstage, dan Detail
Nahh ini bagian yang saya suka dari IEM CX 213 ini, saparasinya sangat bagus tidak bertumpuk, detail pun sama like bass, drum, piano, gitar akustik, cring-cring, dan microdetail tampil dengan baik! Pada soundstage cukup baik, but not so special.

Kesimpulan

Sennheiser CX 213 hampir memberikan semua elemen untuk bermusik, namun sayang pada sektor high ini masih kurang sedikit menurut saya. Desain sederhana karena saya suka yang simple + texture matte emoticon-SmilieOverall, direntan harga yang diberikan Sennheiser untuk CX 213, memuaskan!



Kelebihan

- Bass menteb rapih!
- Saparasi dan detail bagus.
- Noise isolation sangat baik.
- Enak untuk berbagai macam genre lagu.

Kekurangan
- High "sedikit nanggung"
- Tidak disertakan mic

Score : 8.5/10

Harga : Rp 250.000


DesclimerĀ :Ā Review ini adalah penilaian pribadi.

Sumber :Ā My Blog
Diubah oleh simambuee 19-06-2018 18:10
0
9K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan